30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Dosen UMSU Lolos dari Musibah Lion Air

MEDAN- Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Rudianto SSos MSi terhindar dari kecelakaan pesawat Lion Air nomor penerbangan JT 904, yang jatuh di laut Bali, Sabtu (13/4) sore. Pasalnya, dia menunda keberangkatannya menjadi Minggu (14/4) karena ada agenda di kampus.

PATAH TIGA: Pesawat Lion Air jenis Boeing 737  baru beberapa bulan diproduksi  dioperasikan, patah menjadi 3 bagian.
PATAH TIGA: Pesawat Lion Air jenis Boeing 737 yang baru beberapa bulan diproduksi dan dioperasikan, patah menjadi 3 bagian.

“Awalnya saya agendakan hari Sabtu (13/4) berangkat ke Bali dengan pesawat Lion. Namun karena masih ada agenda di kampus, akhirnya saya undur menjadi Minggu (14/ 4),” kata Rudianto kepada wartawan koran ini via ponsel tadi malam (13/4).

Rudi mengaku mengetahui pesawat yang akan ditumpanginya jatuh setelah melihat di televisi “Astaghfirullah…. Pesawat JT 904 Bandung- Denpasar. Mestinya aku naik pesawat itu besok,” kata Rudi menirukan rasa kagetnya saat mengetahui pesawat Lion Air itu jatuh.

Meski tidak ada firasat sebelumnya, Rudi bersyukur tidak menjadi bagian dari penumpang pesawat yang celaka. “Saya prihatin dengan kecelakaanpesawatitu. Tapisaya jugabersyukur karena terhindar dari kecelakaan itu,” lanjutnya.

Menurut Rudi, keberangkatannya ke Bali dalam rangka mengikuti undangan seminar komunikasi di Denpasar, Bali. Kendati begitu, dia mengaku akan tetap berangkat ke Bali dengan menumpang pesawat Lion.

Rudi juga mengaku khawatir dengan keberangkatannya besok. Bahkan di status BBMnya, Rudi menulis; JT904, Alhamdulillah, thanks God”. Tiket pesawat yang sudah dipesannya untuk berangkat besok, dia jadikan foto profil di BBMnya.

“Memang ada rasa trauma, tapi saya tetap akan berangkat besok. Bismillah saja. Besok saya akan tetap ke bandara dan akan menunggu informasi dari pihak Lion apakah keberangkatan besok ditunda atau tidak,” ungkap Rudi yang mengaku saat ini berada di Bandung untuk menuntaskan pendidikan S3 di Universitas Padjadjaran (Unpad).

Menurut Rudi, pasca-kecelakaan tersebut, seluruh penerbangan Lion ditunda. “Jadi belum tahu, kita lihat besok. Kalau seandainya ditunda, kita tetap minta kompensasi dari pihak Lion Air,” katanya Sesuai jadwal yang tertera di tiketnya, Rudi akan berangkat dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung pukul 10.20 WIB dan tiba di Bali pukul 13.05. Tiket itu sudah dipesannya sejak Kamis lalu.

Rudi mengaku, hingga tadi malam pihak Lion Air belum memberikan konfirmasi atas rencana keberangkatan esok hari apakah berangkat sesuai jadwal atau mengalami penundaan.

“Belum ada dihubungi, padahal sama ya pesawatnya, JT 904,” pungkas.

Rudi juga mengaku keluarganya sempat khawatir ketika menonton pemberitaan di televisi.

Istrinya yang tinggal di Medan langsung menelepon dirinya untuk menanyakan kabar.

“Waktu muncul berita jatuhnya pesawat Lion ini di tivi tadi (kemarin, Red) sore, keluarga saya langsung menghubungi untuk menanyakan khabar. Mereka sempat khawatir juga. Alhamdulillah, semua baik-baik saja,” bebernya.

Bahkan, menurut bapak dua anak ini, Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Drs Agussani MSP juga sempat menghubungi dirinya. “Pak Rektor sempat juga menghubungi saya. Beliau menanyakan, sebenarnya saya berangkat hari apa? Saya jelaskan kalau rencana awalnya saya berangkat hari Sabtu (13/ 4), tapi karena masih ada kesibukan di kampus, akhirnya saya tunda menjadi hari Minggu (14/ 4),” bebernya.

