MEDAN-Jadwal kunjungan Diego Armando Maradona ke Indonesia mengalami perubahan. Jika sebelumnya dijadwalkan datangin
empat kota, Maradona akhirnya hanya akan mengunjungi tiga kota. Satu kota yang batal dikunjungi Maradona adalah Medan.
“Persiapan di Medan belum maksimal. Masukan dari panitia lokal, mereka kedodoran maka tadi diputuskan batal,” kata Ketua Badan Sepakbola Rakyat Indonesia (BASRI) Edy Sofyan saat menggelar konferensi pers di XXI Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Sabtu (29/6).
Selain Medan, terdapat satu kota yang kemungkinan juga akan batal dikunjungi. Namun pihak BASRI enggan menyebut nama kotanya.
“Ada informasi yang berkembang kunjungan Maradona di kota itu akan dimanfaatkan untuk ajang politik. Maradona tidak mau kegiatannya dimanfaatkan untuk ajang politik,” ujar Edy Sofyan.
Terkait tudingan yang menyebut panitia lokal tak siap, Bendahara panitia lokal, Masdalena Lubis mengatakan bahwa hal itu tidak benar. Pihaknya telah siap untuk mendatangkan Maradona.
“Kami terima pembatalan dari BASRI sekitar jam 10.32 WIB. Kami sudah cukup banyak mengalami kerugian materi. Dibatalkan sepihak karena dianggap tidak siap. Tapi dimana tidak siapnya? Nama baik kami hancur,” ujar Bendahara panitia lokal, Masdalena Lubis.
Kerugian materi yang dimaksud dengan total 160 jutaan untuk membooking segala kesiapan baik hotel, stadion dan cetak tiket. “Kami sudah lunasi biaya hotel di Swiss Bell untuk kamar terbaik di president suite. Gala dinner dan seminar di hotel Grand Ellite juga sudah dipanjar 50 persen. Tiket sudah dicetak dua kali karena mengalami penundaan dari 19 Juni hingga 30 Juni. Termasuk penggunaan Teladan. Biaya hotel juga hangus karena terhitung sejak Sabtu (29/6) ini sudah masuk,” ujarnya.
Selain itu ratusan warga Medan juga harus menanggung kecewa pasca membeli tiket coaching clinic dan tango football. Begitu juga yang sudah membeli tiket untuk gala dinner. “Gala dinner dan seminar sudah habis terjual tiketnya 200 lembar. Coaching clinic sudah 100 anak dan tango footbal sudah 60 anak. Itu setelah kami turunkan harga setelah Pak Eddy Sofyan (ketua BASRI pusat) memberi arahan supaya dimaksimalkan untuk pengunjung,” ujarnya.
Penurunan harga tiket diturunkan cukup drastis demi memaksimalkan penonton. Harga tiket tango football dari Rp150 ribu jadi Rp50 ribu, untuk coaching clinic dari Rp200 ribu menjadi Rp100 ribu. Lalu apa bentuk tanggung jawab panitia terhadap kekecewaan konsumen? Masdalena mengatakan panitia akan bertanggung jawab dan mengembalikan dana tersebut.
“Bagi yang sudah membeli tiket dan undangan coaching clinic, tango football, atau yang lainnya akan kami kembalikan kepada siapa mereka mendaftar akan dikembalikan melalui pihak tersebut. Misalnya untuk coaching clinic kami kerja sama dengan SBB, nanti kami akan koordinasi ke pelatih pengembalian dananya,” ujarnya.
Ironisnya komunikasi pembatalan dari panitia pusat dari BASRI hanya komunikasi via sms. “Kami tuntut pemulihan nama baik dan kembalikan semua materi yang sudah dikeluarkan. Kalau enggak mau, kami akan tuntut secara hukum. Mereka (BASRI) rapat sendiri tanpa kesepakatan atau menanyakan ke kami bagaimana kesiapan di Medan lalu dibatalkan sepihak. Bapak Eddy Sofyan dan penanggung jawab Pak Arex ke Medan silahkan ke Medan dan jelaskan,” timpal marketing, Ahmad.
Senada, Apin dari Event Organizer (E0) Quadrant Production mengaku untuk biaya vendor pihaknya sudah merogoh kocek pribadi. Sementara dana dari pusat belum ada sepeserpun. “Seminggu lalu kami sudah minta DP 50 persen ke panitia pusat tapi sampai sekarang tidak ada. Duit kami sudah keluar Rp10 juta. Jadi kami minta ganti rugi,” tegasnya. (abu/don)
Maradona Batal Ke Medan
MEDAN-Jadwal kunjungan Diego Armando Maradona ke Indonesia mengalami perubahan. Jika sebelumnya dijadwalkan datangin
empat kota, Maradona akhirnya hanya akan mengunjungi tiga kota. Satu kota yang batal dikunjungi Maradona adalah Medan.
