SUASANA Kota Boston saat ini tengah diliputi ketegangan. FBI dibantu aparat kepolisian setempat, mengeluarkan larangan untuk keluar rumah dan mengunci rapat-rapat semua pintu. Suasana menegangkan itu terjadi setelah aksi baku tembak, yang menewaskan salah seorang pelaku bom Boston.
Sementara satu pelaku lainnya, yang diyakini membawa senjata dan berbahaya, berhasil melarikan diri dari kepungan petugas.
“Dexter, Laurel Street, area School Street, tempat-tempat di mana orang-orang harus tetap berada di rumahnya. Pelaku bersenjata dan berbahaya. Kami masih melakukan penyisiran satu persatu rumah warga,” ujar Komisioner Polisi Boston, Edward Davis dilansir The Sun, Jumat (19/4).
Aparat meyakini, pelaku yang berhasil ditembak dan melarikan diri, adalah dua pelaku pengeboman di Boston Marathon yang menewaskan 3 orang serta melukai 176 orang lainnya.
Pada malam usia pengeboman, pelaku juga menembak mati seorang polisi yang berjaga di Massachusetts Institute of Technology (MIT), 6 Km dari lokasi kejadian bom Boston.
“Kami melarang pengendara, untuk memberi tumpangan pada siapapun. Lebih aman untuk berada di rumah saat ini. Kami yakin, mereka inilah terorisnya. Mereka datang untuk membunuh orang dan sangat berbahaya,” tegas Davis.(afz/jpnn)