30 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Ibra Bukan Weah

Selangkah lagi Barcelona akan menapak ke babak semifinal Champions League. Itu berarti klub berjuluk Los Blaugranas ini berpeluang melakoni partai finalnya yang kedelapan di pentas sepak bola paling elit di tanah Eropa itu.

Sebelumnya, dari tujuh kali berlaga di partai puncak, Barcelona tampil sebagai juara sebanyak empat kali (1992, 2006, 2009, dan 2011) dan tiga kali keluar sebagai runner up (1961, 1986, 1994).

Jika lebih dicermati, Barcelona terlihat sangat dominan pada sepuluh tahun terakhir. Artinya, regenerasi pemain yang ada di sana berjalan sangat bagus, sehingga karakter bermain dan semangat berkompetisi dapat terjaga dengan baik.

Apalagi, saat menjamu PSG pada babak perempatfinal leg kedua yang berlangsung di Stadion Camp Nou, dini hari nanti, anak asuh Tito Vilanova dapat lolos ke semifinal cukup dengan meraih hasail imbang 0-0 ataupun 1-1, karena pada pertemuan pertama yang berlangsung di markas PSG, pekan lalu kedua tim berbagi angka imbang 2-2.

Pun demikian pelatih Barcelona Tito Vilanova mengatakan bahwa mengejar hasil imbang tak menunjukkan karakter bermain Barcelona yang sesungguhnya.

Menurutnya, Barcelona identik dengan sepak bola menyerang, tak peduli meski tim itu mengalami krisis pemain. “Akhir pekan lalu kami tampil di ajang La Liga Primera dengan banyak pemain muda. Tapi kami tetap menang besar (5-0) saat menjamu Mallorca,” bilang Tito Vilanova.
“Itulah karakter tim ini. Siapapun yang bermain di sini akan tetap memainkan sepak bola seperti itu. Meski saya menyadari jika PSG bukan lawan yang mudah ditaklukkan. Mereka tim penuh ambisi,” tambah Vilanova lagi.

Sayangnya, menatap laga nanti Los Cules (sebutan lain Barcelona) terancam tak dapat menurunkan Lionel Messi. Belum lagi cedera yang diderita beberapa pemain bawah yang bisa saja mengakibatkan rapuhnya lini pertahanan tim tersebut.
“Kami berjuang dengan banyak cedera di lini belakang. Puyol telah menjalani operasi, Abidal baru saja kembali dari cedera panjang dan kini Adriano dan Mascherano yang harus absen,” sesal Vilanova.

Menanggapi kondisi Barcelona, pelatih PSG Carlo Ancelotti mengatakan bahwa dirinya tak ingin terpengaruh dengan kondisi itu. Baginya, mempersiapkan tim sebaik mungkin, jauh lebih bagus daripada membahas kekuatan calon lawan.

“Kami harus bertahan, walau kami juga harus tampil berani. Artinya, dengan atau tanpa Messi, mereka tetap tim kuat. Tapi, kami butuh kemenangan untuk bisa sampai ke semifinal,” bilang Carlo Ancelotti.

Saat bertandang ke Camp Noun nanti PSG tidak bisa menurunkan Blaise Matuidi yang jadi penyelamat PSG di leg pertama lewat golnya di penghujung laga.

Selain Matuidi, kapten tim Thiago Silva juga diragukan dapat tampil. Tak pelak, Don Carletto tinggal berharap pada nama-nama seperti Van Der Wiel, Maxwell, Mamadou Sakho akan mengawal lini pertahanan Le Parisiens.

Walau kehilangan banyak partner pada pertandingan nanti, namun striker Zlatan Ibrahimovic mengatakan bahwa dirinya ingin mengulangi kegemilangan PSG saat mendepak Barcelona pada babak perempatfinal Liga Champions tahun 1995.

Saat itu, Barcelona kalah agregat 2-3 atas PSG. Itu karena Barcelona hanya mampu bermain imbang 1-1 saat menjamu PSG, dan takluk 1-2 kala bertandang ke markas PSG. Pertanyaanya, tahukah Anda siapa pemain PSG yang sukses membobol gawang Barcelona pada pertandingan yang berlangsung di Camp Nou?

Dialah George Tawlon Manneh Oppong Ousman Weah. Pemain kelahiran Monrovia Liberia pada 1 Oktober 1966 yang beken dengan nama George Weah ini mencetak gol di Camp Nou pada menit ke-57, atau sembilan menit setelah pemain Barcelona Korneev membobol gawang PSG.
Pertanyaannya, mampukah Ibrahimovic melakukan apa yang telah dilakukan Weah guna mengantarkan timnya lolos ke babak semifinal?
Berat! Selain karena soliditas permainan Barcelona yang telah teruji, di sisi lain, Ibra bukanlah Weah yang puncak karirnya diawali di PSG, sebelum akhirnya hijrah ke AC Milan pada tahun 1995.

Lihatlah, ketika masih berkostum PSG Weah dinobatkan sebagai pesepakbola terbaik di Eropa, pemain terbaik Afrika dan pemain terbaik Eropa versi majalah The French Magazine.

Berbeda dengan Ibrahimovic yang sempat malang melintang dengan Ajax, Juventus, Inter Milan, Barcelona dan AC Milan, justru baru berkostum  Le Parisiens ketika karirnya mulai meredup. Jadi, untuk dapat menyingkirkan Barcelona, Le Parisiens tak boleh terlalu bergantung dengan Ibra, karena Ibra bukan Weah. (*)

Selangkah lagi Barcelona akan menapak ke babak semifinal Champions League. Itu berarti klub berjuluk Los Blaugranas ini berpeluang melakoni partai finalnya yang kedelapan di pentas sepak bola paling elit di tanah Eropa itu.

