32 C
Medan
Sunday, October 20, 2024
spot_img

Monang Puji Warga Medan, Lodewijk Merasa Orang Batak

11-6-kaki-pisah sambutUpacara Tradisi Kesatuan pisah sambut Kapolresta Medan digelar di Polresta Medan, Selasa (11/6). Acara pisah sambut serupa juga dilakukan Pangdam I Bukit, Senin malam (10/6) di Ball Room Hotel Grand Aston. Kedua momen ini berlangsung haru dan bahagia.
Pada pisah sambut Kapolresta Medan yang baru AKBP Nico Afinta disambut dengan alunan musik gondang batak dan tarian tor-tor yang ditampilkan oleh Polisi Wanita (Polwan). Sementara itu, Kombes Pol Monang Situmorang, dilepas dengan pedang pora, selanjutnya menaiki mobil yang kemudian mobil tersebut ditarik oleh pejabat utama Polresta Medan yang tergabung dari Kapolsek, Kepala Satuann
dan Kepala Bagian di Jajaran Polresta Medan.

Wajah sedih juga tidak terpungkiri dari wajah-wajah Perwira dan Bintara Polisi yang pernah dipimpin Kombes Pol Monang Situmorang sejak 8 Februari 2012 lalu. Terlebih, tampak para pejabat utama Polresta Medan bangga saat menarik tali yang diikat di mobil yang ditumpangi Monang dan isterinya.

Kombes Pol Monang Situmorang yang akan meninggalkan jabatannya sebagai Kapolresta Medan ini meminta maaf kepada seluruh personel jajaran Polresta Medan, atas segala kesalahan yang pernah terjadi selama bertugas. “Saya minta maaf kalau sikap dan tindakan saya yang terkadang kurang berkenan di hati kalian karena sikap saya itulah sebagai bentuk kepedulian dan kecintaannya kepada Polresta Medan. Polresta Medan merupakan ladang nafkah dan ibadah yang harus dijaga dan dicintai bersama,” ujar Monang memberikan kata sambutannya.

Dalam kesempatan itu, Monang memuji warga Kota Medan yang menurutnya memiliki potensi silaturahmi yang tinggi. “Saya sangat salut dengan keharmonisan warga Kota Medan. Untuk, saya sampaikan kepada Pak Nico (Kapolresta Medan yanbg baru,Red) untuk mengedepankan pendekatan, dalam setiap upaya penyelesaian permasalahan,” kata Monang sembari menaiki mobil yang membawanya meninggalkan Polresta Medan.
Sedangkan AKBP Nico Afinta dalam kata sambutannya, mengajak seluruh personel yang hadir untuk mendoakan Kombes Pol Monang Situmorang agar dapat menyelesaikan Sekolah Pemimpin Tinggi (Sespimti) dengan nilai yang baik. Bahkan, Nico ikut mendoakan bersama seluruh personel agar Kombes Pol Monang Situmorang nantinya dapat kembali ke Medan dan bertugas di Polda Sumut, dengan jabatan strategis.

“Saya berharap agar apa yang telah kalian berikan pada Pak Monang sebagai bentuk memaksimalkan tugas dan fungsi kita, juga dapat kalian berikan pada saya. Begitu juga dengan kerja sama di antara kita, harus tetap terjaga dan ditingkatkan agar kita dapat mencapai fungsi dan tujuan Polri yang maksimal, “ harap Nico di hadapan seluruh personel jajaran Polresta Medan.
Nico berjanji akan mengedepankan gotong-royong, musyawarah dan mufakat dalam menjalankan tugasnya di Kota Medan. Begitu juga dengan silaturahmi dan pendekatan sebagaimana yang disampaikan Kombes Monang Situmorang padanya, akan diutamakannya dalam menjalankan tugas.