Setelah mendengarkan penjelasan itu, Agussani memberikan motivasi kepada Rudi agar tidak khawatir dan menyarankan untuk tetap berangkat ke Denpasar untuk mengikuti seminarkomunikasi.“ Yasudah, kamuberangkatsaja besok, jangan khawatir,” kata Rudi menirukan ucapan Agussani. (adz)

MEDAN- Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Rudianto SSos MSi terhindar dari kecelakaan pesawat Lion Air nomor penerbangan JT 904, yang jatuh di laut Bali, Sabtu (13/4) sore. Pasalnya, dia menunda keberangkatannya menjadi Minggu (14/4) karena ada agenda di kampus.

PATAH TIGA: Pesawat Lion Air jenis Boeing 737  baru beberapa bulan diproduksi  dioperasikan, patah menjadi 3 bagian.
PATAH TIGA: Pesawat Lion Air jenis Boeing 737 yang baru beberapa bulan diproduksi dan dioperasikan, patah menjadi 3 bagian.

“Awalnya saya agendakan hari Sabtu (13/4) berangkat ke Bali dengan pesawat Lion. Namun karena masih ada agenda di kampus, akhirnya saya undur menjadi Minggu (14/ 4),” kata Rudianto kepada wartawan koran ini via ponsel tadi malam (13/4).

Rudi mengaku mengetahui pesawat yang akan ditumpanginya jatuh setelah melihat di televisi “Astaghfirullah…. Pesawat JT 904 Bandung- Denpasar. Mestinya aku naik pesawat itu besok,” kata Rudi menirukan rasa kagetnya saat mengetahui pesawat Lion Air itu jatuh.

Meski tidak ada firasat sebelumnya, Rudi bersyukur tidak menjadi bagian dari penumpang pesawat yang celaka. “Saya prihatin dengan kecelakaanpesawatitu. Tapisaya jugabersyukur karena terhindar dari kecelakaan itu,” lanjutnya.

Menurut Rudi, keberangkatannya ke Bali dalam rangka mengikuti undangan seminar komunikasi di Denpasar, Bali. Kendati begitu, dia mengaku akan tetap berangkat ke Bali dengan menumpang pesawat Lion.

Rudi juga mengaku khawatir dengan keberangkatannya besok. Bahkan di status BBMnya, Rudi menulis; JT904, Alhamdulillah, thanks God”. Tiket pesawat yang sudah dipesannya untuk berangkat besok, dia jadikan foto profil di BBMnya.

“Memang ada rasa trauma, tapi saya tetap akan berangkat besok. Bismillah saja. Besok saya akan tetap ke bandara dan akan menunggu informasi dari pihak Lion apakah keberangkatan besok ditunda atau tidak,” ungkap Rudi yang mengaku saat ini berada di Bandung untuk menuntaskan pendidikan S3 di Universitas Padjadjaran (Unpad).

Menurut Rudi, pasca-kecelakaan tersebut, seluruh penerbangan Lion ditunda. “Jadi belum tahu, kita lihat besok. Kalau seandainya ditunda, kita tetap minta kompensasi dari pihak Lion Air,” katanya Sesuai jadwal yang tertera di tiketnya, Rudi akan berangkat dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung pukul 10.20 WIB dan tiba di Bali pukul 13.05. Tiket itu sudah dipesannya sejak Kamis lalu.

Rudi mengaku, hingga tadi malam pihak Lion Air belum memberikan konfirmasi atas rencana keberangkatan esok hari apakah berangkat sesuai jadwal atau mengalami penundaan.

“Belum ada dihubungi, padahal sama ya pesawatnya, JT 904,” pungkas.

Rudi juga mengaku keluarganya sempat khawatir ketika menonton pemberitaan di televisi.

Istrinya yang tinggal di Medan langsung menelepon dirinya untuk menanyakan kabar.

“Waktu muncul berita jatuhnya pesawat Lion ini di tivi tadi (kemarin, Red) sore, keluarga saya langsung menghubungi untuk menanyakan khabar. Mereka sempat khawatir juga. Alhamdulillah, semua baik-baik saja,” bebernya.

Bahkan, menurut bapak dua anak ini, Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Drs Agussani MSP juga sempat menghubungi dirinya. “Pak Rektor sempat juga menghubungi saya. Beliau menanyakan, sebenarnya saya berangkat hari apa? Saya jelaskan kalau rencana awalnya saya berangkat hari Sabtu (13/ 4), tapi karena masih ada kesibukan di kampus, akhirnya saya tunda menjadi hari Minggu (14/ 4),” bebernya.

Setelah mendengarkan penjelasan itu, Agussani memberikan motivasi kepada Rudi agar tidak khawatir dan menyarankan untuk tetap berangkat ke Denpasar untuk mengikuti seminarkomunikasi.“ Yasudah, kamuberangkatsaja besok, jangan khawatir,” kata Rudi menirukan ucapan Agussani. (adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/