25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Polri Akan Periksa Al Jazeera

JAKARTA-Mabes Polri terus berusaha membongkar kelompok tersangka teroris Pepi Fernando dan rencana kelompok itu. Termasuk mendalami rencana Pepi menyiarkan langsung aksinya untuk meledakkan Gereja Christ Catedhral tepat pada perayaan Paskah. Polisi akan memanggil kepala biro salah satu stasiun televisi asing, Al-Jazeera di Indonesia, Bobby.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri, Kombes Boy Rafli Amar menjelaskan, Kepala Biro TV asing itu diperiksa sebagai saksi. “Kita dalami keterangan yang bersangkutan soal rencana penyiaran kelompok Pepi,” katanya.

Boy menjelaskan, Pepi melalui kameraman Global TV, Imam Firdaus menghubungi kepala biro televisi jaringan internasional tersebut supaya televisi asing itu menyiarkan secara langsung aksi teror bom yang diletakan di saluran pipa gas milik Perusahaan Gas Negara (PGN) di kawasan Gading Serpong, Tangerang, Banten.

Namun dalam dua kali pertemuan dengan Imam Firdaus, kepala biro televisi asing itu menolak permintaan Pepi tersebut. “Jadi, dia hanya sebagai saksi. Sebab tidak terkait dan tidak berperan aktif,” katanya.

Namun, menurut Boy, kepala biro Al Jazeera itu akan diperiksa terkait alasannya tidak melapor informasi tentang adanya rencana peledakan itu ke polisi. Sementara itu terkait pemeriksaan terhadap tujuh terduga kelompok Pepi yang ditangkap di Aceh, Rabu (27/4), lanjut Boy pihaknya telah membebaskan tiga di antara terduga tersebut. (rdl/jpnn)

JAKARTA-Mabes Polri terus berusaha membongkar kelompok tersangka teroris Pepi Fernando dan rencana kelompok itu. Termasuk mendalami rencana Pepi menyiarkan langsung aksinya untuk meledakkan Gereja Christ Catedhral tepat pada perayaan Paskah. Polisi akan memanggil kepala biro salah satu stasiun televisi asing, Al-Jazeera di Indonesia, Bobby.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri, Kombes Boy Rafli Amar menjelaskan, Kepala Biro TV asing itu diperiksa sebagai saksi. “Kita dalami keterangan yang bersangkutan soal rencana penyiaran kelompok Pepi,” katanya.

Boy menjelaskan, Pepi melalui kameraman Global TV, Imam Firdaus menghubungi kepala biro televisi jaringan internasional tersebut supaya televisi asing itu menyiarkan secara langsung aksi teror bom yang diletakan di saluran pipa gas milik Perusahaan Gas Negara (PGN) di kawasan Gading Serpong, Tangerang, Banten.

Namun dalam dua kali pertemuan dengan Imam Firdaus, kepala biro televisi asing itu menolak permintaan Pepi tersebut. “Jadi, dia hanya sebagai saksi. Sebab tidak terkait dan tidak berperan aktif,” katanya.

Namun, menurut Boy, kepala biro Al Jazeera itu akan diperiksa terkait alasannya tidak melapor informasi tentang adanya rencana peledakan itu ke polisi. Sementara itu terkait pemeriksaan terhadap tujuh terduga kelompok Pepi yang ditangkap di Aceh, Rabu (27/4), lanjut Boy pihaknya telah membebaskan tiga di antara terduga tersebut. (rdl/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/