28 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Pegawai dan Dosen Segel FKIP UISU Al-Munawwarah

MEDAN- Pegawai beserta dosen dilingkungan Biro Fakultas  Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Al-Munawwarah  melakukan mogok bekerja dan mengajar. Hal ini mereka lakukan karena kecewa dengan gaya kepemimpinan Dekan saat ini.
Dekan saat ini dinilai tidak transparan bahkan tertutup dalam mengelola keuangan, selain itu Dekan juga dinilai tidak adil dalam memberikan gaji kepada pegawai yang baru masuk. Gaji pegawai yang baru masuk sama seperti gaji yang diberikan kepada pegawai lama.

Selain itu para dosen dan pegawai menuntut kesejahteraan yang layak, selama ini gaji yang diberikan kepada pegawai tidak stabil dan tidak ada kenaikan gaji secara berkala setiap tahunnya.

Hal ini dikatakan oleh Pembantu Dekan III FKIP, Selamat Haris yang dihubungi melalui sambungan telephon, Senin (10/6). “ Iya, memang benar dosen dan pegawai melakukan mogok bekerja, karena tidak puas dengan kinerja Dekan saat ini,” jelasnya.
Menurutnya, para Dosen dan Pegawai yang mogok juga menuntut keterbukaan sistem keuangan yang selama ini dinilai tertutup dan rawan akan kecurangan.

Selamat menambahkan, proses belajar mengajar tetap berlangsung seperti biasanya. Karena yang digembok itu hanya ruang dosen, “ Saya sempat meninjau ke FKIP tadi pagi (kemarin), proses belajar mengajar tetap berlangsung seperti biasa,”

Sementara itu salah satu mahasiswi FKIP, Erni mengatakan dirinya datang sekitar pukul 14.00 WIB, dan seluruh pintu digembok sehingga dirinya tidak dapat masuk kedalam kelas. “ Sehabis sidang meja hijau pukul 14.00 WIB , saya hendak ke FKIP namun seluruh pintu tertutup sehingga tidak ada proses belajar mengajar,” katanya.

Namun dirinya tidak mengetahui secara pasti penyebab terjadinya hal ini, “ Saya tidak tahu kenapa bisa terjadi seperti ini,” jelasnya.
Ditempat yang sama sejumlah Pegawai beserta dosen enggan memberikan komentar atas penggembokan dan mogok bekerja yang dilakukan.
“No Coment,” ujar wanita berbaju ungu yang enggan menyebutkan namanya.

Terpisah Dekan FKIP, Hadiani Fitri menjelaskan bahwa pemasukan berasal dari jumlah mahasiswa. Sedangkan jumlah mahasiswa saat ini sudah berkurang karena konflik yang terjadi di UISU. “ Semua orang juga sudah tahu UISU sedang berkonflik,” katanya.

Menurutnya saat ini tidak ada yang ditutup-tutupinya, masalah penggajian juga dilakukan tepat waktu. Bahkan gaji yang diberikan sudah melebih Upah Minimum Kota (UMK) Medan yang telah ditetapkan Wali Kota yakni Rp.1.650.000.

“Gaji pegawai dan dosen sudah melebihi UMK, belum lagi uang transport. Pembayaran juga dilakukan tepat waktu,” bebernya.
Fitri menjelaskan, saat ini keuangan di kelola oleh Kepala Subbagian (Kasubbag) Keuangan beserta Pembantu Dekan II, sedangkan dirinya tidak tahu menahu pengguaan uang secara terperinci.

“ Mereka (Kasubbag dan PD II) pernah mengeluarkan uang tanpa sepengetahuan saya, dan meminta persetujuan setelah uang itu dikeluarkan,” tukasnya. (mag-8)

MEDAN- Pegawai beserta dosen dilingkungan Biro Fakultas  Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Al-Munawwarah  melakukan mogok bekerja dan mengajar. Hal ini mereka lakukan karena kecewa dengan gaya kepemimpinan Dekan saat ini.
Dekan saat ini dinilai tidak transparan bahkan tertutup dalam mengelola keuangan, selain itu Dekan juga dinilai tidak adil dalam memberikan gaji kepada pegawai yang baru masuk. Gaji pegawai yang baru masuk sama seperti gaji yang diberikan kepada pegawai lama.

Selain itu para dosen dan pegawai menuntut kesejahteraan yang layak, selama ini gaji yang diberikan kepada pegawai tidak stabil dan tidak ada kenaikan gaji secara berkala setiap tahunnya.

Hal ini dikatakan oleh Pembantu Dekan III FKIP, Selamat Haris yang dihubungi melalui sambungan telephon, Senin (10/6). “ Iya, memang benar dosen dan pegawai melakukan mogok bekerja, karena tidak puas dengan kinerja Dekan saat ini,” jelasnya.
Menurutnya, para Dosen dan Pegawai yang mogok juga menuntut keterbukaan sistem keuangan yang selama ini dinilai tertutup dan rawan akan kecurangan.

Selamat menambahkan, proses belajar mengajar tetap berlangsung seperti biasanya. Karena yang digembok itu hanya ruang dosen, “ Saya sempat meninjau ke FKIP tadi pagi (kemarin), proses belajar mengajar tetap berlangsung seperti biasa,”

Sementara itu salah satu mahasiswi FKIP, Erni mengatakan dirinya datang sekitar pukul 14.00 WIB, dan seluruh pintu digembok sehingga dirinya tidak dapat masuk kedalam kelas. “ Sehabis sidang meja hijau pukul 14.00 WIB , saya hendak ke FKIP namun seluruh pintu tertutup sehingga tidak ada proses belajar mengajar,” katanya.

Namun dirinya tidak mengetahui secara pasti penyebab terjadinya hal ini, “ Saya tidak tahu kenapa bisa terjadi seperti ini,” jelasnya.
Ditempat yang sama sejumlah Pegawai beserta dosen enggan memberikan komentar atas penggembokan dan mogok bekerja yang dilakukan.
“No Coment,” ujar wanita berbaju ungu yang enggan menyebutkan namanya.

Terpisah Dekan FKIP, Hadiani Fitri menjelaskan bahwa pemasukan berasal dari jumlah mahasiswa. Sedangkan jumlah mahasiswa saat ini sudah berkurang karena konflik yang terjadi di UISU. “ Semua orang juga sudah tahu UISU sedang berkonflik,” katanya.

Menurutnya saat ini tidak ada yang ditutup-tutupinya, masalah penggajian juga dilakukan tepat waktu. Bahkan gaji yang diberikan sudah melebih Upah Minimum Kota (UMK) Medan yang telah ditetapkan Wali Kota yakni Rp.1.650.000.

“Gaji pegawai dan dosen sudah melebihi UMK, belum lagi uang transport. Pembayaran juga dilakukan tepat waktu,” bebernya.
Fitri menjelaskan, saat ini keuangan di kelola oleh Kepala Subbagian (Kasubbag) Keuangan beserta Pembantu Dekan II, sedangkan dirinya tidak tahu menahu pengguaan uang secara terperinci.

“ Mereka (Kasubbag dan PD II) pernah mengeluarkan uang tanpa sepengetahuan saya, dan meminta persetujuan setelah uang itu dikeluarkan,” tukasnya. (mag-8)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/