Sementara itu, pada pisah sambut Pangdam I Bukit Barisan Mayjen Lodewijk F. Paulus kepada Mayjen Burhanuddin Siagian Acara yang berlangsung di Ball Room Hotel Grand Aston di hadiri oleh para pejabat diantaranya Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Sumut, Rahmad Syah serta Parlindungan Purba. Turut hadir juga Mantan Kapoldasu Irjen Wisjnu, Ketua MUI Sumut dan lainnya.
Dalam kata sambutannya, Mayjen Lodewijk F. Paulus mengaku sudah terlanjur cinta dengan Kota Medan, bahkan merasa berat meninggalkan Kota Medan yang sudah ditempatinya selama 5 tahun. Lodewijk mejadi Pangdam I Bukit Barisan selama 20 bulan 20 hari, selama itu dirinya mengaku sudah lebih Batak dari orang Batak. “Saya merasa lebih Batak dari orang Batak,” ujarnya didampingi Istri Meria Agustina.

Dirinya juga memohon maaf atas sikapnya selama menjadi Pangdam I BB bila ada yang tidak berkenan, baik kepada sesama prajurit maupun  masyarakat. “Saya beserta keluarga mohon maaf apabila selama ini ada kesalahan baik sengaja maupun tidak, yakinlah yang saya lakukan selama ini untuk membuat Sumut menjadi lebih baik,” tuturnya.
Sementara itu Pangdam I BB Mayjen Burhanuddin Siagian enggan menyebut acara ini sebagai pisah sambut, sebab terkesan lepas tangan setelah menjalani tugas. Menurut Perwira identik dengan kumis lebat ini mengatakan, acara ini lebih baik diberi nama ‘pengantar tugas’ dimana dirinya diantarkan tugas menjadi Pangdam I BB, sedangkan Mayjen Lodewijk diantarkan tugas menjadi Dankodiklat di Bandung.

Burhanuddin merupakan putra daerah asli Kota Medan. Dirinya menghabiskan masa kecilnya di Kampung Angrung Medan Polonia. Namun selama hampri 32 tahun bertugas di TNI, dirinya baru kali ini berkesempatan untuk pulang kampung. “Akhirnya saya pulang kampung juga,” katanya didampingi istri Ir. Dame Nurida Br. Tampubolon.

Dalam acara itu, Anggota DPD RI DR H Rahmat Shah yang datang bersama isterinya memberikan cenderamata kepada pejabat yang akan bertugas di tempat yang baru. Rahmat Shah memberikan cenderamata kepada Mayjen TNI Lodewijk F.Paulus, begitu pula isterinya memberikan bingkisan kepada Nyonya Lodewijk. “Kami sudah menganggap Pak Lodewijk keluarga seperti keluarga besar kami, meskipun baru beberapa tahun saja beliau bertugas di Sumut. Tapi banyak kesan yang mendalam selama kami berhubungan dengan Pak Lodewijk dan keluarga,” kata Rahmat Shah kepada wartawan, usai memberikan cenderamata.
Dikatakan Rahmat Shah, dalam setiap kegiatan, ia sebagai anggota DPD RI, Konsul Jenderal dan diorganisasi PMI, Lodewijk senantiasa hadir. “Biasanya kalau Pak Lodewijk ke kediaman kami datang bersama keluarga, tidak hanya sebentar, ya kami masing-masing bercerita dari mulai hal-hal yang menyangkut hobi hingga membahas solusi permasalahan yang ada di Sumut,” tambah Rahmat Shah.
Selain itu, lanjut Rahmat, Lodewijk menanamkan hal yang berbudi, di antaranya saling menghormati, saling percaya, saling menghargai. “Jadi bagi kami keluarga beliau merupakan bagian keluarga besar kami, dan ada beberapa program Pak Lodewijk yang baik salah satunya seperti Toba Go Green dan kami ikut mendukung serta berpartisipasi,” kata Rahmat.

