26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Diduga Stan Dijual Rp2 Juta

MEDAN-Indikasi adanya penjualan stan Ramadhan Fair 2013 mulai muncul. Indikasi tersebut muncul dengan beberapa kejanggalan pelaksanaan pengundian stand Ramadhan Fair di Taman Sri Deli/Masjid Al Maksum yang seyogianya dimulai sore hari sejak pukul 14.00 WIB mendadak dipercepat pada pagi hari pukul 09.00 WIB, Kamis (4/7). Calon pengelola stan pun merasa tertipu dengan jadwal yang mendadak berubah itu.

Karikatur Ramadan Fair //sumut pos
Karikatur Ramadan Fair //sumut pos

Lokasi pelaksanaan pengundian dilakukan di Paviliun Kota Medan PRSU Jalan Gatot Subroto Medan. Peserta calon pengelola stan diundang, datang pagi hari untuk mengikuti proses undian.

Namun, sejumlah calon pengelola stan yang tidak dilibatkan akibat adanya pengunduran waktu sepihak dari panitia menemukan adanya praktik jual beli stan. “Saya mendengar dari teman, stan itu dijual Rp 2 juta. Uang diserahkan sebelum pengundian, jika peserta tidak dapat stan, uang pun dipulangkan.

Uang itu untuk biaya sewa selama satu bulan pelaksanaan Ramadhan Fair di Taman Sri Deli itu. Ini sudah menjadi masalah sejak waktu pengundian nomor stan dipercepat jadi pagi hari. Padahal di jadwal, siang hari,” kata seorang pedagang Rahmawati kepada Sumut Pos di arena parkir PRSU Medan, Kamis (4/7). Warga Jalan Gedung Arca mengaku awalnya dia datang ke PRSU untuk ikut undian sesuai undangan dan jadwal pada pukul 14.00 WIB. Saat itu dirinya, datang ke PRSU pukul 14.30 WIB. Namun, saat bertanya pada petugas Satpol PP yang berjaga di lokasi, dia mendapati jawaban bahwa pelaksanaan undian sudah selesai dilakukan sejak pagi hari hingga pukul 13.30 WIB. Hal senada juga disampaikan oleh calon peserta pengelola stand Bernian H Samosir. Berni, mengaku kecewa dengan panitia karena pemberitahuan tidak disampaikan padanya. Berni bahkan mengaku hingga satu hari jelang pengundian ini, dirinya masih belum mendapat kabar mengenai adanya percepatan waktu pengundian menjadi pagi hari.

“Satu hari sebelumnya saya masih mengetahui undian dilakukan sore hari. Tapi saya datang kemari, diberitahukan pengundian sudah selesai sejak pagi tadi. Saya kecewa berat. Pasti ada permainan dan pesanan stan. Saya tidak diberitahukan sama sekali. Ini tidak adil, dimana keadilan dan keberpihakan Pemko Medan pada pengusaha kecil seperti kita ini,” ungkapnya.

Terpisah, Kabid Promosi Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Medan Agus Suriono menjelaskan bahwa sejak awal pihaknya memang sudah memberitahukan pengundian akan dilakukan pada pagi hari mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.

“Namun, kenyataannya, saat undian berlangsung seluruhnya sudah selesai pukul 13.30 WIB dan tidak sampai sore pukul 17.00 WIB. Tidak ada percepat atau pengunduran. Memang sejak awal sudah disampaikan dan dalam jadwal sudah dinyatakan sejak pukul 09.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB sore. Semua sudah sesuai prosedur,” jelasnya.

Mengenai adanya praktik jual beli stand, Agus menegaskan harus dilakukan pembuktian dan tidak hanya secara lisan. Agus menilai wajar jika ada pihak yang kecewa karena tidak dapat stand, lalu membunyikan adanya praktik jual-beli stand. Tapi, dia menjamin prekatek itu bukan dilakukan oleh pihaknya dari Dinas Budpar Medan.

“Wajar dan boleh saja mereka menilai seperti itu, itu semua harus dibuktikan. Memang ada sekitar dua-tiga orang yang tidak bisa ikut undian karena tidak membawa KTP, sesuai ketentuan dianggap batal. Mungkin segelintir orang itu yang menyatakan hal itu. Jangan asal bilang dan katanya-katanya, kata siapa aja. Saya pun bisa. Bilang sesuatu sembarangan. Itu tidak bisa asal sebut,” tegasnya.

Ramadhan Fair Martubung dan Kampung Ramadhan Cadika Sepi

Pelaksanaan Ramadhan Fair 2013 yang digelar di tiga lokasi tahun ini ternyata tidak semeriah di Taman Sri Deli. Buktinya, stan yang disediakan panitia di Martubung dan Cadika tidak ada yang berminat.
Agus menyatakan pelaksanaan pengundian di Ramadhan Fair Martubung dan Kampung Ramadhan Cadika Karya Wisata sudah dilaksanakan. Namun, dari pelaksanaan tersebut pendaftar kurang dari kuota yang ditetapkan. Alhasil, stand tidak diundi, dan dibagikan secara langsung ke peserta saja.

