26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Akil Mochtar Sahur Sendiri

PERBEDAAN hari pertama Ramadan ikut dirasakan keluarga Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar. Sahur pertama dia jalani sendiri karena anggota keluarganya memilih berpuasa pada hari berikutnya.

Akil memilih berpuasa pada kemarin (Selasa, 9/7) dan memulai salat Tarawih sendiri di rumah. “Saya tanya orang-orang di rumah, mereka bilang mulai Rabu (10/7). Saya yakin Selasa, ya sudah,” tutur Akil di gedung MK kemarin.

Mantan anggota DPR periode 1999″2009 itu baru merasakan sepinya memulai ibadah puasa saat makan sahur. Makanan sahur memang tersaji karena pekerja di rumahnya yang menyiapkan. “Saya sahur sendiri saja, makan saja. Sepi banget. Biasanya kan sahur pertama ramai,” kisah pria kelahiran Putussibau, Kalimantan Barat, 18 Oktober 1960 itu.

Merasa tidak yakin, Akil membuka pintu rumah untuk mengecek ke ruang luar. Siapa tahu ada petugas keamanan, termasuk polisi, yang berdinas di rumahnya sedang sahur. “Ternyata tidak ada. Mungkin mereka juga tidak mulai Selasa,” ungkapnya.

Sampai di kantor, mayoritas memang memulai berpuasa Rabu. “Soal itu memang terserah mau ikut yang mana. Termasuk di rumah, anak saya kan sudah besar-besar. Terserah saja mereka mau pilih mana. Tidak saya paksakan,” ujarnya. (agm/jpnn)

PERBEDAAN hari pertama Ramadan ikut dirasakan keluarga Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar. Sahur pertama dia jalani sendiri karena anggota keluarganya memilih berpuasa pada hari berikutnya.

Akil memilih berpuasa pada kemarin (Selasa, 9/7) dan memulai salat Tarawih sendiri di rumah. “Saya tanya orang-orang di rumah, mereka bilang mulai Rabu (10/7). Saya yakin Selasa, ya sudah,” tutur Akil di gedung MK kemarin.

Mantan anggota DPR periode 1999″2009 itu baru merasakan sepinya memulai ibadah puasa saat makan sahur. Makanan sahur memang tersaji karena pekerja di rumahnya yang menyiapkan. “Saya sahur sendiri saja, makan saja. Sepi banget. Biasanya kan sahur pertama ramai,” kisah pria kelahiran Putussibau, Kalimantan Barat, 18 Oktober 1960 itu.

Merasa tidak yakin, Akil membuka pintu rumah untuk mengecek ke ruang luar. Siapa tahu ada petugas keamanan, termasuk polisi, yang berdinas di rumahnya sedang sahur. “Ternyata tidak ada. Mungkin mereka juga tidak mulai Selasa,” ungkapnya.

Sampai di kantor, mayoritas memang memulai berpuasa Rabu. “Soal itu memang terserah mau ikut yang mana. Termasuk di rumah, anak saya kan sudah besar-besar. Terserah saja mereka mau pilih mana. Tidak saya paksakan,” ujarnya. (agm/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/