Pada lima tahun terakhir Spamnyol menjadi tim yang ditakuti. Tidak saja di pentras sepak bola Eropa, tapi juga di ajang World Cup. Lihatlah, usai memenangi Euro 2008, La Furia Roja (julukan timnas Spanyol) sukses memenangi Piala Dunia 2010, selanjutnya diikuti dengan Trofi Euro 2012.
Catatan lainnya, sejauh ini Spanyol menjadi satu-satunya tim yang tak terkalahkan pada 22 pertandingan terakhirnya. Pun demikina, tak ada jaminan jika tim ini bakal terus-terusan tampil hebat. Ini bisa dilihat ketika anak asuh Vicente Del Bosque itu hanya menang 2-1 pada ujicoba terakhirnya menghadapi Haiti yang berlangsung 8 juni lalu.
Sempat unggul 2-0 di babak pertama lewat gol dari Santi Cazorla dan Cesc Fabregas, Tim Matador dikejutkan lewat gol Wilde-Donald Guerrier di babak kedua. Menurut Del Bosque, laga tersebut bisa dijadikan pelajaran bagi timnya untuk menghadapi ujicoba sel;anjutnya menghadapi Rep. Irlandia yang berlangsung di Yankee Stadium, New York City, dini hari nanti.
“Di babak pertama, saya merasa bahwa kami bermain sesuai level permainan. Kami mengontrol bola dan menciptakan beberapa peluang,” ujar Del Bosque.
“Setelah turun minum, kami sedikit menekan mereka, bermain dengan kurang intensitas, dan Haiti mampu memainkan bola dan tampil baik. Secara keseluruhan, itu adalah tes yang baik bagi kami,” tambahnya lagi.
Del Bosque mengatakan bahwa laga menghadapi Haiti menjadi kesempatan terbaiknya untuk menurunkan pemain yang selama ini lebih banyak duduk di bangku cadangan, utamanya para pemain yang berposisi sebagai striker.
Saat ini saja di tubuh La Furia Roja terdapat tiga striker papan atas yang berebut menjadi pilihan utama. Ketiga pemain tersebut adalah Fernando Torres, David Villa, dan Roberto Soldado. Semua pemain bersaing untuk berebut tempat utama.
“Saya sudah melihat kemampuan mereka (striker). Saya pikir saat menghadapi Rep. Irlandia nanti kami akan fokus pada pemain di lini tengah. Jesus Navas, Juan Mata dan Cazorla adalah pilihan utama untuk pertandingan besok (hari ini, Red). Saya butuh pemain yang memiliki nyali untuk masuk ke pertahanan mereka,” ungkap Del Bosque.
Menanggapi ungkapan Del Bosque itu, pelatih timnas Rep Irlandia Giovanni Trappattoni mengatakan bahwa pekan ini merupakan pekan paling padat dalam agenda timnas Rep Irlandia.
Namun begitu, pria yang pernah membesut Juventus dan Bayern Munchen itu mengatakan bahwa semua pertandingan sangat penting demi pematangan permainan The Boys (julukan Rep Irlandia).
“Kami tak terkalahkan pada lima pertandingan terakhir. Kami mampu menahan dua tim besar, Swedia dan Inggris, untuk selanjutnya meraih kemenangan penting ketika menghadapi Georgia dan Kep Faroe,” bilangnya.
“Saya tak ingin membahas pemain mana yang akan tampil di lini pertahanan kami, karena saya ingin pemain melakukan serangan kepada mereka (timnas Spanyol). Robbie Keane tetap menjadi pilihan utama. Dirinya bakal dibantu Wes Hoolahan dan Aiden McGeady. Saya harap mereka dapat membantu tim ini,” harap pria yang akrab disapa Mr Trap itu.
Terkait John O’Shea yang kemarin tak terlihat berlatih bersama rekan-rekan setimnya, Mr. Trap mengatakan bahwa O’Shea tak dapat tampil memperkuat The Boy s karena keluarganya sedang mengalami musibah.
“FAI, manajemen timnas Republik Irlandia turut menyampaikan dukacita yang mendalam atas kematian pamannya, Jimmy O’Leary, di Waerford pagi ini,” demikian bunyi statemen tersebut.
Selain O’Shea, Mr Trap juga tak dapat menurunkan Shane Long, Marc Wilson, Glenn Whelan, Kieren Westwood dan Jon Walters.
Pertanyaannya, dengan skuat pemain yang sangat terbatas itu, mampukan The Boys mencuri kemenangan atas juara dunia Spanyol, seperti yang mereka lakukan pada 6 September 2006, ketika menang dengan skor 3-2, atau justru Spanyol yang meraih kemenangan ke-12 dari 19 pertandingan di antara kedua tim? (ije)
