MEDAN- Beragam kegiatan digelar masyarakat di Kota Medan untuk memperingati hari kelahiran Raden Ajeng Kartini pada Minggu (21/4) kemarin. Salah satu-nya, Santika Premiere Dyandra Hotel & Convention Medan menggelar acara Demo Masak Ibu dan Anak dengan mendatangkan tamu khusus yakni Putri Indonesia 2013, Whulandary Herman.
Acara yang dilakukan pukul 11.00 WIB di Benteng Restaurant ini mengundang sekitar 11 pasang ibu dan anak di bawah 12 tahun yang bersama-sama memasak pancake dan ditemani Putri Indonesia. “Dalam perhelatan demo memasak kali ini, kami ingin peserta bisa lebih dekat dengan Chef dan bintang tamu kita, Putri Indonesia 2013. Kami membuat setting tempat memasak yang memungkinkan peserta dapat langsung berinteraksi baik dengan Chef maupun satu sama lain. Putri Indonesia, Whulandary Herman asal Sumatera Barat turut membantu proses memasak Pancake para peserta,” ujar Gledy Simanjuntak, Public Relation Manager.
Selain itu, tambahnya, pada saat bersamaan juga digelar Motherly Love Buffet Brunch mulai dari pukul 11.00 WIB – 14.00 WIB. Buffet ini memberikan diskon khusus untuk para ibu atau wanita. “Hanya dengan Rp88 ribu net/orang, para pengunjung Benteng Restaurant sudah bisa menikmati puluhan makanan Indonesia dan Western. Untuk 1 keluarga dengan 4 orang anggota, maka sang ibu berhak gratis. Tidak terkecuali untuk grup kaum wanita yang lebih dari 3 orang, berhak gratis 1 orang atau kelipatannya,” tambah Gledy.
Bagi para pengunjung yang menikmati Motherly Love Brunch tentu saja mendapat keuntungan tersendiri karena tidak hanya dapat makan sepuasnya dengan harga yang terjangkau, namun juga dapat melihat kegiatan demo masak ibu dan anak, dan dapat mengabadikan momen bersama Putri Indonesia di Benteng Restaurant.
Putri Indonesia 2013 Whulandary Herman mengatakan, Hari Kartini ini semua wanita harus bersyukur karena dengan adanya Kartini, emansipasi, perempuan memiliki kesempatan atau hak yang sama dalam dunia politik dan lainnya. “Bagi saya generasi Kartini yang hebat adalah ibu saya dan semua wanita Indonesia khususnya wanita yang ada dalam acara demo masak ini karena memberi contoh yang baik bagi anak-anaknya,” ujarnya.
Sophie Martin Gelar Fashion Show
Sementara itu, masih terkait peringatan Hari Kartini, Business Center (BC) Sophie Martin, Rosida tak mau ketinggalan, dengan menggelar acara Fashion Tradisional Content untuk usia anak-anak hingga ibu-ibu di Atrium Grand Palladium Mall, Medan, Minggu (21/4).
Tema kegiatan fashion show ini dibagi menjadi beberapa bagian, yakni untuk anak-anak dengan busana batik dan tenun, serta untuk remaja dengan tema casual trendy dan happy family. “Kegiatan ini dalam rangka memperingati Hari Kartini sekaligus melatih keberanian, menumbuhkan percaya diri dan untuk menggali bakat anak serta untuk menunjukkan hasil kebudayaan baik itu batik dan tenun dengan motif khas jawa, batak dan suku lainnya,” kata Rosida, Center (BC) Sophie Martin.
Selain itu, lanjutnya, kegiatan ini untuk mendorong para ibu-ibu di Medan dan khususnya anak-anak serta remaja lebih mencintai budaya sesuai tema yang mereka usung. “Tema kitakan tentang tradisional, sehingga tujuannya memang untuk mendorong para remaja, ibu-ibu dan anak-anaknya untuk lebih cinta dengan kebudayaan sehingga terciptalah generasi-generasi baru Kartini yang peduli terhadap perkembangan anak-anaknya menuju hal yang positif,” tambahnya.
Dalam kegiatan ini diikuti 200 perserta lebih. Para peserta berjalan layaknya model di atas panggung di depan dewan juri, bahkan untuk happy family, anak-anak dan ibunya menunjukkan kemampuannya di bidang acting dan suara. Selain kegiatan fashion show, berbagai diskon produk Sophie Martin mulai 50 hingga 70 persen diadakan untuk para pengunjung.
Tanam Bibit Pohon
Peringatan Hari Kartini juga dilakukan Komunitas Aku Perempuan Peduli Lingkungan (APPEL) yang digagas oleh Dewi Budiati TJ Said dan Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sumut Dr Ir Hidayati MSi, serta tokoh perempuan Sumatera Utara melakukan penanaman bibit pohon di Taman Ahmad Yani Medan, Minggu (21/4).
Kegiatan yang sekaligus mendeklarasikan Komunitas APPEL Sumut tersebut diharapkan dapat menjadi new land model oleh Menteri Lingkungan Hidup Prof Dr Balthasar Kambuaya MBA tersebut dapat memberdayakan para perempuan di Sumatera Utara untuk peduli lingkungan.
Dewi Budiati penggagas APPEL mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta maupun pihak-pihak yang mengilhami hingga dideklarasikannya komunitas tersebut. “Hari Kartini ini, jiwa harus Kartini. Namun yang terdekat bagimana lingkungan bisa dihijaukan oleh tangan-tangan para perempuan,” kata Dewi saat mengucapkan kata sambutannya.
Sedangkan Ketua BKOW Sumut Kemalawati AE SH dalam sambutannya mengatakan, saat ini suhu bumi sudah semakin panas karena ulah manusia yang serakah. “Kita berharap tidak ada lagi banjir bandang, erosi dan bencana. Apalagi sekarang Sungai Deli yang dulu jernih sekarang tidak, bahkan Berastagi yang sejuk sekarang tidak.
Semua itu dikarenakan keserakahan. Maka di tangan kita lah untuk menjaga lingkungan tersebut untuk anak cucu kita,” ujarnya seraya menambahkan semoga perempuan yang ada pada pendeklarasian ini harus bergerak karena kita cinta lingkungan dan berharap semoga APPEL tidak hanya sekadar seremonial.
Sementara itu, Kepala BLH Sumut Dr Ir Hidayati MSi mewakili Gubernur Sumut sangat mengapresiasi kegiatan tersebut.Namun pada pelaksanaan peduli yerhadap lingkungan ini kerap menemukan kendala, terutama pada pengelolaan lingkungan. “Hal ini disebabkan kurangnya penyatuan persepsi, kurang bersinerginya antarkelompok lingkungan. Dan belum terbuktinya dampak lingkungan di depan. Dan untuk pengelolaan lingkungan ini kehadiran pria juga tetap dibutuhkan,” ujarnya.
Selain itu, Tokoh Perempuan Sumut Prof Dr Darmayanti Lubis, mengatakan bahwa ada dua hal yang sangat penting. Pemberdayaan perempuan dan Pemberdayaan lingkungan. Itupun tergantung kepada walikota dan para ibu. Ini harus diimplementasikan. “Untuk itu hari ini kita sama-sama berkomitmen dan akan dilanjutkan dengan aksi nyata,” ucapnya. (mag-13/mag-12)