25.6 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Jamaah Umroh asal Belawan Tewas di Udara

Jenazah-Ilustrasi
Jenazah-Ilustrasi

KUALANAMU, SUMUTPOS.CO – Tiga puluh menit sebelum mendarat di Bandara Kuala Namu, Syahniar Saidi Chatib tewas di pesawat. Hasil medis menyebut, pria 65 tahun menderita serangan jantung.

Peristiwa itu terjadi, Selasa (10/2) pagi. Syahniar baru saja pulang usai menunaikan ibadah umroh. Syahniar menumpang pesawat Flay Nas dengan nomor penerbangan XY 0908, jurusan Jeddah-KNO. Dia berangkat menggunakan jasa Tour dan Travel Al-Fatih Gema Insani, di Jalan Denai, Medan.

Sebelum mendarat, warga Jalan Ciliduk, No. 8, Belawan itu sempat ke toilet. Ketika kembali ke seat (tempat duduk), korban tiba-tiba kejang, sesak dan tewas.

Tiba di Bandara Kuala Namu, Syahniar sempat dibawa ke Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I. Namun, Syahniar divonis sudah meninggal dunia sebelum dirawat.

Kepala KKP Kelas I bandara Kuala Namu, dr Maruli mengatakan pihaknya sempat memberi pertolongan. dr Maruli mengaku saat di pesawat Syahniar sempat diberi oksigen pada pukul 10.56 WIB. ”Dadanya terasa sesak, dan sulit bernafas, itu yang kita peroleh,” terangnya.

Menurut dr Maruli, sesuai ilmu kedokteran korban mengidap penyakit Mci atau biasa disebut dengan serangan jantung. ”Dada terasa sesak dan sulit bernafas itu bisa dikatakan penyakit jantung,” tegasnya.

Terpisah, Direktur Tour dan Travel Jemaah Haji dan Umroh, H Surisno Gatot Lc.MM yang dikonfirmasi membenarkan ada jemaahnya meninggal di dalam pesawat. ”Ya benar, jemaah kita meninggal di dalam pesawat 30 menit lagi sebelum landing di KNIA,” jawabnya singkat.

Sementara, dua orang jemaah umroh dari Travel Al-fatih menjelaskan, mereka berangkat umroh selama 13 hari. Awalnya sempat tertunda dan melakukan protes karena tak berangkat tepat waktu.

“Awalnya dia (korban) baik-baik saja selama dalam proses umroh. Tapi pas pulang tiba-tiba sesak nafas di pesawat,” jelas dua wanita yang enggan identitasnya dicantum.

Keduanya mengaku sempat takut. Tapi karena di dalam pesawat tak bisa berbuat apa-apa, semua penumpang memilih diam. ”Seisi pesawat mengetahui kejadian itu,” tandasnya. (Cr-1/ala)

Jenazah-Ilustrasi
Jenazah-Ilustrasi

KUALANAMU, SUMUTPOS.CO – Tiga puluh menit sebelum mendarat di Bandara Kuala Namu, Syahniar Saidi Chatib tewas di pesawat. Hasil medis menyebut, pria 65 tahun menderita serangan jantung.

Peristiwa itu terjadi, Selasa (10/2) pagi. Syahniar baru saja pulang usai menunaikan ibadah umroh. Syahniar menumpang pesawat Flay Nas dengan nomor penerbangan XY 0908, jurusan Jeddah-KNO. Dia berangkat menggunakan jasa Tour dan Travel Al-Fatih Gema Insani, di Jalan Denai, Medan.

Sebelum mendarat, warga Jalan Ciliduk, No. 8, Belawan itu sempat ke toilet. Ketika kembali ke seat (tempat duduk), korban tiba-tiba kejang, sesak dan tewas.

Tiba di Bandara Kuala Namu, Syahniar sempat dibawa ke Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I. Namun, Syahniar divonis sudah meninggal dunia sebelum dirawat.

Kepala KKP Kelas I bandara Kuala Namu, dr Maruli mengatakan pihaknya sempat memberi pertolongan. dr Maruli mengaku saat di pesawat Syahniar sempat diberi oksigen pada pukul 10.56 WIB. ”Dadanya terasa sesak, dan sulit bernafas, itu yang kita peroleh,” terangnya.

Menurut dr Maruli, sesuai ilmu kedokteran korban mengidap penyakit Mci atau biasa disebut dengan serangan jantung. ”Dada terasa sesak dan sulit bernafas itu bisa dikatakan penyakit jantung,” tegasnya.

Terpisah, Direktur Tour dan Travel Jemaah Haji dan Umroh, H Surisno Gatot Lc.MM yang dikonfirmasi membenarkan ada jemaahnya meninggal di dalam pesawat. ”Ya benar, jemaah kita meninggal di dalam pesawat 30 menit lagi sebelum landing di KNIA,” jawabnya singkat.

Sementara, dua orang jemaah umroh dari Travel Al-fatih menjelaskan, mereka berangkat umroh selama 13 hari. Awalnya sempat tertunda dan melakukan protes karena tak berangkat tepat waktu.

“Awalnya dia (korban) baik-baik saja selama dalam proses umroh. Tapi pas pulang tiba-tiba sesak nafas di pesawat,” jelas dua wanita yang enggan identitasnya dicantum.

Keduanya mengaku sempat takut. Tapi karena di dalam pesawat tak bisa berbuat apa-apa, semua penumpang memilih diam. ”Seisi pesawat mengetahui kejadian itu,” tandasnya. (Cr-1/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/