30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Analis: Saatnya Investasi Emas

JAKARTA- Analis Ashmore Asset Management Indonesia, Handi Hutajaya mengatakan, turunnya harga emas dalam beberapa tahun terakhir ini, harus dipandang positif. “Kalau anda mau investasi, silakan beli. Ini saatnya berinvestasi, namun tetap hati-hati,” kata Handi kepada JPNN.

Handi menyebutkan, sebagai komoditas emas terus meningkat dalam 12 tahun terakhir. Sehingga, jika terjadi penurunan adalah sesuatu yang wajar. Meski begitu, Handi meyakini, dalam beberapa waktu ke depan emas kembali akan menjadi sarana investasi yang tetap memberikan keuntungan lebih baik. “Long term, emas tetap menjadi komoditas yang menguntungkan,” pungkasnya.

Seperti diketahui, merosotnya harga emas di seluruh dunia membuat toko-toko emas diserbut warga. Di berbagai belahan dunia, termasuk di Asia, warga rela antre berjam-jam untuk membeli emas. Fenomena serupa juga terjadi di Indonesia. Sejumlah toko perhiasan mengalami lonjakan penjualan yang luar biasa besar, bahkan hingga belasan kali lipat.

Mereka meyakini, emas kembali naik dalam beberapa waktu ke depan. Sehingga, jika mulai mendapat keuntungan, emas yang dibeli di saat murah seperti sekarang, nantinya akan dijual kembali.

Berdasarkan informasi yang dipublikasikan Logam Mulia, terjadi penurunan harga kembali di komoditas emas batangan produksi PT Antam tersebut.

Diolah Antam

PT Aneka Tambang (Antam) Tbk siap menghentikan ekspor bahan mentah tambang pada 2014, seperti yang telah diatur oleh pemerintah. Alwin memastikan seluruh hasil tambang Antam akan diolah di dalam negeri mulai tahun depan.

“Sebagai BUMN, Antam akan menjadi yang terdepan dalam mendukung program pemerintah menghentikan ekspor bahan tambang. Kalau Antam saja tidak mendukung, bagaimana perusahaan lain,’’ jelas Direktur Utama Antam Tbk, Alwinsyah Lubis, Senin (29/4).

Dia mengakui, BUMN tambang ini memiliki waktu setahun lagi untuk menghentikan seluruh ekspor bahan mentahnya. Tetapi dia yakin pabrik-pabrik pengolahan (smelter) milik Antam yang sedang dibangun di beberapa daerah akan selesai tepat waktu. Sehingga dapat digunakan mengolah hasil tambang perusahaan.

Alwin menjelaskan, saat ini sekitar 35 persen hasil tambang Antam diolah sendiri di dalam negeri. Hanya, sekitar 65 persen yang masih diekspor, atau dijual dalam bentuk mentah ke luar negeri. “Nanti pada saatnya, yang 65 persen itu juga akan diolah di dalam negeri,” kata Alwin.(fuz/jpnn)

JAKARTA- Analis Ashmore Asset Management Indonesia, Handi Hutajaya mengatakan, turunnya harga emas dalam beberapa tahun terakhir ini, harus dipandang positif. “Kalau anda mau investasi, silakan beli. Ini saatnya berinvestasi, namun tetap hati-hati,” kata Handi kepada JPNN.

Handi menyebutkan, sebagai komoditas emas terus meningkat dalam 12 tahun terakhir. Sehingga, jika terjadi penurunan adalah sesuatu yang wajar. Meski begitu, Handi meyakini, dalam beberapa waktu ke depan emas kembali akan menjadi sarana investasi yang tetap memberikan keuntungan lebih baik. “Long term, emas tetap menjadi komoditas yang menguntungkan,” pungkasnya.

Seperti diketahui, merosotnya harga emas di seluruh dunia membuat toko-toko emas diserbut warga. Di berbagai belahan dunia, termasuk di Asia, warga rela antre berjam-jam untuk membeli emas. Fenomena serupa juga terjadi di Indonesia. Sejumlah toko perhiasan mengalami lonjakan penjualan yang luar biasa besar, bahkan hingga belasan kali lipat.

Mereka meyakini, emas kembali naik dalam beberapa waktu ke depan. Sehingga, jika mulai mendapat keuntungan, emas yang dibeli di saat murah seperti sekarang, nantinya akan dijual kembali.

Berdasarkan informasi yang dipublikasikan Logam Mulia, terjadi penurunan harga kembali di komoditas emas batangan produksi PT Antam tersebut.

Diolah Antam

PT Aneka Tambang (Antam) Tbk siap menghentikan ekspor bahan mentah tambang pada 2014, seperti yang telah diatur oleh pemerintah. Alwin memastikan seluruh hasil tambang Antam akan diolah di dalam negeri mulai tahun depan.

“Sebagai BUMN, Antam akan menjadi yang terdepan dalam mendukung program pemerintah menghentikan ekspor bahan tambang. Kalau Antam saja tidak mendukung, bagaimana perusahaan lain,’’ jelas Direktur Utama Antam Tbk, Alwinsyah Lubis, Senin (29/4).

Dia mengakui, BUMN tambang ini memiliki waktu setahun lagi untuk menghentikan seluruh ekspor bahan mentahnya. Tetapi dia yakin pabrik-pabrik pengolahan (smelter) milik Antam yang sedang dibangun di beberapa daerah akan selesai tepat waktu. Sehingga dapat digunakan mengolah hasil tambang perusahaan.

Alwin menjelaskan, saat ini sekitar 35 persen hasil tambang Antam diolah sendiri di dalam negeri. Hanya, sekitar 65 persen yang masih diekspor, atau dijual dalam bentuk mentah ke luar negeri. “Nanti pada saatnya, yang 65 persen itu juga akan diolah di dalam negeri,” kata Alwin.(fuz/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/