25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Penawar Luka

Dua tim asal Italia Juventus dan Lazio sama-sama sedang kecewa, pascatersingkir dari kompetisi Eropa musim ini. Juventus yang tiga kali meraih trofi Liga Champions, akhirnya tersingkir usai dua kali kalah dari wakil Jerman Bayern Munchen masing-masing dengan skor 2-0.

PELUANG: Pemain Juventus Kwadwo Asamoah berpeluang membawa timnya meraih kemenangan saat bertandang  markas Lazio, dini hari nanti.
PELUANG: Pemain Juventus Kwadwo Asamoah berpeluang membawa timnya meraih kemenangan saat bertandang ke markas Lazio, dini hari nanti.

Sehari setelahnya, Lazio yang berlaga di pentas Europa League mengikuti nasib buruk Juventus. Tim asal Kota Roma itu hanya mampu bermain imbang 1-1 pada leg kedua babak perempatfinal, padahal pada leg pertama sebelumnya Lazio dipaksa menyerah dengan skor 0-2 di kandang Fenerbahce.
Dengan kondisi ini tak pelak laga pada giornata ke-32 yang mempertemukan Lazio versus Juventus di Stadion Olimpico, Roma, dinihari nanti menjadi ajang pelampiasan kedua tim.

Tuan rumah Lazio yang terakhir kali meraih trofi di pentas Eropa pada tahun 1989 kala menjuarai Cup Winners Cup dan Piala Super Eropa, pada laga dini hari nanti ingin mengamankan posisinya di zona Liga Champions.

Memiliki poin 51 dari hasil 15 kali menang, 6 kali imbang dan 10 kali kalah, Lazio tertinggal tujuh angka dari AC Milan yang menempati peringkat ketiga sebagai ambang batas zona Liga Champions.

Tapi, merujuk dari 16 kali melakukan laga away di Stadion Olimpico, Roma pada musim kompetisi tahun ini, meski sulit, namun kans untuk mengalahkan Juventus tetap terbuka. Betapa tidak, dari 16 kali melakukan laga kandang, Lazio meraih hasil 11 kali menang, 2 kali imbang dan 3 kali kalah.

Memang, jika melihat sejarah pertemuan kedua tim di pentas Serie A, Lazio sudah sepuluh tahun lamanya tak mampu mengalahkan Juventus di Stadion Olimpico. Terakhir kali Lazio mengalahkan Juventus di pentas Serie A adalah pada 6 Desember 2003. Saat itu dua gol yang dicetak Bernardo Corradi (21′) dan Stefano Fiore (45′) tak mampu dibalas pemain Juventus.

“Kami baru saja mengalami hari yang tak menyenangkan. Kami mendominasi Fenerbahce (di Europa League), tapi kami tak mampu mengalahkan mereka. Kami sangat tidak beruntung,” sesal Vladimir Petkovic, pelatih Lazio.

Petkovic tentunya tak asal ngomong. Pencapaian Lazio musim ini bisa dibilang cukup impresif. Hanya saja, pascacedera yang dialami topskor klub Miroslav Klose yang telah mencetak 10 gol, Lazio terkesan sulit membobol gawang lawan.

“Dia (Miroslav Klose, Red) telah kami coba pada laga derby menghadapi AS Roma. Kalau semuanya semakin bagus, saya takkan membiarkannya berada di bench,” bilang Petkovic, mengisyaratkan bakal menurunkan Miroslav Klose sebagai starter.

Tapi jika kondisi Klose masih belum seratus persen bugar Petkovic menguraikan bahwa dirinya telah mempersiapkan plan B dengan memaksimalkan peran Ogenyi Onazi dan Marius Stankevicius.

Ini terpaksa dilakukan sebagai antisipasi,  karena faktanya selain Klose beberapa pemain pilar Lazio pun tidak dapat dimainkan. Giuseppe Biava, Senad Lulic dan Stefan Radu sedang menjalami skorsing, sementara Cristian Brocchi, Andre Dias dan Bruno Pereirinha dipastikan absen karena cedera.
Melihat kondisi ini tentu saja membuat pelatih Juventus Antonio Conte sumringah. Hasrat untuk menebus kegagalan di pentas Liga Champions kembali membayang di pelupuk mata.

Apalagi pada laga nanti hanya Sebastian Giovinco dan Chiellini yang tak bisa diturunkan akibat cedera. Selebihnya, Conte hanya tinggal memiliki pemain yang benar-benar siap untuk melakukan revans atas kekalahan di babak semifinal Copa Italia musim ini.

Memang, di awal tahun ini, tepatnya pada 22 Januari lalu Juventus hanya mampu bermain imbang 1-1 saat menjamu Lazio pada leg pertama babak semifinal Copa Italia. Kondisi ini dimanfaatkan Lazio dengan mengalahkan Si Nyonya Tua pada leg kedua yang berlangsung di Olimpico Roma dengan skor 2-1. Dua gol bagi Lazio saat itu dicetak Gozales (53’) dan Floccari (90+3’), sementara gol untuk Juventus di cetak Arturo Vidal (90+1’).

“Harusnya saat itu kami tak kalah dari mereka. Lihatlah, gol kemenangan mereka tercipta di saat pemain kami kehilangan konsentrasi karena mengira pertandingan sudah akan selesai. Kehilangan kans karena gol di masa injury time adalah sebuah kesialan. Saya tak ingin itu terjadi lagi,” tandas Petkovic.
Jika dua pelatih dari masing-maisng kubu merasa optimis mampu memenangkan pertandingan, lantas siapa menurut Anda yang akan memenangkan pertandingan ini? (*)

Dua tim asal Italia Juventus dan Lazio sama-sama sedang kecewa, pascatersingkir dari kompetisi Eropa musim ini. Juventus yang tiga kali meraih trofi Liga Champions, akhirnya tersingkir usai dua kali kalah dari wakil Jerman Bayern Munchen masing-masing dengan skor 2-0.

