CARDIFF-Cardiff City mencetak sejarah baru usai bermain imbang 0-0 melawan Charlton Athletic pada lanjutan kompetisi Championship Division Inggris, Rabu (17/4) dini hari WIB. Klub asal Wales itu untuk kali pertama memastikan diri naik ke kasta tertinggi, English Premier League (EPL) musim depan.
Ya, tambahan satu poin dari laga kontra Charlton membuat Cardiff mengoleksi 84 poin dari 43 laga. Dengan tiga laga tersisa, posisi Cardiff dipastikan tidak akan terlempar dari dua besar (zona promosi).
Klub berjuluk Bluebirds itu bahkan hanya butuh tambahan tiga angka untuk memastikan diri sebagai jawara Championship. Saat ini, klub besutan Malky Mackay ini unggul tujuh poin dari Hull City di tempat kedua.
Pencapaian ini patut dibanggakan. Lantaran ini merupakan kali pertama Cardiff tampil di Liga Premier, setelah lebih dari 50 tahun berkutat di kasta rendah. Terakhir kali Cardiff bermain di kasta tertinggi pada 1962 silam. Saat itu Cardiff masih dengan format Football League First Division.
Dengan promosinya Cardiff, maka akan ada dua klub asal Wales yang bermain di Liga Premier musim depan. Sebelumnya, Swansea City sudah lebih dulu menasbihkan namanya sebagai klub pertama asal Wales di kompetisi paling elite di Negeri Ratu Elizabeth ini.
Sukses Cardiff kali ini memang sudah mulai terindikasi pada musim lalu, karena mereka sukses melaju hingga final Carling Cup. Sayang, Craig Bellamy dkk menyerah di tangan Liverpool yang jadi juara.
Di liga, mereka finish di peringkat enam dan berpeluang lolos ke Liga Premier, namun gagal karena kalah bersaing di semifinal playoff.
Dengan kepemilikan baru, yang dipegang oleh Vincent Tan Chee Yioun sejak 2010 silam, Cradiff langsung membidik Liga Premier sebagai target.
Seperti lazimnya para pemilik baru, yang juga seperti mendapatkan mainan baru, Cardiff langsung mendapatkan suntikan dana. Tan dikabarkan mengeluarkan uang hingga ratusan juta poundsterling dan langsung melakukan rebranding terhadap klub itu. Tak lupa, ia juga menunjuk Chan Tien Ghee sebagai chairman.
Pada 2012, di bawah kepemilikan pria asal Malaysia tersebut, Cardiff sukses melaju ke final Piala Liga. Ini merupakan yang pertama kalinya dalam sejarah klub. Sial bagi Cardiff, cerita itu tidak berujung dengan kejayaan. Mereka kalah dari Liverpool pada final yang berakhir lewat adu penalti.
Tepat di awal musim ini, sesuai dengan misi rebranding itu, perubahan dilakukan. Cardiff mengubah kostum kebesaran mereka dari biru menjadi merah. Logo klub pun berganti. Dari yang tadinya berlogo burung biru menjadi naga. Namun demikian, gambar burung biru itu tetap dipertahankan di bawah gambar naga yang dominan, plus slogan Fire and Passion yang terentang besar.
Perubahan itu seperti menyegarkan Cardiff. Mereka memenangi 10 laga kandang pertama mereka di Championship, mematahkan rekor mereka sebelumnya, 9 kemenangan beruntun di laga kandang.
Bagus di awal, bagus juga di akhir. Setelah mendapatkan poin dari 25 kemenangan dan 9 hasil imbang, dari total 43 kali bertanding, Cardiff akhirnya memastikan diri melaju ke Liga Premier musim depan. Craig Bellamy dkk kini bisa berpesta. (bbs/jpnn)