30 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Osama Tewas, AS Berpesta

WASHINGTON- Kematian Osama bin Laden disambut sorak-sorai warga Amerika Serikat (AS). Bersamaan dengan pengumuman tewasnya Osama oleh Presiden AS Barack Obama, warga AS keluar ke jalan-jalan ataupun pusat kota untuk merayakannya. Di luar gedung putih misalnya, ratusan orang menyambut kematian Osama. Demikian pula dengan warga New York. Ribuan warga New York memadati Time Square untuk berpesta pora sembari mengibarkan bendera AS. Lagu God Bless America dan The Star-Spangled Banner mengalun dari kerumunan massa.

Stephanie Zessos, warga AS yang bekerja pada Dinas Pemadam Kebakaran Kota New York mengatakan, kesedihan ikut mewarnai selebrasi atas kematian Osama. “Saya berkirim pesan ke teman yang saudara atau kerabatnya menjadi anggota Pemadam Kebakaran dan tewas pada peristiwa 9/11. Mereka mengatakan kesedihan tak akan pernah berlalu,” ucapnya.

Guy Madsen (49) warga New Jersey, langsung menuju pusat kota bersama anak laki-lakinya saat mendengar kematian Osama. ”Itu (9/11) adalah hari paling menakutkan tidak hanya bagi warga AS tetapi juga dunia,” ucapnya. “Ini adalah hari pembalasan dan kami menang,” lanjutnya.

Wakil Ketua MPR dari Fraksi PPP, Lukman Hakim Saifuddin minta Indonesia tidak berlebihan dalam merespon tewasnya Osama Bin Laden. Sikap berlebihan itu, kata Lukman, tidak akan mendapatkan manfaat bagi negeri ini.
“Indonesia tidak punya kepentingan dengan kabar kematian Osama. Hidup atau mati seorang Osama tidak akan memberi dampak apa pun bagi kepentingan dalam negeri Indonesia,” kata Lukman, di gedung Parlemen, Senayan Jakarta, kemarin.

Posisi Osama Bin Laden menjadi orang yang paling dicari dalam 10 tahun terakhir itu karena stigma yang diberikan oleh Amerika terhadap Osama sebagai pimpinan kelompok teroris internasional.

“Kita tidak memahami, apakah benar Osama itu nyata atau tidak, atau hanya sekadar tokoh fiksi yang diciptakan pihak barat. Jika Osama itu benar ada dan dikabarkan telah tewas, sebaiknya pihak AS segera mempublikasikan jenazah Osama tersebut,” imbuhnya.

Bagi Indonesia, ada-tidaknya sosok Osama, pasti tidak akan menyurutkan komitmen dan langkah dalam memerangi kelompok terorisme. “Kabar tewasnya Osama, bukan berarti urusan terorisme dalam negeri selesai sampai di sini. Itu tidak berhubungan. Operasi pemberantasan kelompok terorisme tetap dilakukan sampai kapan pun,” tegasnya.(ara/jpnn)

WASHINGTON- Kematian Osama bin Laden disambut sorak-sorai warga Amerika Serikat (AS). Bersamaan dengan pengumuman tewasnya Osama oleh Presiden AS Barack Obama, warga AS keluar ke jalan-jalan ataupun pusat kota untuk merayakannya. Di luar gedung putih misalnya, ratusan orang menyambut kematian Osama. Demikian pula dengan warga New York. Ribuan warga New York memadati Time Square untuk berpesta pora sembari mengibarkan bendera AS. Lagu God Bless America dan The Star-Spangled Banner mengalun dari kerumunan massa.

Stephanie Zessos, warga AS yang bekerja pada Dinas Pemadam Kebakaran Kota New York mengatakan, kesedihan ikut mewarnai selebrasi atas kematian Osama. “Saya berkirim pesan ke teman yang saudara atau kerabatnya menjadi anggota Pemadam Kebakaran dan tewas pada peristiwa 9/11. Mereka mengatakan kesedihan tak akan pernah berlalu,” ucapnya.

Guy Madsen (49) warga New Jersey, langsung menuju pusat kota bersama anak laki-lakinya saat mendengar kematian Osama. ”Itu (9/11) adalah hari paling menakutkan tidak hanya bagi warga AS tetapi juga dunia,” ucapnya. “Ini adalah hari pembalasan dan kami menang,” lanjutnya.

Wakil Ketua MPR dari Fraksi PPP, Lukman Hakim Saifuddin minta Indonesia tidak berlebihan dalam merespon tewasnya Osama Bin Laden. Sikap berlebihan itu, kata Lukman, tidak akan mendapatkan manfaat bagi negeri ini.
“Indonesia tidak punya kepentingan dengan kabar kematian Osama. Hidup atau mati seorang Osama tidak akan memberi dampak apa pun bagi kepentingan dalam negeri Indonesia,” kata Lukman, di gedung Parlemen, Senayan Jakarta, kemarin.

Posisi Osama Bin Laden menjadi orang yang paling dicari dalam 10 tahun terakhir itu karena stigma yang diberikan oleh Amerika terhadap Osama sebagai pimpinan kelompok teroris internasional.

“Kita tidak memahami, apakah benar Osama itu nyata atau tidak, atau hanya sekadar tokoh fiksi yang diciptakan pihak barat. Jika Osama itu benar ada dan dikabarkan telah tewas, sebaiknya pihak AS segera mempublikasikan jenazah Osama tersebut,” imbuhnya.

Bagi Indonesia, ada-tidaknya sosok Osama, pasti tidak akan menyurutkan komitmen dan langkah dalam memerangi kelompok terorisme. “Kabar tewasnya Osama, bukan berarti urusan terorisme dalam negeri selesai sampai di sini. Itu tidak berhubungan. Operasi pemberantasan kelompok terorisme tetap dilakukan sampai kapan pun,” tegasnya.(ara/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/