Konjen Kehormatan Republik Turki untuk wilayah Pulau Sumatera ini berharap, kiranya Lodewijk sukses bertugas di tempat yang baru dalam rangka meniti karir dan bertambah bahagia bersama keluarga. Begitu pula kepada Pangdam I/BB yang baru Burhanuddin Siagian, bisa menyesuaikan diri di jajaran Kodam I/BB karena Burhanuddin adalah putera Sumut. (mag-10/mag-8/ila)

11-6-kaki-pisah sambutUpacara Tradisi Kesatuan pisah sambut Kapolresta Medan digelar di Polresta Medan, Selasa (11/6). Acara pisah sambut serupa juga dilakukan Pangdam I Bukit, Senin malam (10/6) di Ball Room Hotel Grand Aston. Kedua momen ini berlangsung haru dan bahagia.
Pada pisah sambut Kapolresta Medan yang baru AKBP Nico Afinta disambut dengan alunan musik gondang batak dan tarian tor-tor yang ditampilkan oleh Polisi Wanita (Polwan). Sementara itu, Kombes Pol Monang Situmorang, dilepas dengan pedang pora, selanjutnya menaiki mobil yang kemudian mobil tersebut ditarik oleh pejabat utama Polresta Medan yang tergabung dari Kapolsek, Kepala Satuann
dan Kepala Bagian di Jajaran Polresta Medan.

Wajah sedih juga tidak terpungkiri dari wajah-wajah Perwira dan Bintara Polisi yang pernah dipimpin Kombes Pol Monang Situmorang sejak 8 Februari 2012 lalu. Terlebih, tampak para pejabat utama Polresta Medan bangga saat menarik tali yang diikat di mobil yang ditumpangi Monang dan isterinya.

Kombes Pol Monang Situmorang yang akan meninggalkan jabatannya sebagai Kapolresta Medan ini meminta maaf kepada seluruh personel jajaran Polresta Medan, atas segala kesalahan yang pernah terjadi selama bertugas. “Saya minta maaf kalau sikap dan tindakan saya yang terkadang kurang berkenan di hati kalian karena sikap saya itulah sebagai bentuk kepedulian dan kecintaannya kepada Polresta Medan. Polresta Medan merupakan ladang nafkah dan ibadah yang harus dijaga dan dicintai bersama,” ujar Monang memberikan kata sambutannya.

Dalam kesempatan itu, Monang memuji warga Kota Medan yang menurutnya memiliki potensi silaturahmi yang tinggi. “Saya sangat salut dengan keharmonisan warga Kota Medan. Untuk, saya sampaikan kepada Pak Nico (Kapolresta Medan yanbg baru,Red) untuk mengedepankan pendekatan, dalam setiap upaya penyelesaian permasalahan,” kata Monang sembari menaiki mobil yang membawanya meninggalkan Polresta Medan.
Sedangkan AKBP Nico Afinta dalam kata sambutannya, mengajak seluruh personel yang hadir untuk mendoakan Kombes Pol Monang Situmorang agar dapat menyelesaikan Sekolah Pemimpin Tinggi (Sespimti) dengan nilai yang baik. Bahkan, Nico ikut mendoakan bersama seluruh personel agar Kombes Pol Monang Situmorang nantinya dapat kembali ke Medan dan bertugas di Polda Sumut, dengan jabatan strategis.

“Saya berharap agar apa yang telah kalian berikan pada Pak Monang sebagai bentuk memaksimalkan tugas dan fungsi kita, juga dapat kalian berikan pada saya. Begitu juga dengan kerja sama di antara kita, harus tetap terjaga dan ditingkatkan agar kita dapat mencapai fungsi dan tujuan Polri yang maksimal, “ harap Nico di hadapan seluruh personel jajaran Polresta Medan.
Nico berjanji akan mengedepankan gotong-royong, musyawarah dan mufakat dalam menjalankan tugasnya di Kota Medan. Begitu juga dengan silaturahmi dan pendekatan sebagaimana yang disampaikan Kombes Monang Situmorang padanya, akan diutamakannya dalam menjalankan tugas.

