29 C
Medan
Sunday, October 6, 2024

APKASI Dorong Capres Alternatif, PDIP-Demokrat Kemungkinan Koalisi

Selama lebih dari 10 tahun otonomi daerah berlangsung sudah banyak masyarakat yang merasakan manfaat langsung dari otonomi daerah. APKASI pun mendorong capres alternatif. Di sisi lain, PDIP dan Demokrat diprediksi akan tetap berkoalisi.
“KITA melihat dari hasil pemekaran dan otonomi daerah ini sangat banyak membawa kemajuan kepada masyasrakat baik di bidang pembangunan maupun di bidang lainnya, kita sudah merasakan lebih dari 10 tahun tentu rakyat sudah merasakan perubahan pada kehidupan mereka berupa percepatan pembangunan dan lainnya,” ujar Wakil Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Dr. Willy M Yoseph, Minggu, (16/6).
Willy menangkap aspirasi dari para anggota APKASI maupun masyarakat yang menginginkan agar pada Pilpres 2014 mendatang ada calon alternatif dari APKASI yang bisa didorong untuk maju dalam Pilpres mendatang.
“APKASI terdiri dari 400 Bupati lebih anggotanya di Kabupaten seluruh Indonesia, jika kami juga mendorong calon alternatif untuk Presiden maupun Wakil Presiden, maka asosiasi ini mempunyai kekuatan yang perlu diperhitungkan,” tambah Bupati Murung Raya ini.
Hal tersebut dirasa wajar mengingat jika semua Bupati di Indonesia yang merupakan kepala daerah di kabupaten masing-masing memberikan dukungannya pada calon presiden maupun wapres pilihannya, dan masyarakat pun akan memberikan dukungannya hal ini tentulah menjadi modal yang cukup besar dan menjadi ancaman bagi tokoh-tokoh yang selama ini mengandalkan popularitasnya.
“Namun kami tidak menutup kemungkinan jika ada tokoh capres yang ingin bergandengan dengan APKASI, karena kami yakin, jika kami mendorong calon kami menjadi cawapres, masyarakat akan memberikan dukungan,” tandasnya.
Di sisi lain, Politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Taufiq Kiemas telah tiada, namun peluang koalisi Partai Demokrat dan PDIP pada pemilihan presiden (Pilpres) 2014 mendatang dinilai cukup terbuka.
Board of advisor center for strategic and international studies (CSIS) Jeffrie Geovanie mengatakan, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum PDIP memiliki visi misi yang sama untuk kaderisasi capres. Sehingga, koalisi SBY dan Megawati tak lagi mustahil.
“Sesungguhnya 2014 adalah momentum terjadinya peralihan generasi, dan faktanya saat ini hanya PDIP dan Demokrat, partai yang memberikan ruang yang luas untuk munculnya pemimpin muda di 2014 yang akan datang,” kata Jeffrie, Minggu (16/6).
“Kenegarawanan Megawati dan SBY juga kebesaran hati mereka berdua yang sama-sama tulus menyiapkan pemimpin muda di 2014 ini yang justru menjadi modalitas kedua partai tersebut berkoalisi, kita lihat saja, tidak lama lagi,” tambah Jeffrie.
Namun, lanjut Jeffrie, belum saatnya untuk membicarakan siapa yang capres dan siapa yang cawapres atas berkoalisinya kedua partai tersebut. Menurutnya, cara yang elegan adalah dengan melihat hasil pemilu 2014.
“Kalau PDIP mengungguli Demokrat sangat wajar capresnya dari PDIP dan cawapresnya dari Demokrat, begitu pun sebaliknya,” jelasnya.
Lalu siapa yang akan jadi figurnya? Menurutnya, dari PDIP hampir dipastikan Gubernur DKI Jakarta Jokowi. Sementara dari Demokrat masih terpecah pada tiga figur, yakni, Gita Wiryawan, Mahfud MD dan Marzuki Ali.
Hanya saja, pengamat politik Jeffrie Geovanie menilai masih terlalu dini untuk membahas kemungkinan koalisi PDIP dan Partai Demokrat menghadapi Pemilu Presiden 2014.
“Biarkan saja berjalan natural, biarkan juga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meneruskan tradisi positif baru di PDIP, agar makin banyak melahirkan pemimpin muda seperti Jokowi dan Ganjar Pranowo,” kata anggota Dewan Penasehat Center for Strategic and International Studies (CSIS) di Jakarta, Minggu (16/6).
Di sisi lain, Jeffrie mengharapkan agar masyarakat memberikan kesempatan Partai Demokrat menyiapkan dan menjalankan konvensi capresnya, hingga melahirkan pemimpin muda baru seperti Gita Wiryawan dan Mahfud MD.
“Biarkan saja juga pendapat-pendapat yang mengatakan bahwa semakin mustahil rekonsiliasi PDIP dan Demokrat karena wafatnya Taufiq Kiemas,” katanya.
Menurut Jefrrie, sesungguhnya pada 2014 adalah momentum terjadinya peralihan generasi dan faktanya saat ini hanya PDIP dan Demokrat, partai yang memberikan ruang yang luas untuk munculnya pemimpin muda di 2014.
Kendati demikian, Jeffrie menilai sikap kenegarawanan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono akan mampu melahirkan koalisi kedua partai itu pada 2014. (bbs/val)

