25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

TB Silalahi: Dahlan Sangat Pantas

Dahlan Iskan, Menteri BUMN menerima gelar Doctor Honoris Causa dalam bidang Komunikasi dan Penyiaran Islam dari IAIN Walisongo Semarang, pada hari Senin 8 Juli 2013. Penghargaan itu dianugerahkan pada suatu upacara wisuda yang dihadiri oleh lebih dari 1.000 orang yang terdiri dari para pejabat pusat dan daerah, alim ulama, direksi BUMN seluruh Indonesia.

WISUDA: TB Silalahi bersama Bupati Simalungun JR Saragih, Robert Njo, Alwyn Laksono,  Dahlan Iskan sesudah wisuda.//ISTIMEWA FOR SUMUT POS
WISUDA: TB Silalahi bersama Bupati Simalungun JR Saragih, Robert Njo, Alwyn Laksono, dan Dahlan Iskan sesudah wisuda.//ISTIMEWA FOR SUMUT POS

Dalam kesempatan itu TB Silalahi juga hadir dalam kaspasitasnya sebagai Utusan Khusus Presiden RI. Dua puluh sembilan tahun yang lalu tepatnyan
pada tahun 1985 waktu menjabat sebagai Kasdam VII Diponegoro sering memberikan kuliah umum di Perguruan Tinggi Islam ini.

“Dahlan Iskan sangat pantas dan tepat menerima gelar kehormatan ini karena prestasi selama ini dalam pengabdiannya kepada bangsa dan negara Indonesia,” kata TB Silalahi saat diwawancarai oleh pers, baik media cetak maupun elektronik.

Seperti diketahui bahwa Dahlan Iskan memiliki lebih dari 40 stasiun TV lokal dan lebih dari 100 media cetak yang tersebar di seluruh Indonesia. Di samping itu sejak menjabat sebagai Dirut PLN maupun setelah menjadi Menteri BUMN beliau telah berkeliling ke seluruh wilayah Indonesia dan hampir semua kabupaten/kota di Indonesia mulai dari Aceh sampai Papua, termasuk daerah terpencil telah dikunjunginya dalam melaksanakan tugas pemerintahan.

Dalam setiap kunjungannya, Dahlan Iskan selalu memanfaatkan waktu untuk bertemu dengan masyarakat, baik pada waktu berada di masjid untuk melaksanakan salat subuh maupun salat magrib, bahkan di kalangan umat lain seperti Kristen di gereja beliau selalu memberi pencerahan/dakwah bukan hanya dalam bidang agama Islam, tetapi juga dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Seperti diketahui bahwa gelar Doctor Honoris Causa diberikan kepada seseorang bukan hanya mengutamakan prestasi dalam bidang ilmu yang digelutinya, akan tetapi juga  terhadap pelaksanaan ilmu itu sendiri  dalam wujud pengabdian kepada masyarakat.

Dalam disertasinya beliau mendekatkan Dakwah Bil Hal, yaitu dakwah yang mengutamakan kerja nyata, perbuatan yang langsung dapat dirasakan masyarakat dan memberikan manfaat. Hal itulah yang dilakukan oleh Dahlan Iskan selama puluhan tahun.

Pada waktu resepsi yang dilaksanakan pada malam hari sebelumnya, yang dihadiri antara lain oleh civitas academica IAIN Walisongo bersama undangan lainnya, TB Silalahi diminta untuk memberikan sambutan serta tanggapan terhadap pemberian gelar tersebut. TB menjelaskan bahwa 29 tahun sebelumnya, dia telah memberikan ceramah-ceramah ilmiah antara lain Pancasila sebagai Azas Tunggal dan juga perkembangan-perkembangan agama di Timur Tengah sampai penyebarannya ke seluruh dunia. TB sendiri telah bertugas di Timur Tengah terutama di Mesir 40 tahun yang lalu tepatnya pada tahun 1973, sesudah perang Arab-Israel sebagai Perwira Staf Markas Pasukan PBB di Mesir selama kurang lebih 2 tahun. Dalam kesempatan itu TB mempelajari Agama Islam antara lain melalui buku-buku di perpustakaan-perpustakaan yang ada di Universitas Al-Azhar di Kairo, dimana pada waktu itu Gus Dur mantan Presiden RI sebagai mahasiswa. TB mengenal Gus Dur di Kairo pada saat beliau  melakukan proses kepindahan kuliah ke Iraq, dan sejak itu hubungan TB Silalahi dengan Gus Dur sangat akrab sampai akhir hayatnya.

Dalam resepsi itu TB sekaligus meluncurkan buku yang ditulisnya sendiri tentang Dahlan Iskan sebagai calon pemimpin masa depan yang berjudul Pemimpin Masa Depan, Teori dan Praktik di mana pada sampul depan berdiri Dahlan Iskan dengan tangan kiri memegang pena (simbol kekuasaan dalam wujud pena, pena itu juga simbol wartawan) dan tangan kanan memegang 3 buku yang menggambarkan Kecerdasan Intelektual (IQ), Kecerdasan Emosional (EQ), dan Kecerdasan Spiritual/Religius (SQ). TB mengomentari, dari buku itu saja disamping buku-buku yang lain sudah cukup alasan untuk menganugerahkan kepada Dahlan Iskan gelar yang terhormat itu. Pada saat acara wisuda di depan semua hadirin Dahlan Iskan secara khusus mengucapkan terima kasih kepada TB Silalahi. (ril/ade)

Dahlan Iskan, Menteri BUMN menerima gelar Doctor Honoris Causa dalam bidang Komunikasi dan Penyiaran Islam dari IAIN Walisongo Semarang, pada hari Senin 8 Juli 2013. Penghargaan itu dianugerahkan pada suatu upacara wisuda yang dihadiri oleh lebih dari 1.000 orang yang terdiri dari para pejabat pusat dan daerah, alim ulama, direksi BUMN seluruh Indonesia.

