30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Harga Naik, Pom Bensin Dijaga Polisi

JAKARTA-Mabes Polri akan mengerahkan ribuan anggotanya ke stasiun pengisian bahan bakar minyak di seluruh Indonesia. Polisi ditugaskan mengantisipasi kemungkinan adanya gejolak karena kenaikan harga.

“Tentu itu tidak kita inginkan. Jadi, sama-sama kita amankan,” ujar Kabareskrim Komjen Sutarman kemarin (22/04). Jenderal bintang tiga itu baru saja menerima kunjungan dari petinggi Pertamina.

Menurut Sutarman, pengendalian distribusi tetap ada di Pertamina. “Kami hanya mengamankan saja. Nanti koordinasin
dengan Polda-Polda,” kata alumnus Akpol 1981 yang disebut sebagai calon terkuat Kapolri itu.

Kemarin Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya menemui Sutarman di ruangan pribadinya, lantai satu Bareskrim Polri. Hanung didampingi empat orang staf dari Pertamina.

“Karena adanya disparitas harga, penyimpangan kemungkinan sangat besar, dan itu sudah terjadi. Kami berkoordinasi dengan pihak kepolisian utamanya mengamankan pendistribusian BBM yang  PSO (public service obligation), “ujar Hanung usai menemui Sutarman.

Sistem penerapan BBM bersubsidi dengan dua harga tersebut merupakan yang pertama kali diterapkan di Indonesia. Penetapan opsi dua dengan mekanisme dua harga itu adalah yang pertama di kisaran Rp6.500-Rp7.000 untuk mobil pribadi dan kendaraan dinas, sedangkan Rp4.500 untuk sepeda motor.
Nanti, kelompok konsumen yang tidak boleh menggunakan harga pertama, akan didorong untuk membeli ke harga kedua. “Belum pernah ada pengalaman seperti itu sehingga kami juga belum bisa memprediksikan kira-kira outputnya seperti apa. Tapi semua proyeksi, perkiraan, kemungkinan masalah di lapangan sudah kami identifikasi bersama pihak kepolisian,” ujarnya.

Pertamina juga membahas rencana pemasangan sistem teknologi informasi (IT) yang meliputi lebih dari 5.000 SPBU dan 92.000 nosel yang akan dilakukan untuk tahap pertama di Jakarta. “Nanti dengan IT kita akan sangat terbantu. Sistem ini bisa memonitor pendistribusian BBM bersubsidi dengan lebih akurat,” katanya.

Tahun ini, Pertamina bertanggungjawab kuota BBM bersubsidi sebesar 45 juta kiloliter meliputi  premium, solar, dan minyak tanah. Pertamina sudah menyiapkan semua kelengkapannya di SPBU, pada 26 April 2013 nanti.  “Sudah kita petakan. Nanti yang SPBU menjual dua harga akan dijaga polisi. Sekali lagi, ini antisipasi saja,” katanya.(rdl)

JAKARTA-Mabes Polri akan mengerahkan ribuan anggotanya ke stasiun pengisian bahan bakar minyak di seluruh Indonesia. Polisi ditugaskan mengantisipasi kemungkinan adanya gejolak karena kenaikan harga.

“Tentu itu tidak kita inginkan. Jadi, sama-sama kita amankan,” ujar Kabareskrim Komjen Sutarman kemarin (22/04). Jenderal bintang tiga itu baru saja menerima kunjungan dari petinggi Pertamina.

Menurut Sutarman, pengendalian distribusi tetap ada di Pertamina. “Kami hanya mengamankan saja. Nanti koordinasin
dengan Polda-Polda,” kata alumnus Akpol 1981 yang disebut sebagai calon terkuat Kapolri itu.

Kemarin Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya menemui Sutarman di ruangan pribadinya, lantai satu Bareskrim Polri. Hanung didampingi empat orang staf dari Pertamina.

“Karena adanya disparitas harga, penyimpangan kemungkinan sangat besar, dan itu sudah terjadi. Kami berkoordinasi dengan pihak kepolisian utamanya mengamankan pendistribusian BBM yang  PSO (public service obligation), “ujar Hanung usai menemui Sutarman.

Sistem penerapan BBM bersubsidi dengan dua harga tersebut merupakan yang pertama kali diterapkan di Indonesia. Penetapan opsi dua dengan mekanisme dua harga itu adalah yang pertama di kisaran Rp6.500-Rp7.000 untuk mobil pribadi dan kendaraan dinas, sedangkan Rp4.500 untuk sepeda motor.
Nanti, kelompok konsumen yang tidak boleh menggunakan harga pertama, akan didorong untuk membeli ke harga kedua. “Belum pernah ada pengalaman seperti itu sehingga kami juga belum bisa memprediksikan kira-kira outputnya seperti apa. Tapi semua proyeksi, perkiraan, kemungkinan masalah di lapangan sudah kami identifikasi bersama pihak kepolisian,” ujarnya.

Pertamina juga membahas rencana pemasangan sistem teknologi informasi (IT) yang meliputi lebih dari 5.000 SPBU dan 92.000 nosel yang akan dilakukan untuk tahap pertama di Jakarta. “Nanti dengan IT kita akan sangat terbantu. Sistem ini bisa memonitor pendistribusian BBM bersubsidi dengan lebih akurat,” katanya.

Tahun ini, Pertamina bertanggungjawab kuota BBM bersubsidi sebesar 45 juta kiloliter meliputi  premium, solar, dan minyak tanah. Pertamina sudah menyiapkan semua kelengkapannya di SPBU, pada 26 April 2013 nanti.  “Sudah kita petakan. Nanti yang SPBU menjual dua harga akan dijaga polisi. Sekali lagi, ini antisipasi saja,” katanya.(rdl)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/