PELUANG: Pemain Juventus Kwadwo Asamoah berpeluang membawa timnya meraih kemenangan saat bertandang  markas Lazio, dini hari nanti.
PELUANG: Pemain Juventus Kwadwo Asamoah berpeluang membawa timnya meraih kemenangan saat bertandang ke markas Lazio, dini hari nanti.

Sehari setelahnya, Lazio yang berlaga di pentas Europa League mengikuti nasib buruk Juventus. Tim asal Kota Roma itu hanya mampu bermain imbang 1-1 pada leg kedua babak perempatfinal, padahal pada leg pertama sebelumnya Lazio dipaksa menyerah dengan skor 0-2 di kandang Fenerbahce.
Dengan kondisi ini tak pelak laga pada giornata ke-32 yang mempertemukan Lazio versus Juventus di Stadion Olimpico, Roma, dinihari nanti menjadi ajang pelampiasan kedua tim.

Tuan rumah Lazio yang terakhir kali meraih trofi di pentas Eropa pada tahun 1989 kala menjuarai Cup Winners Cup dan Piala Super Eropa, pada laga dini hari nanti ingin mengamankan posisinya di zona Liga Champions.

Memiliki poin 51 dari hasil 15 kali menang, 6 kali imbang dan 10 kali kalah, Lazio tertinggal tujuh angka dari AC Milan yang menempati peringkat ketiga sebagai ambang batas zona Liga Champions.

Tapi, merujuk dari 16 kali melakukan laga away di Stadion Olimpico, Roma pada musim kompetisi tahun ini, meski sulit, namun kans untuk mengalahkan Juventus tetap terbuka. Betapa tidak, dari 16 kali melakukan laga kandang, Lazio meraih hasil 11 kali menang, 2 kali imbang dan 3 kali kalah.

Memang, jika melihat sejarah pertemuan kedua tim di pentas Serie A, Lazio sudah sepuluh tahun lamanya tak mampu mengalahkan Juventus di Stadion Olimpico. Terakhir kali Lazio mengalahkan Juventus di pentas Serie A adalah pada 6 Desember 2003. Saat itu dua gol yang dicetak Bernardo Corradi (21′) dan Stefano Fiore (45′) tak mampu dibalas pemain Juventus.

“Kami baru saja mengalami hari yang tak menyenangkan. Kami mendominasi Fenerbahce (di Europa League), tapi kami tak mampu mengalahkan mereka. Kami sangat tidak beruntung,” sesal Vladimir Petkovic, pelatih Lazio.

Petkovic tentunya tak asal ngomong. Pencapaian Lazio musim ini bisa dibilang cukup impresif. Hanya saja, pascacedera yang dialami topskor klub Miroslav Klose yang telah mencetak 10 gol, Lazio terkesan sulit membobol gawang lawan.

“Dia (Miroslav Klose, Red) telah kami coba pada laga derby menghadapi AS Roma. Kalau semuanya semakin bagus, saya takkan membiarkannya berada di bench,” bilang Petkovic, mengisyaratkan bakal menurunkan Miroslav Klose sebagai starter.

Tapi jika kondisi Klose masih belum seratus persen bugar Petkovic menguraikan bahwa dirinya telah mempersiapkan plan B dengan memaksimalkan peran Ogenyi Onazi dan Marius Stankevicius.

Ini terpaksa dilakukan sebagai antisipasi,  karena faktanya selain Klose beberapa pemain pilar Lazio pun tidak dapat dimainkan. Giuseppe Biava, Senad Lulic dan Stefan Radu sedang menjalami skorsing, sementara Cristian Brocchi, Andre Dias dan Bruno Pereirinha dipastikan absen karena cedera.
Melihat kondisi ini tentu saja membuat pelatih Juventus Antonio Conte sumringah. Hasrat untuk menebus kegagalan di pentas Liga Champions kembali membayang di pelupuk mata.

Apalagi pada laga nanti hanya Sebastian Giovinco dan Chiellini yang tak bisa diturunkan akibat cedera. Selebihnya, Conte hanya tinggal memiliki pemain yang benar-benar siap untuk melakukan revans atas kekalahan di babak semifinal Copa Italia musim ini.

Memang, di awal tahun ini, tepatnya pada 22 Januari lalu Juventus hanya mampu bermain imbang 1-1 saat menjamu Lazio pada leg pertama babak semifinal Copa Italia. Kondisi ini dimanfaatkan Lazio dengan mengalahkan Si Nyonya Tua pada leg kedua yang berlangsung di Olimpico Roma dengan skor 2-1. Dua gol bagi Lazio saat itu dicetak Gozales (53’) dan Floccari (90+3’), sementara gol untuk Juventus di cetak Arturo Vidal (90+1’).

“Harusnya saat itu kami tak kalah dari mereka. Lihatlah, gol kemenangan mereka tercipta di saat pemain kami kehilangan konsentrasi karena mengira pertandingan sudah akan selesai. Kehilangan kans karena gol di masa injury time adalah sebuah kesialan. Saya tak ingin itu terjadi lagi,” tandas Petkovic.
Jika dua pelatih dari masing-maisng kubu merasa optimis mampu memenangkan pertandingan, lantas siapa menurut Anda yang akan memenangkan pertandingan ini? (*)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/