Sebelumnya, dari tujuh kali berlaga di partai puncak, Barcelona tampil sebagai juara sebanyak empat kali (1992, 2006, 2009, dan 2011) dan tiga kali keluar sebagai runner up (1961, 1986, 1994).

Jika lebih dicermati, Barcelona terlihat sangat dominan pada sepuluh tahun terakhir. Artinya, regenerasi pemain yang ada di sana berjalan sangat bagus, sehingga karakter bermain dan semangat berkompetisi dapat terjaga dengan baik.

Apalagi, saat menjamu PSG pada babak perempatfinal leg kedua yang berlangsung di Stadion Camp Nou, dini hari nanti, anak asuh Tito Vilanova dapat lolos ke semifinal cukup dengan meraih hasail imbang 0-0 ataupun 1-1, karena pada pertemuan pertama yang berlangsung di markas PSG, pekan lalu kedua tim berbagi angka imbang 2-2.

Pun demikian pelatih Barcelona Tito Vilanova mengatakan bahwa mengejar hasil imbang tak menunjukkan karakter bermain Barcelona yang sesungguhnya.

Menurutnya, Barcelona identik dengan sepak bola menyerang, tak peduli meski tim itu mengalami krisis pemain. “Akhir pekan lalu kami tampil di ajang La Liga Primera dengan banyak pemain muda. Tapi kami tetap menang besar (5-0) saat menjamu Mallorca,” bilang Tito Vilanova.
“Itulah karakter tim ini. Siapapun yang bermain di sini akan tetap memainkan sepak bola seperti itu. Meski saya menyadari jika PSG bukan lawan yang mudah ditaklukkan. Mereka tim penuh ambisi,” tambah Vilanova lagi.

Sayangnya, menatap laga nanti Los Cules (sebutan lain Barcelona) terancam tak dapat menurunkan Lionel Messi. Belum lagi cedera yang diderita beberapa pemain bawah yang bisa saja mengakibatkan rapuhnya lini pertahanan tim tersebut.
“Kami berjuang dengan banyak cedera di lini belakang. Puyol telah menjalani operasi, Abidal baru saja kembali dari cedera panjang dan kini Adriano dan Mascherano yang harus absen,” sesal Vilanova.

Menanggapi kondisi Barcelona, pelatih PSG Carlo Ancelotti mengatakan bahwa dirinya tak ingin terpengaruh dengan kondisi itu. Baginya, mempersiapkan tim sebaik mungkin, jauh lebih bagus daripada membahas kekuatan calon lawan.

“Kami harus bertahan, walau kami juga harus tampil berani. Artinya, dengan atau tanpa Messi, mereka tetap tim kuat. Tapi, kami butuh kemenangan untuk bisa sampai ke semifinal,” bilang Carlo Ancelotti.

Saat bertandang ke Camp Noun nanti PSG tidak bisa menurunkan Blaise Matuidi yang jadi penyelamat PSG di leg pertama lewat golnya di penghujung laga.

Selain Matuidi, kapten tim Thiago Silva juga diragukan dapat tampil. Tak pelak, Don Carletto tinggal berharap pada nama-nama seperti Van Der Wiel, Maxwell, Mamadou Sakho akan mengawal lini pertahanan Le Parisiens.

Walau kehilangan banyak partner pada pertandingan nanti, namun striker Zlatan Ibrahimovic mengatakan bahwa dirinya ingin mengulangi kegemilangan PSG saat mendepak Barcelona pada babak perempatfinal Liga Champions tahun 1995.

Saat itu, Barcelona kalah agregat 2-3 atas PSG. Itu karena Barcelona hanya mampu bermain imbang 1-1 saat menjamu PSG, dan takluk 1-2 kala bertandang ke markas PSG. Pertanyaanya, tahukah Anda siapa pemain PSG yang sukses membobol gawang Barcelona pada pertandingan yang berlangsung di Camp Nou?

Dialah George Tawlon Manneh Oppong Ousman Weah. Pemain kelahiran Monrovia Liberia pada 1 Oktober 1966 yang beken dengan nama George Weah ini mencetak gol di Camp Nou pada menit ke-57, atau sembilan menit setelah pemain Barcelona Korneev membobol gawang PSG.
Pertanyaannya, mampukah Ibrahimovic melakukan apa yang telah dilakukan Weah guna mengantarkan timnya lolos ke babak semifinal?
Berat! Selain karena soliditas permainan Barcelona yang telah teruji, di sisi lain, Ibra bukanlah Weah yang puncak karirnya diawali di PSG, sebelum akhirnya hijrah ke AC Milan pada tahun 1995.

Lihatlah, ketika masih berkostum PSG Weah dinobatkan sebagai pesepakbola terbaik di Eropa, pemain terbaik Afrika dan pemain terbaik Eropa versi majalah The French Magazine.

Berbeda dengan Ibrahimovic yang sempat malang melintang dengan Ajax, Juventus, Inter Milan, Barcelona dan AC Milan, justru baru berkostum  Le Parisiens ketika karirnya mulai meredup. Jadi, untuk dapat menyingkirkan Barcelona, Le Parisiens tak boleh terlalu bergantung dengan Ibra, karena Ibra bukan Weah. (*)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/