WASHINGTON- Untuk pertama kalinya dalam tiga tahun ini, Israel dan Palestina memulai kembali perundingan damai yang diadakan di Washington, Amerika Serikat (AS). Pemerintah AS mendesak para negosiator kedua pihak untuk melakukan kompromi-kompromi guna mencapai kesepakatan damai.
Kepala negosiator Israel Tzipi Livni dan kepala negosiator Palestina Saeb Erakat akan memimpin pertemuan langsung yang disponsori oleh pemerintah AS itu. Menteri Luar Negeri AS John Kerry menyambut kedua tim negosiasi tersebut dalam acara buka puasa bersama di Departemen Luar Negeri AS.
“Tak banyak yang harus dibicarakan sebenarnya,” canda Kerry yang mencoba mencairkan suasana dalam momen penting ini, seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (30/7).
Banyak pihak berharap pertemuan ini akan menghasilkan terobosan yang telah lama dinantikan dalam proses perdamaian Timur Tengah.
Kerry juga mengingatkan “banyak pilihan sulit ke depannya bagi para negosiator dan bagi para pemimpin saat kita mengupayakan kompromi yang masuk akal atas isu-isu yang pelik, emosional dan simbolis”.
Presiden AS Barack Obama pun menyambut dimulainya kembali pembicaraan damai Israel-Palestina ini. Obama menyebut hal itu sebagai “langkah menjanjikan” untuk maju namun Obama juga mengingatkan adanya “pilihan-pilihan sulit” nantinya.
Obama berjanji AS akan siap mendukung kedua belah pihak dengan tujuan mencapai adanya dua negara yang hidup berdampingan dalam kedamaian dan keamanan.
Pembicaraan langsung Israel-Palestina terakhir kali mandek pada September 2010 dikarenakan terus berlangsungnya pembangunan pemukiman warga Israel di wilayah Palestina. Kedua pihak juga tak bisa mencapai kata sepakat mengenai sejumlah isu.(net)