WISUDA: TB Silalahi bersama Bupati Simalungun JR Saragih, Robert Njo, Alwyn Laksono,  Dahlan Iskan sesudah wisuda.//ISTIMEWA FOR SUMUT POS
WISUDA: TB Silalahi bersama Bupati Simalungun JR Saragih, Robert Njo, Alwyn Laksono, dan Dahlan Iskan sesudah wisuda.//ISTIMEWA FOR SUMUT POS

Dalam kesempatan itu TB Silalahi juga hadir dalam kaspasitasnya sebagai Utusan Khusus Presiden RI. Dua puluh sembilan tahun yang lalu tepatnyan
pada tahun 1985 waktu menjabat sebagai Kasdam VII Diponegoro sering memberikan kuliah umum di Perguruan Tinggi Islam ini.

“Dahlan Iskan sangat pantas dan tepat menerima gelar kehormatan ini karena prestasi selama ini dalam pengabdiannya kepada bangsa dan negara Indonesia,” kata TB Silalahi saat diwawancarai oleh pers, baik media cetak maupun elektronik.

Seperti diketahui bahwa Dahlan Iskan memiliki lebih dari 40 stasiun TV lokal dan lebih dari 100 media cetak yang tersebar di seluruh Indonesia. Di samping itu sejak menjabat sebagai Dirut PLN maupun setelah menjadi Menteri BUMN beliau telah berkeliling ke seluruh wilayah Indonesia dan hampir semua kabupaten/kota di Indonesia mulai dari Aceh sampai Papua, termasuk daerah terpencil telah dikunjunginya dalam melaksanakan tugas pemerintahan.

Dalam setiap kunjungannya, Dahlan Iskan selalu memanfaatkan waktu untuk bertemu dengan masyarakat, baik pada waktu berada di masjid untuk melaksanakan salat subuh maupun salat magrib, bahkan di kalangan umat lain seperti Kristen di gereja beliau selalu memberi pencerahan/dakwah bukan hanya dalam bidang agama Islam, tetapi juga dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Seperti diketahui bahwa gelar Doctor Honoris Causa diberikan kepada seseorang bukan hanya mengutamakan prestasi dalam bidang ilmu yang digelutinya, akan tetapi juga  terhadap pelaksanaan ilmu itu sendiri  dalam wujud pengabdian kepada masyarakat.

Dalam disertasinya beliau mendekatkan Dakwah Bil Hal, yaitu dakwah yang mengutamakan kerja nyata, perbuatan yang langsung dapat dirasakan masyarakat dan memberikan manfaat. Hal itulah yang dilakukan oleh Dahlan Iskan selama puluhan tahun.

Pada waktu resepsi yang dilaksanakan pada malam hari sebelumnya, yang dihadiri antara lain oleh civitas academica IAIN Walisongo bersama undangan lainnya, TB Silalahi diminta untuk memberikan sambutan serta tanggapan terhadap pemberian gelar tersebut. TB menjelaskan bahwa 29 tahun sebelumnya, dia telah memberikan ceramah-ceramah ilmiah antara lain Pancasila sebagai Azas Tunggal dan juga perkembangan-perkembangan agama di Timur Tengah sampai penyebarannya ke seluruh dunia. TB sendiri telah bertugas di Timur Tengah terutama di Mesir 40 tahun yang lalu tepatnya pada tahun 1973, sesudah perang Arab-Israel sebagai Perwira Staf Markas Pasukan PBB di Mesir selama kurang lebih 2 tahun. Dalam kesempatan itu TB mempelajari Agama Islam antara lain melalui buku-buku di perpustakaan-perpustakaan yang ada di Universitas Al-Azhar di Kairo, dimana pada waktu itu Gus Dur mantan Presiden RI sebagai mahasiswa. TB mengenal Gus Dur di Kairo pada saat beliau  melakukan proses kepindahan kuliah ke Iraq, dan sejak itu hubungan TB Silalahi dengan Gus Dur sangat akrab sampai akhir hayatnya.

Dalam resepsi itu TB sekaligus meluncurkan buku yang ditulisnya sendiri tentang Dahlan Iskan sebagai calon pemimpin masa depan yang berjudul Pemimpin Masa Depan, Teori dan Praktik di mana pada sampul depan berdiri Dahlan Iskan dengan tangan kiri memegang pena (simbol kekuasaan dalam wujud pena, pena itu juga simbol wartawan) dan tangan kanan memegang 3 buku yang menggambarkan Kecerdasan Intelektual (IQ), Kecerdasan Emosional (EQ), dan Kecerdasan Spiritual/Religius (SQ). TB mengomentari, dari buku itu saja disamping buku-buku yang lain sudah cukup alasan untuk menganugerahkan kepada Dahlan Iskan gelar yang terhormat itu. Pada saat acara wisuda di depan semua hadirin Dahlan Iskan secara khusus mengucapkan terima kasih kepada TB Silalahi. (ril/ade)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/