BISA saja ceritanya menjadi lain kalau Diego Forlan berhasil memasukkan bola ke gawang Brasil dari titik putih. Apa boleh buat, senyumnya di awal menjadi kegetiran di akhir.
Saat menghadapi Brasil di semifinal Piala Konfederasi tadi malam, atau Kamis (27/6) pagi WIB, Uruguay sempat berpeluang unggul lebih dulu ketika di menit 14 mendapatkan hadiah penalti, menyusul pelanggaran David Luiz terhadap Forlan.
Forlan, yang sedang melakoni cap-nya yang ke-101, mengambil sendiri eksekusi bebas dari jarak 11 meter tersebut. Sampai di situ, La Celeste memili kans untuk mengubah situasi.
Saat mempersiapkan tendangan penalti itu, Forlan sempat tersenyum lebar dan senyumnya itu tertangkap kamera televisi selama beberapa detik.
Apakah yang membuatnya tersenyum? Apakah dia begitu percaya diri bakal sukses menaklukkan kiper Brasil, Julio Cesar? Atau, mungkin ia tersenyum semata-mata untuk seorang teman, karena orang yang dihadapinya adalah Julio Cesar, yang notabene pernah jadi rekan mainnya di Inter Milan?
Yang jelas, Cesar kemudian berhasil membaca arah tembakan Forlan. Dimuntahkannya tendangan penyerang berusia 34 tahun itu ke sebelah kiri gawangnya. Cesar tak pelak menjadi pahlawan, sedangkan Forlan urung menjadi pahlawan bagi timnya — dan menutup mukanya. Di akhir laga Uruguay kalah 1-2 dan gagal melangkah ke babak final. (bbs/jpnn)
Misteri Senyum Diego Forlan
BISA saja ceritanya menjadi lain kalau Diego Forlan berhasil memasukkan bola ke gawang Brasil dari titik putih. Apa boleh buat, senyumnya di awal menjadi kegetiran di akhir.
Saat menghadapi Brasil di semifinal Piala Konfederasi tadi malam, atau Kamis (27/6) pagi WIB, Uruguay sempat berpeluang unggul lebih dulu ketika di menit 14 mendapatkan hadiah penalti, menyusul pelanggaran David Luiz terhadap Forlan.
Forlan, yang sedang melakoni cap-nya yang ke-101, mengambil sendiri eksekusi bebas dari jarak 11 meter tersebut. Sampai di situ, La Celeste memili kans untuk mengubah situasi.
Saat mempersiapkan tendangan penalti itu, Forlan sempat tersenyum lebar dan senyumnya itu tertangkap kamera televisi selama beberapa detik.
Apakah yang membuatnya tersenyum? Apakah dia begitu percaya diri bakal sukses menaklukkan kiper Brasil, Julio Cesar? Atau, mungkin ia tersenyum semata-mata untuk seorang teman, karena orang yang dihadapinya adalah Julio Cesar, yang notabene pernah jadi rekan mainnya di Inter Milan?
Yang jelas, Cesar kemudian berhasil membaca arah tembakan Forlan. Dimuntahkannya tendangan penyerang berusia 34 tahun itu ke sebelah kiri gawangnya. Cesar tak pelak menjadi pahlawan, sedangkan Forlan urung menjadi pahlawan bagi timnya — dan menutup mukanya. Di akhir laga Uruguay kalah 1-2 dan gagal melangkah ke babak final. (bbs/jpnn)