JAKARTA- Partai Demokrat yakin bisa menyalip PDI Perjuangan (PDIP) sebagai partai terpopuler. Hasil survei Soegeng Sarjadi School Of Government (SSSG) menyebut kalau partai tertinggi adalah PDIP yang disusul Partai Demokrat.
Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarif Hasan mengaku senang dengan hasil survei itu. Syarif bersyukur dengan hasil SSSG tersebut dan yakin partainya bisa menyalip PDIP.
“Insya Allah nanti nomor 1,” katanya di sela-sela sidang paripurna kabinet, di kantor Kepresidenan Jakarta, Kamis (25/7).
Menanggapi hal itu, Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo bangga melihat partainya paling populer saat ini. Menurutnya, setiap hasil survei selalu dicermati sebagai bahan evaluasi.
“Kami mengapresiasi lembaga survei. Setiap lembaga survei kita cermati step by step, sampai pada satu titik nanti PDIP akan mendeklarasikan Capres,” ujarnya.
Sikap konsisten menjadi partai oposisi dinilai menjadi salah satu faktor partai yang diketuaiMegawati Soekarnoputri saat ini menjadi terpopuler. Pasalnya PDIP Perjuangan selalu mengkritisi kebijakan Pemerintah.
“Kami konsisten. Soal banyak kelemahan, wajar ada naik turun dan semua partai mengalami. Tapi kami konsisten 10 tahun di luar pemerintah, kami mengkritisi secara konstitusional lewat DPR,” tandas Tjahjo.
Anggota komisi I DPR RI ini berharap Pemilu 2014 nanti semua elemen harus konsisten mendukung pemilu yang transparan. Menurutnya KPU sebagai penyelenggara Pemilu harus netral, termasuk aparat negara.
Meskipun dua periode pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi partai oposisi, pemilu 2014 PDIP yakin keluar menjadi pemenang. “Sebagai pimpinan parpol, kami harus optimis dong,” tukas Tjahjo.
Di lain pihak, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo kembali jadi tokoh terpopuler 2013 versi SSSG. Pria yang akrab disebut Jokowi meraup 25,48 persen suara responden mengalahkan 15 tokoh lain yang sering mengisi berita-berita nasional
SSSG merilis survei terbarunya mengenai popularitas partai politik (parpol) peserta Pemilu 2014 dan tokoh terpopuler, kemarin.
Survei yang dilaksanakan pada 3-22 Juni 2013 menempatkan PDIP pada posisi paling atas 9,25 persen, menyusul Partai Demokrat pada posisi 6,64 persen. Posisi ketiga direbut Gerindra 6,45 persen, Golkar 6,11 persen, PKS 1,88 persen, PAN 1,39 persen, dan NasDem 1,26 persen. Parpol lainnya hanya berhasil meraih pemilih dibawah 1 persen. Dalam perolehan tersebut, sebanyak 51 persen responden belum menentukan pilihan parpol mereka.
Survei dilakukan dengan metode pengumpulan data yaitu wawancara via telepon, populasi dalam survei seluruh warga yang tinggal di 10 kota besar , meliputi DKI Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Medan, Makassar, Yogyakarta, Palembang, Denpasar, dan Balikpapan.
Sampel diambil dengan mengacak nomor telepon yang terdapat di dalam buku telepon, jumlah sampel sebanyak 2.450 persen, dengan rincian 50 persen perempuan dan 50 persen laki-laki.
Sementara anaslis data yang digunakan adalah SPSS 16, waktu wawancara mulai 3 Juni 2013-22 Juni 2013. Tingkat keyakinan survei ini 99 persen, sementara sampling error penelitian 2,61 persen akan tetapi non-sampling error dimungkinkan dapat terjadi. (bbs/jpnn)