MEDAN- Dilandasi filosofi ‘pahot tahi’ (mempersatukan tujuan), keturunan Nainggolan Lumban Nahor anak, boru, bere se-dunia akan membangun tugu sebagai simbol penghormatan terhadap leluhur mereka di Huta Silobane, Nainggolan, Samosir.
Sebagai langkah awal pembangunan, panitia akan menggelar pesta peletakan batu pertama di lokasi tugu di Huta Silobane, Nainggolan, Samosir, Jumat (12/7). Peletakan batu pertama dilakukan bersamaan dengan acara kebaktian yang diikuti seluruh keturunan (pinompar) Nainggolan Lumban Nahor anak, boru, bere dan masyarakat sekitar.
Ketua Umum Panitia Pembangunan St TD Nainggolan Lumban Nahor mengatakan pendirian Tugu Pomparan Nainggolan Lumban Nahor tersebut diharapkan mempersatukan marga Nainggolan Lumban Nahor di seluruh dunia, serta memberikan dampak peningkatan ekonomi masyarakat sekitar.
“Pendirian tugu ini bukan mencontoh marga-marga lain yang membangun tugu di Samosir, namun dengan paradigma baru. Konsepnya nanti diharapkan areal tugu menjadi lokasi yang mengingatkan seluruh keturunan akan tempat lahirnya marga Nainggolan Lumban Nahor. Informasi menyeluruh boleh menghubungi HP 0811945512,” ungkapnya.
Sekretaris A Dita Nainggolan Lumban Nahor mengatakan, pembangunan Tugu Nainggolan Lumban Nahor di kampung asal (bona ni pinasa) ini kiranya mengisyaratkan kepada seluruh keturunan Nainggolan Lumban Nahor memberi dampak positif dan menjadi tugu hidup yang memberi manfaat bagi masyarakat sekitar.
“Kiranya pembangunan tugu ini mempersatukan kerukunan, kasih sayang, dan kebersamaan marga Nainggolan Lumban Nahor, karena marga ini adalah marga yang diberkati Tuhan, “ ujarnya. (val)