25 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Habis-Habisan!

MEDAN- Habis-habisan. Begitulah gambaran duel final putri Honda DBL 2013 North Sumatera Series yang mempertemukan juara bertahan Wahidin dengan penantang seriusnya Methodist 2, Sabtu (8/6) sore ini di GOR Samudera Sport Club. Dengan kekuatan tim yang nyaris berimbang, duel ketat diprediksi akan membuat para suporter berdebar hingga kuarter penentu untuk menentukan siapa yang layak menggondol supremasi tertinggi basket pelajar se Indonesia ini.

FINALIS PUTRI: Skuad basket putri SMA Wahidin  Methodist 2 Medan siap menggelar laga final Honda DBL 2013 North Sumatera Series  GOR Samudera Sport Club sore ini. //triadi wibowo/sumut pos
FINALIS PUTRI: Skuad basket putri SMA Wahidin dan Methodist 2 Medan siap menggelar laga final Honda DBL 2013 North Sumatera Series di GOR Samudera Sport Club sore ini. //triadi wibowo/sumut pos

Kali ini tradisi selalu munculnya juara baru tidak terjadi di kategori putri. Di satu sisi Wahidin berniat menjadi tim pertama putri yang mampu mempertahankan gelar juaranya. Namun di kubu berbeda kerinduan yang mendalam akan tropi Honda DBL yang sempat diraih pada edisi pertama di Medan tiga tahun silam menjadi tekad kuat bagi Methodist 2 untuk habis-habisan di duel ini.

“Bagi kami tiket final ini adalah anugerah dari tuhan. Sudah lama kami tidak mencapai final. Karena itu saya bilang sama anak-anak ini tiket final dan jangan disia-siakan. Karena itu kami akan berjuang dengan maksimal,” ujar pelatih Methodist 2, Jenny.
Wanita berusia 24 tahun ini menyadari jika lawannya kali ini tidak mudah. Tapi psy war dilontarkannya jika timnya jauh lebih baik dari lawan. “Orang bilang Wahidin lebih bagus. Tapi bagi saya, tim saya yang lebih bagus. Jadi tidak ada ceritanya kami takut menghadapi Wahidin,” jelasnya.

Trauma kegagalan tahun lalu saat terjungkal di langkah perdananya sudah mampu dipupus dengan perjalanan tim yang mulus menuju final. Mengawali langkah dengan menumbangkan SMAN 5 Medan, selanjutnya SMAN 1 Medan dihajar di fantastic four. Statistik performa anak asuhnya pun perlahan cukup memuaskan Jenny.

“Apa yang ditunjukkan anak-anak sudah cukup baik untuk mencapai final. Sekarang di final lebih ke bicara mental. Jadi siapa yang mentalnya lebih baik dia yang menang. Kami akan usahakan itu,” bebernya.

Methodist 2 mengandalkan Chintya, kapten yang punya kemampuan penetrasi yang baik hingga ke bawah ring. Dengan average 15 angka perlaga dari dua laga yang dijalani, forward bertinggi 170 cm itu masih menjadi tumpuan.
Namun Jenny mengatakan Methodist 2 tidak hanya Chintya seorang. Tiffany dan Jessy Tantono punya peran yang tak kalah sentral. “Tiffany punya peran di pertahanan. Jessy juga semakin baik,” jelasnya.

Sementara itu Wahidin juga menjawab tantangan dengan optimisme tinggi. Pelatih Wahidin, Herijanto tengah mempersiapkan mental anak asuhnya. Apalagi materi pemainnya tahun ini banyak debutan yang baru merasakan perdana atmosfer Honda DBL.