“Martubung dan Cadika tidak memenuhi kuota. Untuk Martubung, hanya 4 peserta yang mendaftar sedangkan tersedia 7 stan untuk diundi. Lalu, untuk Cadika, hanya 3 peserta yang mendaftar. Jadi, keputusannya, tanpa diundi, peserta yang mendaftar langsung kita suruh berjualan saja tanpa undian lagi. Begitu mekanismenya. Untuk mengisi stan nanti, kita tunjuk langsung saja,” jelasnya. (dek)

MEDAN-Indikasi adanya penjualan stan Ramadhan Fair 2013 mulai muncul. Indikasi tersebut muncul dengan beberapa kejanggalan pelaksanaan pengundian stand Ramadhan Fair di Taman Sri Deli/Masjid Al Maksum yang seyogianya dimulai sore hari sejak pukul 14.00 WIB mendadak dipercepat pada pagi hari pukul 09.00 WIB, Kamis (4/7). Calon pengelola stan pun merasa tertipu dengan jadwal yang mendadak berubah itu.

Karikatur Ramadan Fair //sumut pos
Karikatur Ramadan Fair //sumut pos

Lokasi pelaksanaan pengundian dilakukan di Paviliun Kota Medan PRSU Jalan Gatot Subroto Medan. Peserta calon pengelola stan diundang, datang pagi hari untuk mengikuti proses undian.

Namun, sejumlah calon pengelola stan yang tidak dilibatkan akibat adanya pengunduran waktu sepihak dari panitia menemukan adanya praktik jual beli stan. “Saya mendengar dari teman, stan itu dijual Rp 2 juta. Uang diserahkan sebelum pengundian, jika peserta tidak dapat stan, uang pun dipulangkan.

Uang itu untuk biaya sewa selama satu bulan pelaksanaan Ramadhan Fair di Taman Sri Deli itu. Ini sudah menjadi masalah sejak waktu pengundian nomor stan dipercepat jadi pagi hari. Padahal di jadwal, siang hari,” kata seorang pedagang Rahmawati kepada Sumut Pos di arena parkir PRSU Medan, Kamis (4/7). Warga Jalan Gedung Arca mengaku awalnya dia datang ke PRSU untuk ikut undian sesuai undangan dan jadwal pada pukul 14.00 WIB. Saat itu dirinya, datang ke PRSU pukul 14.30 WIB. Namun, saat bertanya pada petugas Satpol PP yang berjaga di lokasi, dia mendapati jawaban bahwa pelaksanaan undian sudah selesai dilakukan sejak pagi hari hingga pukul 13.30 WIB. Hal senada juga disampaikan oleh calon peserta pengelola stand Bernian H Samosir. Berni, mengaku kecewa dengan panitia karena pemberitahuan tidak disampaikan padanya. Berni bahkan mengaku hingga satu hari jelang pengundian ini, dirinya masih belum mendapat kabar mengenai adanya percepatan waktu pengundian menjadi pagi hari.

“Satu hari sebelumnya saya masih mengetahui undian dilakukan sore hari. Tapi saya datang kemari, diberitahukan pengundian sudah selesai sejak pagi tadi. Saya kecewa berat. Pasti ada permainan dan pesanan stan. Saya tidak diberitahukan sama sekali. Ini tidak adil, dimana keadilan dan keberpihakan Pemko Medan pada pengusaha kecil seperti kita ini,” ungkapnya.

Terpisah, Kabid Promosi Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Medan Agus Suriono menjelaskan bahwa sejak awal pihaknya memang sudah memberitahukan pengundian akan dilakukan pada pagi hari mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.

“Namun, kenyataannya, saat undian berlangsung seluruhnya sudah selesai pukul 13.30 WIB dan tidak sampai sore pukul 17.00 WIB. Tidak ada percepat atau pengunduran. Memang sejak awal sudah disampaikan dan dalam jadwal sudah dinyatakan sejak pukul 09.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB sore. Semua sudah sesuai prosedur,” jelasnya.

Mengenai adanya praktik jual beli stand, Agus menegaskan harus dilakukan pembuktian dan tidak hanya secara lisan. Agus menilai wajar jika ada pihak yang kecewa karena tidak dapat stand, lalu membunyikan adanya praktik jual-beli stand. Tapi, dia menjamin prekatek itu bukan dilakukan oleh pihaknya dari Dinas Budpar Medan.

“Wajar dan boleh saja mereka menilai seperti itu, itu semua harus dibuktikan. Memang ada sekitar dua-tiga orang yang tidak bisa ikut undian karena tidak membawa KTP, sesuai ketentuan dianggap batal. Mungkin segelintir orang itu yang menyatakan hal itu. Jangan asal bilang dan katanya-katanya, kata siapa aja. Saya pun bisa. Bilang sesuatu sembarangan. Itu tidak bisa asal sebut,” tegasnya.

Ramadhan Fair Martubung dan Kampung Ramadhan Cadika Sepi

Pelaksanaan Ramadhan Fair 2013 yang digelar di tiga lokasi tahun ini ternyata tidak semeriah di Taman Sri Deli. Buktinya, stan yang disediakan panitia di Martubung dan Cadika tidak ada yang berminat.
Agus menyatakan pelaksanaan pengundian di Ramadhan Fair Martubung dan Kampung Ramadhan Cadika Karya Wisata sudah dilaksanakan. Namun, dari pelaksanaan tersebut pendaftar kurang dari kuota yang ditetapkan. Alhasil, stand tidak diundi, dan dibagikan secara langsung ke peserta saja.

“Martubung dan Cadika tidak memenuhi kuota. Untuk Martubung, hanya 4 peserta yang mendaftar sedangkan tersedia 7 stan untuk diundi. Lalu, untuk Cadika, hanya 3 peserta yang mendaftar. Jadi, keputusannya, tanpa diundi, peserta yang mendaftar langsung kita suruh berjualan saja tanpa undian lagi. Begitu mekanismenya. Untuk mengisi stan nanti, kita tunjuk langsung saja,” jelasnya. (dek)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/