MEDAN-G-Resources Tambang Emas Martabe telah membayar iuran semester II tahun 2013 ke kas negara berjumlah USD 247,911.52 atau setara dengan Rp2,5 miliar (untuk perhitungan USD 1 = Rp10.254,9).
“Iuran itu untuk luas wilayah 1.639 km2 berdasarkan Kontrak Karya generasi keenam (“CoW”) yang ditandatangani April 1997,” kata Linda Siahaan selaku Direktur Hubungan Eksternal Tambang Emas Martabe, dalam buka puasa bersama di Medan, Senin (29/7.
Selain iuran, Tambang Emas Martabe juga telah membayarkan royalti hingga Kuartal 1 – 2013 sebesar USD 714.714, 40 atau sekira Rp7,3 miliar. “Perhitungan royalti ini didasarkan pada hasil penjualan 98.758,66 ounces emas (3.072 kg) dan 397.897,06 ounces perak (12.376 kg),” jelas Lindan
Sedangkan royalti yang dibayarkan perusahaan untuk penjualan emas dan perak pada Kuartal 2-2013 untuk penjualan 63.106,52 ounce (1.963 kg) emas dan 355.233,08 ounce (11.049 kg) perak berjumlah USD 482.298,10 atay setara dengan Rp4,9 miliar, untuk perhitungan USD 1 = IDR 10.254,9.
Ditanya tentang berapa pajak yang telah dibayarkan pada 2012, ia menjelaskan, mencapai Rp114 miliar. Angka itu meliputi pajak penghasilan, pajak atas jasa dalam negeri, pajak penghasilan final, dan pajak penghasilan atas jasa luar negeri.
“Pembayaran pajak ini langsung disetor ke Kas Negara. Di tahun 2011 pajak yang dibayarkan sebesar Rp77 miliar. Besaran pembayaran pajak di tahun 2012 lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya, seiring meningkatnya aktivitas perusahaan yang memasuki tahap produksi penuh di kuartal kedua 2013,” jelasnya.
Buka puasa bersama insane pers juga dihadiri salahseorang Direktur PT Agincourt Resources, Washington Tambunan, Communication Manager PT AR, Katarina Siburian, stafnya Donna Hattu, dan sejumlah staf lainnya.
Tambang emas Martabe terletak di sisi barat Pulau Sumatera, Kecamatan Batang Toru, Provinsi Sumatera Utara, dengan luas wilayah 1.639 km2, di bawah kontrak karya generasi keenam (“CoW”) yang ditandatangani April 1997.
Tambang emas Martabe memiliki sumberdaya 8,05 juta oz emas dan 77 juta oz perak, dengan kapasitas per tahun sebanyak 250.000 oz emas dan 2-3 juta oz perak berbiaya rendah.
Pemegang saham tambang emas Martabe adalah G-Resources Group Ltd sebesar 95 persen, dan 5 persen saham lainnya dimiliki PT Artha Nugraha Agung yang 70 persen sahamnya dimiliki Pemkab Tapanuli Selatan dan 30 persen oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. (mea/rel)