Kota Medan berhasil kembali meraih Piala Adipura kategori Kota Metropolitan. Ini merupakan penghargaan untuk kedua kalinya berhasil diraih secara berturut-turut. Sebab tahun lalu Kota Medan juga telah memperoleh penghargaan serupa.
Keberhasilan Kota Medan meraih Piala Adipura tahun ini cukup membanggakan. Pasalnya, Kota Medan meraih penilaian tertinggi dari 109 kabupaten/kota di seluruh Indonesia yang mendapatkan Piala Adipura. Kebanggaan kian bertambah takala Kota Medan juga sukses meraih Piala Kapaltaru.
Penghargaan ini diperoleh setelah salah seorang warganya bernama Syahdan, warga Kampung Sentosa Barat Lingkungan XX Kelurahan Belawan Sicanang, Kecamatan Medan Belawan dinilai telah menunjukkan prestasi luar biasa dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Bertahun-tahun Syahdan berupaya melestarikan hutan mangrove guna menghindari kawasan tempat tinggalnya dari abrasi air laut.
Tak hanya itu, prestasi yang membanggakan lainnya yakni Penghargaan Sekolah Adiwiyata Mandiri yang berhasilan diraih SD Swasta Pertiwi Jalan Budi Pembangunan Medan. Dengan tiga prestasi yang sangat membanggakan ini, Kota Medan tak ubahnya seperti sebuah tim sepakbola yang berhasil mendapatkan Treeble Winner. Apalagi ini kali pertama Kota Medan berhasil menyandingkan Piala Adipura dengan Piala Kapaltaru dan Piala Sekolah Adiwiyata Mandiri.
Penyerahan Piala Adipura dan Piala Kapaltaru ini dilakukan langsung Presiden Susilo Bambang Yudhoyonono (SBY) di Istana Negara Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Senin (10/6) pagi. Namun berhubung banyaknya penghargaan yang langsung diberikan Presiden dan terbatasnya tempat di Istana Negara, maka penghargaan yang diberikan langsung oleh Presiden hanya bagi kabupaten/kota yang berhasil meraih Anugerah Adipura Kencana serta bagi kabupaten/kota untuk kali pertama mendapatkan Piala Adipura.
Sedangkan bagi kabupaten/kota yang sudah 2 sampai 3 kali lebih mendapatkan Piala Adipura, salah satu di antaranya adalah Kota Medan, Piala Adipuranya diberikan oleh Menteri Lingkungan Hidup Prof DR Balthasar Kambuaya di Assembly Hall Bidakara Jalan Jendral Gatot Subroto, Jakarta Selatan pada Senin malam harinya.
Untuk Kota Medan, penghargaan Adipura kategori Kota Metropolitan ini diterima oleh Pelaksana Tugas Wali Kota Medan Drs H Dzulmi Eldin MSi kepada wartawan, Eldin didampingi Kepala Badan Lingkungan Hidup Ir Arif Trinugroho, Kadis Kebersihan Kota Medan Pardamean Siregar, Kadis Tata Ruang dan Tata Bangunan (TRTB) Ir Syampurno Pohan dan Kabag Humasy Budi Hariono SSTP MAP mengaku bangga atas keberhasilan Kota Medan berhasil mendapatkan Piala Adipura kategori Kota Metropolitan untuk kedua kalinya berturut-turut. Apalagi nilai yang diraih sangat tinggi sehingga Kota Medan menempati peringkat pertama.
“Tahun lalu, kita menempati peringkat ketujuh. Alhamdulillah tahun ini kita berhasil menempati peringkat pertama daari 109 kabupaten/kota di seluruh Indonesia yang berhasil meraih Piala Adipura . Ditambah lagi kita berhasil menyandingkan Piala Adipura dengan Piala Kapaltaru dan Piala Sekolah Adiwiyata Mandiri. Jujur, ini merupakan prestasi yang sangat membanggakan sekali,” kata Dzulmi Eldin.
Hanya saja, lanjut Eldin, meski berhasil meraih nilai tertinggi namun Kota Medan gagal mendapatkan Piala Adipura Kencana. Namun kegagalan itu semata-mata karena Kota Medan baru dua kali mendapatkan Piala Adipura, sedangkan persyaratan untuk mendapatkan Piala Adipura Kencana harus tiga kali berturut-turut mendapatkan Piala Adipura.
“Insya Allah tahun depan kita mendapatkan Piala Adipura Kencana. Untuk itu saya minta dukungan penuh seluruh lapisan masyarakat, para stakeholder dan instansi terkait, terutama pasukan melati dan bestari yang tidak pernah lelah untuk membersihkan Kota Medan dari sampah,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Eldin tak lupa mengucapkan rasa terima kasihnya yang sebesar-besarnya kepada seluruh warga Kota Medan. Sebab, keberhasilan Kota Medan mendapatkan Piala Adipura ini tidak terlepas dari peran serta dan partisipasi penuh masyarakat yang telah keikhlasan menjaga kebersihan lingkungannya masing-masing.
Sedangkan keberhasilan meraih Piala Kapaltaru oleh Syahdan, kata Eldin, menjadi motivasi bagi warga lainnya untuk ikut melestarikan lingkungan hidup di wilayah tempat tinggalnya masing-masing. Begitu juga dengan keberhasilan SD Swasta Pertiwi meraih Piala Sekolah Adiwiyata Mandiri dapat mengispirasi sekolah lainnya menjadi sekolah hijau dan ramah lingkungan. Anugrah Adiwyata adalah penghargaan adalah salah satu program Kementerian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.
Sementara itu, menurut Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Medan Ir Arif Trinugroho, keberhasilan Syahdan mendapatkan Piala Kapaltaru berkat kegigihan dan kerja kerasnya selama bertahun-tahun berupaya melestarikan hutan mangrove. Dengan upayanya tersebut, kawasan tempat tinggalnya secara perlahan mampu mengatasi abrasi air laut. “Jadi penghargaan yang diterima Bapak Syahdan ini sebagai bentuk apresisasi Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia atas kerja kerasnya melestarikan hutan mangrove,” jelasnya.
Sedangkan mengenai Piala Sekolah Adiwiyata Mandiri yang diraih SD Swasta Pertiwi, Arif menilai , hal ini tidak terlepas atas upaya yang dilakukan pihak sekolah untuk mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran setiap siswa ataupun penghuni sekolah lainnya dalam upaya pelestarian lingkungan hidup menuju lingkungan yang sehat dan menghindarkan dampak lingkungan negatif. (mag-7/dya)