26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Dua Pendeta Nyalonkan Bupati dan Wakil Bupati

DUA orang pendeta mencalonkan diri untuk menjadi bupati dan wakil bupati Kabupaten Dairi, Sumatera Utara melalui jalur perseorangan. Kedua pendeta itu adalah Pendeta Samuel Sihombing yang merupakan pendeta Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Sidikalang dan Pendeta Rudi Sembiring dari Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Jakarta.

Kedua pendeta itu mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Dairi dengan menyertakan bukti dukungan dari masyarakat berupa 18.742 lembar fotokopi KTP.

“Ketika menyerahkan dukungan, pendampingnya cukup banyak, sekitar 500 orang,” demikian ucap salah seorang anggota KPU Dairi di Sidikalang.

Dengan bukti fotokopi KTP tersebut maka kedua pendeta itu telah melebihi syarat minimal yang diberikan KPU yaitu 17.202 lembar fotokopi KTP. Namun nantinya KPU akan memeriksa kembali bukti dukungan tersebut dan melakukan verifikasi faktual. Jika nantinya jumlahnya berkurang karena jumlahnya ganda atau KTP yang habis masa berlakunya, maka pasangan dari jalur independen tersebut akan diberikan kesempatan untuk melakukan perbaikan.

Saat ini baru satu calon pasangan yang berasal dari jalur perseorangan atau tanpa dukungan partai politik. Untuk pemungutan suara dalam pemilihan bupati dan wakil bupati di Kabupaten Dairi rencananya akan dilaksanakan pada 10 Oktober 2013 nanti.

Hamba Tuhan atau pendeta yang terjun ke dalam dunia politik bukanlah hal yang baru dalam ke-Kristenan, walau hal ini masih menimbulkan pro-kontra dikalangan umat.

Tentunya pilihan kedua pendeta ini untuk bersaing dalam pemilihan bupati di Kabuten Dairi telah dipikirkan dengan matang dan memiliki konsekuensinya sendiri. (net/jpnn)

DUA orang pendeta mencalonkan diri untuk menjadi bupati dan wakil bupati Kabupaten Dairi, Sumatera Utara melalui jalur perseorangan. Kedua pendeta itu adalah Pendeta Samuel Sihombing yang merupakan pendeta Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Sidikalang dan Pendeta Rudi Sembiring dari Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Jakarta.

Kedua pendeta itu mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Dairi dengan menyertakan bukti dukungan dari masyarakat berupa 18.742 lembar fotokopi KTP.

“Ketika menyerahkan dukungan, pendampingnya cukup banyak, sekitar 500 orang,” demikian ucap salah seorang anggota KPU Dairi di Sidikalang.

Dengan bukti fotokopi KTP tersebut maka kedua pendeta itu telah melebihi syarat minimal yang diberikan KPU yaitu 17.202 lembar fotokopi KTP. Namun nantinya KPU akan memeriksa kembali bukti dukungan tersebut dan melakukan verifikasi faktual. Jika nantinya jumlahnya berkurang karena jumlahnya ganda atau KTP yang habis masa berlakunya, maka pasangan dari jalur independen tersebut akan diberikan kesempatan untuk melakukan perbaikan.

Saat ini baru satu calon pasangan yang berasal dari jalur perseorangan atau tanpa dukungan partai politik. Untuk pemungutan suara dalam pemilihan bupati dan wakil bupati di Kabupaten Dairi rencananya akan dilaksanakan pada 10 Oktober 2013 nanti.

Hamba Tuhan atau pendeta yang terjun ke dalam dunia politik bukanlah hal yang baru dalam ke-Kristenan, walau hal ini masih menimbulkan pro-kontra dikalangan umat.

Tentunya pilihan kedua pendeta ini untuk bersaing dalam pemilihan bupati di Kabuten Dairi telah dipikirkan dengan matang dan memiliki konsekuensinya sendiri. (net/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/