“Yang terpenting saya harus siapkan mental mereka. Selain itu konsentrasi pemain harus tetap terjaga dari awal hingga akhir karena ini final,” ujarnya. (don)

MEDAN- Habis-habisan. Begitulah gambaran duel final putri Honda DBL 2013 North Sumatera Series yang mempertemukan juara bertahan Wahidin dengan penantang seriusnya Methodist 2, Sabtu (8/6) sore ini di GOR Samudera Sport Club. Dengan kekuatan tim yang nyaris berimbang, duel ketat diprediksi akan membuat para suporter berdebar hingga kuarter penentu untuk menentukan siapa yang layak menggondol supremasi tertinggi basket pelajar se Indonesia ini.

FINALIS PUTRI: Skuad basket putri SMA Wahidin  Methodist 2 Medan siap menggelar laga final Honda DBL 2013 North Sumatera Series  GOR Samudera Sport Club sore ini. //triadi wibowo/sumut pos
FINALIS PUTRI: Skuad basket putri SMA Wahidin dan Methodist 2 Medan siap menggelar laga final Honda DBL 2013 North Sumatera Series di GOR Samudera Sport Club sore ini. //triadi wibowo/sumut pos

Kali ini tradisi selalu munculnya juara baru tidak terjadi di kategori putri. Di satu sisi Wahidin berniat menjadi tim pertama putri yang mampu mempertahankan gelar juaranya. Namun di kubu berbeda kerinduan yang mendalam akan tropi Honda DBL yang sempat diraih pada edisi pertama di Medan tiga tahun silam menjadi tekad kuat bagi Methodist 2 untuk habis-habisan di duel ini.

“Bagi kami tiket final ini adalah anugerah dari tuhan. Sudah lama kami tidak mencapai final. Karena itu saya bilang sama anak-anak ini tiket final dan jangan disia-siakan. Karena itu kami akan berjuang dengan maksimal,” ujar pelatih Methodist 2, Jenny.
Wanita berusia 24 tahun ini menyadari jika lawannya kali ini tidak mudah. Tapi psy war dilontarkannya jika timnya jauh lebih baik dari lawan. “Orang bilang Wahidin lebih bagus. Tapi bagi saya, tim saya yang lebih bagus. Jadi tidak ada ceritanya kami takut menghadapi Wahidin,” jelasnya.

Trauma kegagalan tahun lalu saat terjungkal di langkah perdananya sudah mampu dipupus dengan perjalanan tim yang mulus menuju final. Mengawali langkah dengan menumbangkan SMAN 5 Medan, selanjutnya SMAN 1 Medan dihajar di fantastic four. Statistik performa anak asuhnya pun perlahan cukup memuaskan Jenny.

“Apa yang ditunjukkan anak-anak sudah cukup baik untuk mencapai final. Sekarang di final lebih ke bicara mental. Jadi siapa yang mentalnya lebih baik dia yang menang. Kami akan usahakan itu,” bebernya.

Methodist 2 mengandalkan Chintya, kapten yang punya kemampuan penetrasi yang baik hingga ke bawah ring. Dengan average 15 angka perlaga dari dua laga yang dijalani, forward bertinggi 170 cm itu masih menjadi tumpuan.
Namun Jenny mengatakan Methodist 2 tidak hanya Chintya seorang. Tiffany dan Jessy Tantono punya peran yang tak kalah sentral. “Tiffany punya peran di pertahanan. Jessy juga semakin baik,” jelasnya.

Sementara itu Wahidin juga menjawab tantangan dengan optimisme tinggi. Pelatih Wahidin, Herijanto tengah mempersiapkan mental anak asuhnya. Apalagi materi pemainnya tahun ini banyak debutan yang baru merasakan perdana atmosfer Honda DBL.

“Yang terpenting saya harus siapkan mental mereka. Selain itu konsentrasi pemain harus tetap terjaga dari awal hingga akhir karena ini final,” ujarnya. (don)

Artikel Terkait

Panpel Klaim PSMS U-15 Tak Curi Umur

Honda DBL All-Star 2016 Tiba di AS

GOR Samudra Riuh Lagi

Terpopuler

Artikel Terbaru

/