BARCELONA-Tersingkirnya Paris St Germain (PSG) di tangan Barcelona kembali kian menguatkan fakta Zlatan Ibrahimovic lagi-lagi belum bertuah di kompetisi ini.
Ibra dan PSG masuk kotak setelah cuma main imbang 1-1 di leg kedua perempatfinal Liga Champions di Camp Nou, Kamis (11/4) dini hari WIB. Tim asal Paris itu kalah agresivitas gol tandang karena pekan lalu main seri 2-2.
Tersingkirnya PSG membuat klub kaya milik jutawan asal Qatar itu harus menunda mimpinya untuk berjaya di Eropa. Tak cuma itu, kekalahan ini kian memanjangkan saja kutukan untuk bintangnya asal Swedia, Ibra.
Ibra kembali harus menerima cemoohan soal dirinya yang kerap gagal membawa tim yang diperkuatnya berjaya di Liga Champions. Boleh saja pemain 31 tahun itu memberi gelar liga untuk Ajax Amsterdam, Juventus, Inter Milan, Barca, dan juga AC Milan. Tapi tuahnya hanya di kompetisi lokal dan belum mencapai taraf kompetisi Eropa.
Yang paling kentara tentu di musim 2010 ketika Ibra memutuskan gabung Barca, Inter justru jadi juara Liga Champions dengan menyingkirkan Barca di semifinal dan semusim setelahnya Barca jadi juara setelah Ibra pindah ke Milan.
Kini pemilik tujuh assist di Liga Champions musim ini, harus menunggu lagi musim depan demi mengakhiri ‘kutukannya’ di kompetisi ini.
Sementara itu, Lionel Messi dianggap sebagai pahlawan Barcelona ketika menyingkirkan PSG. Tapi yang mencetak gol Pedro Rodriguez.
Pada laga itu Messi tidak bermain dari awal. Bintang asal Argentina itu duduk di bangku cadangan. Sementara di lapangan, Barca mengandalkan trio Pedro, David Villa, dan Cesc Fabregas di lini depan. Tapi, ketiganya gagal bikin gol di babak pertama.
Dalam kedudukan agregat 2-2, siapapun yang mencetak gol lebih dulu akan menyulitkan lawannya. Sial bagi Barca, PSG-lah yang mencetak gol lebih dulu lewat Javier Pastore. Melihat timnya mulai terjepit, Pelatih Tito Vilanova akhirnya menarik Fabregas keluar, dan memasukkan Messi.
Di sinilah Messi mendapatkan pujian. Ia menjadi game changer. “Kami sangat senang. Setelah berhasil mendapatkan gol penyama kedudukan, kami memang layak lolos. PSG adalah tim yang hebat, dan kelihatannya kami butuh waktu sedikit lama untuk menemukan ritme,” tutur Pedro di situs UEFA. (bbs/jpnn)