Dua tahun berdiri, Politeknik Negeri Media Kreatif (PoliMedia) PSDD di Medan makin diminati masyarakat Sumatera khususnya Sumut. Khususnya prodi Desain Grafis dan Multimedia. Demikian dikatakan Penanggung jawab Politeknik Negeri Media Kreatif PSDD Medan, Nasrudin SH MAP di Medan, kemarin.
Hal ini, kata Nasruddin, jelas pengaruh dari pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat membuka Pekan Produk Budaya Indonesia (PPBI) di Jakarta Convention Center pada 4 Juni 2008. Saat itu SBY mengemukakan: “We now must look at the creative future”.
Pernyataan ini menyiratkan bahwa industri kreatif yang berbasis kreativitas dan budaya perlu secara sistematis didukung kebijakan pemerintah baik dari aspek industri maupun dukungan sumber daya manusia (SDM).
Disamping itu, Industri kreatif telah menjadi peluang pekerjaan dan penyokong kehidupan yang mandiri. Bahkan akhir 2009, pemerintah telah mencanangkan untuk mendukung industri kreatif. Pasalnya industri kreatif ini telah mampu menyokong pembangunan di Indonesia dengan cukup besar yaitu mencapai 6,7 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Nasruddin mengatakan, Politeknik Negeri Media Kreatif (PoliMedia) PSDD di Medan lahir untuk mendukung pertumbuhan industri kreatif yang pesat. PoliMedia PSDD di Medan merupakan pengembangan dari Politeknik Negeri Media Kreatif (PoliMedia) di Jakarta yang telah memiliki reputasi yang baik dalam pengembangan dan pembinaan industri kreatif nasional.
Politeknik Negeri Media Kreatif (PoliMedia) PSDD di Medan didirikan berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2011 tentang penyelenggaraan program studi di luar domisili perguruan tinggi, bertujuan menghasilkan lulusan yang terampil dan mendukung perkembangan industri kreatif nasional. Polimedia Medan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi inovasi kreativitas dalam perkembangan era baru masyarakat modern di Indonesia khususnya Indonesia bagian barat.
Sebagai Lembaga Pendidikan, kata Nasruddin, Politeknik Negeri Media Kreatif (PoliMedia) PSDD di Medan merupakan kampus yang memiliki peran penting dalam menyediakan tenaga Ahli Madya di bidang industri kreatif nasional, khususnya Indonesia bagian barat.
Untuk itu, mulai 2011 pemerintah melalui Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi membuka Program Studi Diluar Domisili (PSDD) di Medan dimana saat ini telah membuka tiga program studi yaitu Teknik Grafika, Desain Grafis dan Multimedia.
Nasrudin mengatakan, Polimedia PSDD adalah lembaga perguruan tinggi negeri vokasi pertama di Indonesia. Lembaga pendidikan ini dirancang secara khusus untuk menyediakan tenaga terampil tingkat madya guna memenuhi kebutuhan sektor industri kreatif.
Ia menyebut dengan kurikulum berbasis kompetensi produksi dan kewirausahaan dengan sistem pembelajaran Student Centre Learning (SCL) dan komposisi teori di kelas 30 persen dan praktik 70 persen.
Selanjutnya, kata Nasrudin, pendaftaran calon mahasiswa baru setiap hari kerja Senin–Jumat sampai dengan tanggal 31 Mei 2013. Untuk informasi lanjut, dapat menghubungi Kampus Polimedia PSDD di Jalan Guru Sinumba Nomor 6 Medan Helvetia, telepon (061) 8457568 dengan RO Sinaga (081370313559) . (dmp)
Penyampai Pesan melalui Berbagai Media
PROGRAM Multimedia dirancang khusus untuk menyiapkan mahasiswa agar mampu menyampaikan pesan yang digunakan melalui berbagai media seperti media audio, video, teks, grafik dan animasi. ‘’Berbagai produk multimedia dapat dijumpai berupa media televisi, multimedia interaktif dan berbagai unsur kreatif yang digunakan dalam menyampaikan pesan agar lebih menarik,’’ kata dikatakan Penanggung jawab Politeknik Negeri Media Kreatif PSDD Medan, Nasrudin SH MAP.
Kompetensi lulusan, menurut Nasrudin, memiliki kemampuan penguasaan secara teknik dan kemampuan menyampaikan secara audio visual pada bidang multimedia.
‘’Hal ini meliputi animasi, videografi dan multimedia interaktif sesuai dengan perkembangan kebutuhan industri di Indonesia, pendidikan, dan instansi pemerintah maupun swasta. Mampu merencanakan dan mengelola wirausaha di bidang industri multimedia,’’ katanya.
Ia menyebut, lulusan Multimedia dapat menjadi ahli madya yang kompeten dibidang multimedia mulai dari analisa konsep pengembangan desain, desain multimedia, manajemen produksi multimedia sebagai animator, web designer, video grapher, art director, photographer, storyboarder dan digital ilustrator.
