JAKARTA-Joko Widodo (Jokowi) adalah calon Presiden RI yang sangat potensial. Partai Gerindra merasa sudah melaksanakan harapan rakyat dengan mencalonkan Jokowi dan Basuki Purnama (Ahok) pada Pilgub DKI tahun lalu karena mereka diyakini bisa melakukan perubahan di DKI yang akan menginspirasi perubahan di daerah lain.
Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Martin Hutabarat, yakin pula kalau kader PDI Perjuangan itu bisa mempertahankan kinerjanya sebagai Gubernur DKI 3-4 tahun ke depan seperti sekarang ini, tak ada keraguan bagi rakyat untuk memilihnya menjadi Presiden RI.
“Namun, disadari juga keberhasilan Jokowi menjadi Presiden yang akan datang sangat ditentukan waktu yang tepat kapan Jokowi akan dicalonkan,” tambah Martin, Minggu (19/5).
Menurut Martin, kalau waktu pencalonan Jokowi tidak tepat, akan merugikan Jokowi sendiri. Sebab, memimpin Indonesia tidak sesederhana memimpin Jakarta. Indonesia sangat besar, sangat luas dan sangat majemuk. Diperlukan kepemimpinan yang kuat, arif dan tegas.
“Negara-negara di Timur Tengah yang luasnya tidak sebesar Indonesia sudah terdiri 28 negara. Padalah budaya, bahasa, makanan dan agamanya hampir sama. Apalagi negara kita yang sangat majemuk ini, harus dipimpin oleh pemimpin yang kuat dan mengenal Indonesia dari Sabang sampai Merauke,” ucapnya.
Karena itu, lanjut Martin, Jokowi sebaiknya menggunakan masa jabatannya yang 4,5 tahun ke depan ini untuk berhasil memimpin Jakarta, dan sekaligus belajar lebih memahami Indonesia yang sangat plural ini.
“Gerindra berencana akan mencalonkan Jokowi pada Pilpres 2019, sesudah berhasil menjadi Gubernur DKI menggantikan Prabowo Subianto yang akan jadi capres Gerindra pada 2014 nanti,” tegasnya. (rm/jpnn)
JAKARTA-Joko Widodo (Jokowi) adalah calon Presiden RI yang sangat potensial. Partai Gerindra merasa sudah melaksanakan harapan rakyat dengan mencalonkan Jokowi dan Basuki Purnama (Ahok) pada Pilgub DKI tahun lalu karena mereka diyakini bisa melakukan perubahan di DKI yang akan menginspirasi perubahan di daerah lain.
Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Martin Hutabarat, yakin pula kalau kader PDI Perjuangan itu bisa mempertahankan kinerjanya sebagai Gubernur DKI 3-4 tahun ke depan seperti sekarang ini, tak ada keraguan bagi rakyat untuk memilihnya menjadi Presiden RI.
“Namun, disadari juga keberhasilan Jokowi menjadi Presiden yang akan datang sangat ditentukan waktu yang tepat kapan Jokowi akan dicalonkan,” tambah Martin, Minggu (19/5).
Menurut Martin, kalau waktu pencalonan Jokowi tidak tepat, akan merugikan Jokowi sendiri. Sebab, memimpin Indonesia tidak sesederhana memimpin Jakarta. Indonesia sangat besar, sangat luas dan sangat majemuk. Diperlukan kepemimpinan yang kuat, arif dan tegas.
“Negara-negara di Timur Tengah yang luasnya tidak sebesar Indonesia sudah terdiri 28 negara. Padalah budaya, bahasa, makanan dan agamanya hampir sama. Apalagi negara kita yang sangat majemuk ini, harus dipimpin oleh pemimpin yang kuat dan mengenal Indonesia dari Sabang sampai Merauke,” ucapnya.
Karena itu, lanjut Martin, Jokowi sebaiknya menggunakan masa jabatannya yang 4,5 tahun ke depan ini untuk berhasil memimpin Jakarta, dan sekaligus belajar lebih memahami Indonesia yang sangat plural ini.
“Gerindra berencana akan mencalonkan Jokowi pada Pilpres 2019, sesudah berhasil menjadi Gubernur DKI menggantikan Prabowo Subianto yang akan jadi capres Gerindra pada 2014 nanti,” tegasnya. (rm/jpnn)