29 C
Medan
Sunday, November 24, 2024
spot_img

Ikan Luar Daerah Masuk Belawan

BELAWAN- Pasokan ikan, kepiting dan udang sejak tiga hari terakhir terus merosot, meski harga komoditi hasil laut tersebut tidak cenderung naik. Namun sentra pelelangan Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan (PPSB) mulai dipenuhi ikan-ikan hasil tangkapan nelayan asal Aceh dan Tanjung Balai, Asahan, Sabtu (20/4) kemarin.

Masuknya ikan segar dari luar daerah untuk memenuhi pasokan ikan ke sentra pelelangan PPSB di Gabion Belawan, karena beberapa hari belakangan ini hasil tangkapan nelayan setempat menuruna kibat cuaca yang kurang bersahabat. Jumlah ikan yang masuk dari luar Belawan mencapai belasan truk, sehingga para nelayan harus bersaing harga.

A kuang, salah seorang pengusaha kapal ikan di Belawan menuturkan, masuknya ikan-ikan asal luar daerah membuat pengusaha perikanan lokal harus mensetarakan harga penjualan ikan. Sebab, bila terjadi perbedaan harga, maka para pedagang akan cenderung membeli ikan yang dipasok dari Tanjung Balai, Asahan.

“Kalau di sana (Tanjung Balai) ikan lagi banjir, makanya dipasok ke Belawan. Soal harga sudah pasti mereka lebih murah, dan kita harus mengikuti harga itu kalau tidak ikan hasil tangkapan kapal ikan di Belawan bisa tidak laku,” katanya.

Ikan-ikan luar daerah yang masuk ke pasar lelang di PPSB Gabion Belawan, sebut dia, sudah biasa terjadi. Bahkan lanjutnya, pengusaha perikanan di Belawan terkadang memasok ikan ke daerah lain apabila tangkapan kapal ikan nelayan lokal meningkat.

Amatan Sumut Pos di sentra Perikanan Gabion Belawan saat ini mengalami penurunan harga dari. Harga ikan selayang dari Rp15 ribu menjadi Rp10 ribu per kilogram (kg). Ikan tongkol dari Rp18 ribu turun Rp14 ribu per kg dan ikan gembung Rp16 ribu dari sebelumnya Rp23 ribu per kg.

Sementara itu, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) mengatakan, penurunan volume pasokan ikan di Belawan itu berkaitan erat dengan cuaca buruk dan ombak tinggi yang terjadi disebagian perairan Sumatera.

“Selama kondisi cuaca buruk sekarang ini banyak kapal dan perahu nelayan yang tidak melaut,” kata, Abdur Rahman, Wakil Ketua DPC HNSI Kota Medan.(rul)

BELAWAN- Pasokan ikan, kepiting dan udang sejak tiga hari terakhir terus merosot, meski harga komoditi hasil laut tersebut tidak cenderung naik. Namun sentra pelelangan Pelabuhan Perikanan Samudera Belawan (PPSB) mulai dipenuhi ikan-ikan hasil tangkapan nelayan asal Aceh dan Tanjung Balai, Asahan, Sabtu (20/4) kemarin.

Masuknya ikan segar dari luar daerah untuk memenuhi pasokan ikan ke sentra pelelangan PPSB di Gabion Belawan, karena beberapa hari belakangan ini hasil tangkapan nelayan setempat menuruna kibat cuaca yang kurang bersahabat. Jumlah ikan yang masuk dari luar Belawan mencapai belasan truk, sehingga para nelayan harus bersaing harga.

A kuang, salah seorang pengusaha kapal ikan di Belawan menuturkan, masuknya ikan-ikan asal luar daerah membuat pengusaha perikanan lokal harus mensetarakan harga penjualan ikan. Sebab, bila terjadi perbedaan harga, maka para pedagang akan cenderung membeli ikan yang dipasok dari Tanjung Balai, Asahan.

“Kalau di sana (Tanjung Balai) ikan lagi banjir, makanya dipasok ke Belawan. Soal harga sudah pasti mereka lebih murah, dan kita harus mengikuti harga itu kalau tidak ikan hasil tangkapan kapal ikan di Belawan bisa tidak laku,” katanya.

Ikan-ikan luar daerah yang masuk ke pasar lelang di PPSB Gabion Belawan, sebut dia, sudah biasa terjadi. Bahkan lanjutnya, pengusaha perikanan di Belawan terkadang memasok ikan ke daerah lain apabila tangkapan kapal ikan nelayan lokal meningkat.

Amatan Sumut Pos di sentra Perikanan Gabion Belawan saat ini mengalami penurunan harga dari. Harga ikan selayang dari Rp15 ribu menjadi Rp10 ribu per kilogram (kg). Ikan tongkol dari Rp18 ribu turun Rp14 ribu per kg dan ikan gembung Rp16 ribu dari sebelumnya Rp23 ribu per kg.

Sementara itu, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) mengatakan, penurunan volume pasokan ikan di Belawan itu berkaitan erat dengan cuaca buruk dan ombak tinggi yang terjadi disebagian perairan Sumatera.

“Selama kondisi cuaca buruk sekarang ini banyak kapal dan perahu nelayan yang tidak melaut,” kata, Abdur Rahman, Wakil Ketua DPC HNSI Kota Medan.(rul)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/