JAKARTA-Konflik internal yang melanda Pengurus Besar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PB PTMSI) berujung pidana. Manajer timnas Peter Layardi yang berstatus tersangka bakal tak fokus mendampingi anak asuhnya jelang sejumlah agenda multieven.
“Dengan adanya proses hukum ini, kemungkinan besar saya tidak bisa lagi fokus melaksanakan tugas sebagai manajer timnas. Saya harus bersiap menghadapi proses hukum,” tutur Peter.
Ia menjadi tersangka kasus penghinaan dan perbuatan tidak menyenangkan terhadap Wasekjen Irianti Marina Waroka. Karena berkas sudah lengkap, dalam waktu dekat ia akan menjalani sidang. Padahal, ia masih mengemban tugas untuk menangani Timnas Tenis Meja.
Sejumlah agenda yang harus dihadapi adalah SEA Games 2013 Myanmar, Asian Youth Game 2013 di Tiongkok, dan Kejuaraan Australia Terbuka pada Juli nanti. Yang paling dekat adalah kejuaraan dunia tenis meja di Prancis pada 11-22 Mei mendatang. “Padahal saya sudah menjelaskan secara utuh persoalan tersebut kepada polisi. Ternyata kasus masih berjalan,” katanya.
Di bagian lain, Pelatih Kepala Tenis Meja Anton Suseno, berharap kasus itu tidak berlarut-larut dan malah merugikan prestasi Indonesia. Sejumlah pihak saat ini sedang mengusahakan untuk menyelesaikan kasus itu dengan cara mediasi. “Kami tidak mencari manajer baru,” tegasnya.
Anton mengatakan, agenda Pelatnas tetap berjalan. Di Prancis, rencana ada lima atlet putra dan lima atlet putri yang akan diberangkatkan. Kejuaraan itu bakal jadi tryout bagi mereka. Sedangkan untuk Asian Youth Game 2013, yang dikirmkan adalah satu atlet putra dan satu atlet putri. Untuk Australia Terbuka, tiga atlet putra dan tiga atlet putri yang berangkat. (aga/jpnn)