Prospek karir dari Multimedia, kata dia, antara lain dapat berkarir secara professional di berbagai bidang desain web, periklanan, perfilman TV maupun layar lebar dan animasi. (dmp)
Desain Grafis untuk Industri Kreatif
PROGRAM studi Desain Grafis dirancang secara khusus untuk mencetak lulusan yang terampil dalam melakukan kreasi seni dan desain untuk kebutuhan industri kreatif. Antara lain meliputi perancangan logo, branding, bahan penerbitan, pengemasan, literature promosi, dan media kehumasan.
Untuk mengisi kebutuhan SDM industri kreatif khususnya di bidang desain grafis maka program studi ini berupaya mencetak lulusan Ahli Madya Desain Grafis yang berwawasan Kewirausahaan dan teknologi.
“Disini mahasiswa akan mempelajari semua aspek teori baik media analog maupun digital yang terdapat pada desain buku, majalah, surat kabar dan berbagai bentuk media komunikasi lainnya,’’ kata Penanggung jawab Politeknik Negeri Media Kreatif PSDD Medan, Nasrudin SH MAP di Medan, kemarin.
Kompetensi lulusan, harap dia, mampu menciptakan dan mengangkat kekayaan kreasi lokal melalui desain grafis. Kemudian diaplikasikan antara lain ke dalam industri, penerbitan, percetakan, periklanan, film, video, gambar, televisi dan fashion, guna mengangkat harkat dan jati diri citra seni budaya Indonesia di mata internasional.
Disamping itu, lanjut dia, mampu merencanakan dan mengelola usaha berbasis produksi dan kewirausahaan di bidang industri desain grafis. ‘’Lulusan Desain Grafis dipersiapkan menjadi ahli madya desain grafis yang memiliki keahlian mendesain berbagai media analog maupun digital untuk kebutuhan usaha atau industri kreatif di berbagai bidang,’’ imbuhnya.
Disebutkannya, prospek karir dari lulusan prodi Desain Grafis dapat bekerja sebagai desainer grafis, direktur seni, editor grafis dan wirausahawan desain grafis. ‘’Juga bisa menjadi desainer grafis penerbitan buku, majalah, surat kabar, desainer grafis perusahaan swasta atau instansi pemerintah, desainer grafis even, desainer grafis media penyiaran, desainer grafis percetakan dan wirausahawan desain grafis,’’ lanjutnya. (dmp)
Miliki Kompetensi
PROGRAM studi Teknik Grafika dirancang secara khusus untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi, pengetahuan, keahlian dan keterampilan di bidang teknik mencetak yang mencakup pracetak, produksi cetak, pasca cetak dan kemampuan berwirausaha di bidang industri kreatif.
‘’Program ini sangat sesuai dengan keinginan generasi muda dalam meniti karir di bidang industri grafika. Teknik Grafika didukung dengan fasilitas praktik produksi lengkap mulai mesin konvensional hingga mesin cetak digital, laboratorium bahan dan mesin cetak offset dua warna,’’ terang dia.
Penanggungjawab Politeknik Negeri Media Kreatif PSDD Medan, Nasrudin SH MAP mengatakan, kompetensi lulusan memiliki wawasan pengetahuan dan keterampilan teknologi pracetak, produksi cetak dan pasca cetak dalam proses barang cetakan hitam putih hingga full colour.
Disamping itu, kata Nasrudin, mampu merencanakan dan mengelola wirausaha industri kreatif di bidang grafika.
‘’Lulusan dapat sebagai ahli madya Teknik Grafika yang menguasai bidang pracetak, produksi cetak, pascacetak, pemasaran dan bisnis wirausaha di bidang grafika,’’ terangnya.
Prospek karir lulusan Teknik Grafika, rinci Nasruddin, dapat berkarir sebagai penyelia pracetak, penyelia produksi cetak, penyelia pascacetak, tenaga pemasaran dan wirausahawan.
Di kampus kreatif, lanjut dia, mahasiswa dapat menikmati pengajaran dan pembelajaran dengan suasana nyaman. Dengan dukungan peralatan yang lengkap mulai dari pracetak, cetak dan pascacetak, mahasiswa belajar selama enam semester.
Pada semester I dan II, menurut dia, mahasiswa mendapat teori, latihan dasar cetak dan orientasi industri. ‘’Semester III dan IV, mahasiswa mendapat latihan cetak warna dan digital, manajemen cetak dan magang industri,’’ katanya. Sedangkan semester V dan VI, imbuhnya, mahasiswa mendapat latihan riil pencetakan dan kewirausahaan, pemasaran cetak, praktik industri dan membuat proyek akhir.
Ia menambahkan, sistem pembelajaran dirancang dengan melibatkan partisipasi aktif mahasiswa. Untuk menambah wawasan didatangkan pembicara dari kalangan praktisi industri percetakan .
‘Ditambahkan dia, mahasiswa juga akan memperoleh sejumlah mata kuliah yang relevan dengan berbagai teknik cetak dan memperolah keterampilan kewirausahaan. Antara lain Bahasa Inggris, Pengantar Ilmu Grafika, Pengetahuan Warna, Teknik cetak, Aplikasi Komputer, Cetak Offset, Estimasi dan Manajemen Warna. (dmp)