Selama lebih dari 10 tahun otonomi daerah berlangsung sudah banyak masyarakat yang merasakan manfaat langsung dari otonomi daerah. APKASI pun mendorong capres alternatif. Di sisi lain, PDIP dan Demokrat diprediksi akan tetap berkoalisi.
“KITA melihat dari hasil pemekaran dan otonomi daerah ini sangat banyak membawa kemajuan kepada masyasrakat baik di bidang pembangunan maupun di bidang lainnya, kita sudah merasakan lebih dari 10 tahun tentu rakyat sudah merasakan perubahan pada kehidupan mereka berupa percepatan pembangunan dan lainnya,” ujar Wakil Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Dr. Willy M Yoseph, Minggu, (16/6).
Willy menangkap aspirasi dari para anggota APKASI maupun masyarakat yang menginginkan agar pada Pilpres 2014 mendatang ada calon alternatif dari APKASI yang bisa didorong untuk maju dalam Pilpres mendatang.
“APKASI terdiri dari 400 Bupati lebih anggotanya di Kabupaten seluruh Indonesia, jika kami juga mendorong calon alternatif untuk Presiden maupun Wakil Presiden, maka asosiasi ini mempunyai kekuatan yang perlu diperhitungkan,” tambah Bupati Murung Raya ini.
Hal tersebut dirasa wajar mengingat jika semua Bupati di Indonesia yang merupakan kepala daerah di kabupaten masing-masing memberikan dukungannya pada calon presiden maupun wapres pilihannya, dan masyarakat pun akan memberikan dukungannya hal ini tentulah menjadi modal yang cukup besar dan menjadi ancaman bagi tokoh-tokoh yang selama ini mengandalkan popularitasnya.
“Namun kami tidak menutup kemungkinan jika ada tokoh capres yang ingin bergandengan dengan APKASI, karena kami yakin, jika kami mendorong calon kami menjadi cawapres, masyarakat akan memberikan dukungan,” tandasnya.
Di sisi lain, Politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Taufiq Kiemas telah tiada, namun peluang koalisi Partai Demokrat dan PDIP pada pemilihan presiden (Pilpres) 2014 mendatang dinilai cukup terbuka.
Board of advisor center for strategic and international studies (CSIS) Jeffrie Geovanie mengatakan, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum PDIP memiliki visi misi yang sama untuk kaderisasi capres. Sehingga, koalisi SBY dan Megawati tak lagi mustahil.
“Sesungguhnya 2014 adalah momentum terjadinya peralihan generasi, dan faktanya saat ini hanya PDIP dan Demokrat, partai yang memberikan ruang yang luas untuk munculnya pemimpin muda di 2014 yang akan datang,” kata Jeffrie, Minggu (16/6).
“Kenegarawanan Megawati dan SBY juga kebesaran hati mereka berdua yang sama-sama tulus menyiapkan pemimpin muda di 2014 ini yang justru menjadi modalitas kedua partai tersebut berkoalisi, kita lihat saja, tidak lama lagi,” tambah Jeffrie.
Namun, lanjut Jeffrie, belum saatnya untuk membicarakan siapa yang capres dan siapa yang cawapres atas berkoalisinya kedua partai tersebut. Menurutnya, cara yang elegan adalah dengan melihat hasil pemilu 2014.
“Kalau PDIP mengungguli Demokrat sangat wajar capresnya dari PDIP dan cawapresnya dari Demokrat, begitu pun sebaliknya,” jelasnya.
Lalu siapa yang akan jadi figurnya? Menurutnya, dari PDIP hampir dipastikan Gubernur DKI Jakarta Jokowi. Sementara dari Demokrat masih terpecah pada tiga figur, yakni, Gita Wiryawan, Mahfud MD dan Marzuki Ali.
Hanya saja, pengamat politik Jeffrie Geovanie menilai masih terlalu dini untuk membahas kemungkinan koalisi PDIP dan Partai Demokrat menghadapi Pemilu Presiden 2014.
“Biarkan saja berjalan natural, biarkan juga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meneruskan tradisi positif baru di PDIP, agar makin banyak melahirkan pemimpin muda seperti Jokowi dan Ganjar Pranowo,” kata anggota Dewan Penasehat Center for Strategic and International Studies (CSIS) di Jakarta, Minggu (16/6).
Di sisi lain, Jeffrie mengharapkan agar masyarakat memberikan kesempatan Partai Demokrat menyiapkan dan menjalankan konvensi capresnya, hingga melahirkan pemimpin muda baru seperti Gita Wiryawan dan Mahfud MD.
“Biarkan saja juga pendapat-pendapat yang mengatakan bahwa semakin mustahil rekonsiliasi PDIP dan Demokrat karena wafatnya Taufiq Kiemas,” katanya.
Menurut Jefrrie, sesungguhnya pada 2014 adalah momentum terjadinya peralihan generasi dan faktanya saat ini hanya PDIP dan Demokrat, partai yang memberikan ruang yang luas untuk munculnya pemimpin muda di 2014.
Kendati demikian, Jeffrie menilai sikap kenegarawanan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono akan mampu melahirkan koalisi kedua partai itu pada 2014. (bbs/val)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/