“Persiapan di Medan belum maksimal. Masukan dari panitia lokal, mereka kedodoran maka tadi diputuskan batal,” kata Ketua Badan Sepakbola Rakyat Indonesia (BASRI) Edy Sofyan saat menggelar konferensi pers di XXI Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Sabtu (29/6).
Selain Medan, terdapat satu kota yang kemungkinan juga akan batal dikunjungi. Namun pihak BASRI enggan menyebut nama kotanya.
“Ada informasi yang berkembang kunjungan Maradona di kota itu akan dimanfaatkan untuk ajang politik. Maradona tidak mau kegiatannya dimanfaatkan untuk ajang politik,” ujar Edy Sofyan.
Terkait tudingan yang menyebut panitia lokal tak siap, Bendahara panitia lokal, Masdalena Lubis mengatakan bahwa hal itu tidak benar. Pihaknya telah siap untuk mendatangkan Maradona.
“Kami terima pembatalan dari BASRI sekitar jam 10.32 WIB. Kami sudah cukup banyak mengalami kerugian materi. Dibatalkan sepihak karena dianggap tidak siap. Tapi dimana tidak siapnya? Nama baik kami hancur,” ujar Bendahara panitia lokal, Masdalena Lubis.
Kerugian materi yang dimaksud dengan total 160 jutaan untuk membooking segala kesiapan baik hotel, stadion dan cetak tiket. “Kami sudah lunasi biaya hotel di Swiss Bell untuk kamar terbaik di president suite. Gala dinner dan seminar di hotel Grand Ellite juga sudah dipanjar 50 persen. Tiket sudah dicetak dua kali karena mengalami penundaan dari 19 Juni hingga 30 Juni. Termasuk penggunaan Teladan. Biaya hotel juga hangus karena terhitung sejak Sabtu (29/6) ini sudah masuk,” ujarnya.
Selain itu ratusan warga Medan juga harus menanggung kecewa pasca membeli tiket coaching clinic dan tango football. Begitu juga yang sudah membeli tiket untuk gala dinner. “Gala dinner dan seminar sudah habis terjual tiketnya 200 lembar. Coaching clinic sudah 100 anak dan tango footbal sudah 60 anak. Itu setelah kami turunkan harga setelah Pak Eddy Sofyan (ketua BASRI pusat) memberi arahan supaya dimaksimalkan untuk pengunjung,” ujarnya.
Penurunan harga tiket diturunkan cukup drastis demi memaksimalkan penonton. Harga tiket tango football dari Rp150 ribu jadi Rp50 ribu, untuk coaching clinic dari Rp200 ribu menjadi Rp100 ribu. Lalu apa bentuk tanggung jawab panitia terhadap kekecewaan konsumen? Masdalena mengatakan panitia akan bertanggung jawab dan mengembalikan dana tersebut.
“Bagi yang sudah membeli tiket dan undangan coaching clinic, tango football, atau yang lainnya akan kami kembalikan kepada siapa mereka mendaftar akan dikembalikan melalui pihak tersebut. Misalnya untuk coaching clinic kami kerja sama dengan SBB, nanti kami akan koordinasi ke pelatih pengembalian dananya,” ujarnya.
Ironisnya komunikasi pembatalan dari panitia pusat dari BASRI hanya komunikasi via sms. “Kami tuntut pemulihan nama baik dan kembalikan semua materi yang sudah dikeluarkan. Kalau enggak mau, kami akan tuntut secara hukum. Mereka (BASRI) rapat sendiri tanpa kesepakatan atau menanyakan ke kami bagaimana kesiapan di Medan lalu dibatalkan sepihak. Bapak Eddy Sofyan dan penanggung jawab Pak Arex ke Medan silahkan ke Medan dan jelaskan,” timpal marketing, Ahmad.
Senada, Apin dari Event Organizer (E0) Quadrant Production mengaku untuk biaya vendor pihaknya sudah merogoh kocek pribadi. Sementara dana dari pusat belum ada sepeserpun. “Seminggu lalu kami sudah minta DP 50 persen ke panitia pusat tapi sampai sekarang tidak ada. Duit kami sudah keluar Rp10 juta. Jadi kami minta ganti rugi,” tegasnya. (abu/don)