JAKARTA-Pelatnas cabor Muay Thai terancam amburadul. Menjelang SEA Games XXVII di Myanmar Desember mendatang, para atlet mengancam mundur dari sentralisasi latihan, Minggu (12/5).
Pengunduran tersebut dipicu oleh dipecatnya tiga pelatih Muay Thai pada Sabtu (11/5) malam lalu di Hotel Century oleh manajemen. Mereka adalah Jeremias Abraham, Budijono Matuari, dan Alfred Maweru. Satu pelatih tersisa, Nisfullaili mengundurkan diri sebagai bentuk solidaritas. “Kami memilih untuk mundur dari Pelatnas. Sikap ini bukan karena provokasi oleh pelatih, tapi karena ketika tak ada lagi yang bisa dianut dan dicontoh, siapa yang kami tiru di Pelatnas ini. Sikap ini kami ambil penuh kesadaran tanpa tekanan pihak manapun,” tutur seorang atlet Pelatnas yang enggan disebutkan namanya itu.
Menurut atlet tersebut, kondisi internal Pelatnas Muay Thai memang menyedihkan. Dijanjikan fasilitas latihan dan akomodasi yang pantas, hal itu tak terwujud. Bahkan untuk latihan, Muay Thai menumpang di depan pintu VIII Gelora Bung Karno, Senayan.
Nah, ketika dihubungi kemarin, seorang pelatih yang dipecat Alfred Maweru membenarkan sudah tak lagi bersama Pelatnas. Mantan atlet Wushu tersebut sudah legowo meski alasan pemecatan oleh manajemen Pelatnas tak jelas. “Saya tak diberitahu alasan atau sebab saya dikeluiarkan dari Pelatnas. Kalau dari catatan saya dan teman pelatih, secara prestasi tak masalah. Di kejuaraan dunia April lalu kami mengantar atlet meraih medali. Saat Kejurnas, atlet Pelatnas juga bisa memborong medali. Jadi, saya tak tahu apa parameter manajemen,” ujar Alfred. (dra/jpnn)
JAKARTA-Pelatnas cabor Muay Thai terancam amburadul. Menjelang SEA Games XXVII di Myanmar Desember mendatang, para atlet mengancam mundur dari sentralisasi latihan, Minggu (12/5).
Pengunduran tersebut dipicu oleh dipecatnya tiga pelatih Muay Thai pada Sabtu (11/5) malam lalu di Hotel Century oleh manajemen. Mereka adalah Jeremias Abraham, Budijono Matuari, dan Alfred Maweru. Satu pelatih tersisa, Nisfullaili mengundurkan diri sebagai bentuk solidaritas. “Kami memilih untuk mundur dari Pelatnas. Sikap ini bukan karena provokasi oleh pelatih, tapi karena ketika tak ada lagi yang bisa dianut dan dicontoh, siapa yang kami tiru di Pelatnas ini. Sikap ini kami ambil penuh kesadaran tanpa tekanan pihak manapun,” tutur seorang atlet Pelatnas yang enggan disebutkan namanya itu.
Menurut atlet tersebut, kondisi internal Pelatnas Muay Thai memang menyedihkan. Dijanjikan fasilitas latihan dan akomodasi yang pantas, hal itu tak terwujud. Bahkan untuk latihan, Muay Thai menumpang di depan pintu VIII Gelora Bung Karno, Senayan.
Nah, ketika dihubungi kemarin, seorang pelatih yang dipecat Alfred Maweru membenarkan sudah tak lagi bersama Pelatnas. Mantan atlet Wushu tersebut sudah legowo meski alasan pemecatan oleh manajemen Pelatnas tak jelas. “Saya tak diberitahu alasan atau sebab saya dikeluiarkan dari Pelatnas. Kalau dari catatan saya dan teman pelatih, secara prestasi tak masalah. Di kejuaraan dunia April lalu kami mengantar atlet meraih medali. Saat Kejurnas, atlet Pelatnas juga bisa memborong medali. Jadi, saya tak tahu apa parameter manajemen,” ujar Alfred. (dra/jpnn)