Sementara itu, pada pisah sambut Pangdam I Bukit Barisan Mayjen Lodewijk F. Paulus kepada Mayjen Burhanuddin Siagian Acara yang berlangsung di Ball Room Hotel Grand Aston di hadiri oleh para pejabat diantaranya Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Sumut, Rahmad Syah serta Parlindungan Purba. Turut hadir juga Mantan Kapoldasu Irjen Wisjnu, Ketua MUI Sumut dan lainnya.
Dalam kata sambutannya, Mayjen Lodewijk F. Paulus mengaku sudah terlanjur cinta dengan Kota Medan, bahkan merasa berat meninggalkan Kota Medan yang sudah ditempatinya selama 5 tahun. Lodewijk mejadi Pangdam I Bukit Barisan selama 20 bulan 20 hari, selama itu dirinya mengaku sudah lebih Batak dari orang Batak. “Saya merasa lebih Batak dari orang Batak,” ujarnya didampingi Istri Meria Agustina.

Dirinya juga memohon maaf atas sikapnya selama menjadi Pangdam I BB bila ada yang tidak berkenan, baik kepada sesama prajurit maupun  masyarakat. “Saya beserta keluarga mohon maaf apabila selama ini ada kesalahan baik sengaja maupun tidak, yakinlah yang saya lakukan selama ini untuk membuat Sumut menjadi lebih baik,” tuturnya.
Sementara itu Pangdam I BB Mayjen Burhanuddin Siagian enggan menyebut acara ini sebagai pisah sambut, sebab terkesan lepas tangan setelah menjalani tugas. Menurut Perwira identik dengan kumis lebat ini mengatakan, acara ini lebih baik diberi nama ‘pengantar tugas’ dimana dirinya diantarkan tugas menjadi Pangdam I BB, sedangkan Mayjen Lodewijk diantarkan tugas menjadi Dankodiklat di Bandung.

Burhanuddin merupakan putra daerah asli Kota Medan. Dirinya menghabiskan masa kecilnya di Kampung Angrung Medan Polonia. Namun selama hampri 32 tahun bertugas di TNI, dirinya baru kali ini berkesempatan untuk pulang kampung. “Akhirnya saya pulang kampung juga,” katanya didampingi istri Ir. Dame Nurida Br. Tampubolon.

Dalam acara itu, Anggota DPD RI DR H Rahmat Shah yang datang bersama isterinya memberikan cenderamata kepada pejabat yang akan bertugas di tempat yang baru. Rahmat Shah memberikan cenderamata kepada Mayjen TNI Lodewijk F.Paulus, begitu pula isterinya memberikan bingkisan kepada Nyonya Lodewijk. “Kami sudah menganggap Pak Lodewijk keluarga seperti keluarga besar kami, meskipun baru beberapa tahun saja beliau bertugas di Sumut. Tapi banyak kesan yang mendalam selama kami berhubungan dengan Pak Lodewijk dan keluarga,” kata Rahmat Shah kepada wartawan, usai memberikan cenderamata.
Dikatakan Rahmat Shah, dalam setiap kegiatan, ia sebagai anggota DPD RI, Konsul Jenderal dan diorganisasi PMI, Lodewijk senantiasa hadir. “Biasanya kalau Pak Lodewijk ke kediaman kami datang bersama keluarga, tidak hanya sebentar, ya kami masing-masing bercerita dari mulai hal-hal yang menyangkut hobi hingga membahas solusi permasalahan yang ada di Sumut,” tambah Rahmat Shah.
Selain itu, lanjut Rahmat, Lodewijk menanamkan hal yang berbudi, di antaranya saling menghormati, saling percaya, saling menghargai. “Jadi bagi kami keluarga beliau merupakan bagian keluarga besar kami, dan ada beberapa program Pak Lodewijk yang baik salah satunya seperti Toba Go Green dan kami ikut mendukung serta berpartisipasi,” kata Rahmat.

Konjen Kehormatan Republik Turki untuk wilayah Pulau Sumatera ini berharap, kiranya Lodewijk sukses bertugas di tempat yang baru dalam rangka meniti karir dan bertambah bahagia bersama keluarga. Begitu pula kepada Pangdam I/BB yang baru Burhanuddin Siagian, bisa menyesuaikan diri di jajaran Kodam I/BB karena Burhanuddin adalah putera Sumut. (mag-10/mag-8/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/