HONDA DBL North Sumatera Series 2013 ini juga hadir dengan sajian yang sudah pasti berbeda dari penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya. Tak terkecuali soal peraturan baru. Beberapa butir peraturan berbeda disosialisasikan pada technical meeting antar peserta, kemarin di Hotel Grand Delta Medan.
Isnaini dan Devon dari PT DBL mensosialisasikan langsung kepada para peserta detail-detail peraturan yang menjadi syarat wajib untuk dipenuhi sebelum dan saat bertanding nanti. Termasuk sanksi-sanksi yang akan berlaku bagi peserta yang nekad melanggar.
Isnaini, basket operasional PT DBL mengatakan peraturan ini berdasar peraturan FIBA 2010. Salah satu peraturan baru yang cukup mencolok adalah sistem rotasi pemain yang wajib dipenuhi saat berlaga.
“Dalam hal ini tim diperkuat minimal 10 pemain dan maksimal 12 pemain yang terdaftar. Dibagi dua kelompok. Lima starter yang main di kuarter pertama berbeda dengan lima starter yang main di kuarter kedua. Ini berlaku khusus di dua kuarter awal. Pelatih yang melanggar peraturan ini akan diperingatkan wasit dan terkena technical foul. Atau langsung didiskualifikasi,” terang Isnaini.
Peraturan ini memancing pertanyaan dari peserta bagaimana jika nantinya ada insiden yang membuat pemain cedera. Resikonya pemain bisa tampil tidak lengkap.
“Ini pernah terjadi di Surabaya. Beberapa pemain mereka tidak memenuhi syarat dan tersisa 7. Akhirnya harus bermain dengan hanya dua orang di kuarter kedua. Tapi peraturan ini dibuat agar seluruh pemain mendapat kesempatan bermain. Karena itu kita minta sekolah mendaftarkan 10-12 pemain,” jelasnya lagi.
Selain itu pada tahun ini, para pemain pindahan tidak diperkenankan bermain. Dengan batas kelahiran 1 Juli 1995 ke atas dan tidak duduk di kelas III, menjadi peraturan yang juga mutlak.
“Kalau tahun lalu kami masih pakai masa 6 bulan berada di sekolah. Kalau tahun ini tidak boleh lagi pemain pindahan. Termasuk pemain profesional juga tidak boleh bermain,” timpal Devon.
Para peserta bisa melakukan protes jika mendapati ada tim yang melakukan pelanggaran. “Silahkan dicek daftar pemain yang ada di peserta lain apakah sesuai regulasi. Pengajuan keberatan bisa dilakukan pada dua hari setelah pertandingan lewat surat resmi dari sekolah. Verifikasi akan dilakukan hingga H+7 oleh panitia. Jika didapati itu akan mendapat sanksi berat berupa didiskualifikasi dan jika juara dicabut gelarnya. Tapi protes tidak mengubah hasil pertandingan,” jelasnya.
Suporter pendukung juga diwanti-wanti untuk tidak berbuat onar saat penyelenggaraan atau mengejek tim lain, panitia ataupun wasit. Jika itu terjadi imbasnya bisa menyentuh tim basket sekolahnya.
“Suporter kalau berbuat keonaran akan ditindak timnya. Karena itu suporter diharapkan tertib sehingga tidak merugikan timnya,” pungkasnya.
Peraturan ini juga sudah disosialisasikan kepada wasit yang akan memimpin laga DBL pada technical meeting kemarin. (don)