27 C
Medan
Monday, October 21, 2024
spot_img

Kaca Retak, Bus Dilarang Berangkat

SELAIN ditemukannya supir positif menggunakan narkoba, beberapa bus juga dilarang berangkat membawa penumpang arus mudik Idul Fitri 1334 H, karena kaca depan retak. Bus tersebut semuanya jenis Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).

“Ya, bus-bus yang mengalami kaca depan retak juga kita larang untuk berangkat.

Sebab, kendaraan mereka bisa dinyatakan tidak laik jalan dan bisa membahayakan bagi penumpang. Bus-bus yang mengalami keretakan kaca semuanya jenis AKAP,” kata Kepala Terminal Pinang Baris, Richard Medi Simatupang kepada Sumut Pos, Jumat (2/8).

Dijelaskannya, hingga Jumat (2/8), ada dua bus yang dilarang berangkat, karena kaca depannya mengalami keretakan. Tim pemeriksaan pun menyuruh perusahaan bus itu untuk mengganti busnya dengan yang lain. “Kita suruh perusahaan busnya untuk menggantinya. Kalau tidak, kita tidak berikan untuk berangkat,” jelasnya.

Ditambahkan, pemeriksaan kesehatan kendaraan dan tes urine supir terus dilakukan di Terminal Amplas. Posko kesehatan, BNN terus akan beridiri hingga H+7 mendatang.

Mulai Jumat (2/8), Posko Demi Indonesia juga mulai berdiri di Terminal Pinang Baris. “Mulai hari ini (Jumat, Red), Posko Demi Indonesia juga berdiri di Terminal Amplas. Ini tentu akan membantu kita dalam memberikan pelayanan kepada penumpang yang berangkat lewat Terminal Amplas,” paparnya.
Di tempat terpisah, Kepala Terminal Pinang Baris, Ardhani Siregar SSos mengatakan, pemeriksaan kesehatan bus, supir serta pemeriksaan urine tetap berlangsung. Selama dua hari dilakukan pemeriksaan, belum ditemukan adanya supir yang terindikasi mengkonsumsi narkoba. “Kalau di Pinang Baris, belum ada supir yang terindikasi menggunakan narkoba,” katanya.

Ditambahkan, Terminal Pinang Baris didominasi oleh bus-bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP). Artinya, arus mudik belum terlalu banyak dari hari biasa. “Arus penumpang di Pinang Baris belum terlalu banyak. Mungkin karena di terminal ini didominasi bus AKDP, sehingga penumpang memilih mudik jelang Lebaran saja,” paparnya.

Sama seperti di Terminal Amplas, Posko Kesehatan dan BNN juga akan tetap berdiri hingga H+7. Di sini, juga berdiri Posko Demi Indonesia yang didirikan oleh Sumut Pos Group. “Ya, keberadaan Posko Demi Indonesia ini sangat membantu penumpang yang berangkat. Kita berharap agar Posko ini juga berdiri hingga H+7 nanti,” harapnya.

Menurut pantuan Sumut Pos, penumpang untuk bus AKAP memang mulai naik sedikit. Terlihat di pool-pool bus AKAP sepanjang Jalan Sisingamaraja, mulai disesaki penumpang. Berbeda dengan pool bus AKDP, penumpang belum terlalu banyak. “Kalau untuk bus AKDP, mungkin mulai banyak menjelang Lebaran. Berbeda dengan AKAP yang jaraknya jauh, sehingga penumpang terpkasa mulai berangkat sekarang,” kata, Siagian seorang supir KPUJ Tour.
Sementara Kepala Terminal Tipa A Amplas, Richard Medi Simatupang mengatakan, diperkirakan untuk lebaran tahun ini jumlah pemudik yang melalui Terminal Amplas Medan akan mengalami kenaikan 5 persen dari tahun sebelumnya.

Dengan rincian jumlah penumpang mudik sebanyak 216.563 orang dan untuk arus balik di perkirakan sebanyak 215.674 orang.
“Meningkat 5 persen dari tahun lalu yang sebanyak 205.735 orang dan kami perkirakan untuk puncak arus mudik Lebaran di Terminal Amplas diperkirakan terjadi pada Minggu ini,” ujarnya di Medan, Jumat(2/8).

Lebih lanjut dia menambahkan, terminal Amplas sendiri menyediakan tiga jenis jasa angkutan yakni Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) dan MPU(mobil penumpang umum) AKDP.

“Untuk arus mudik menggunakan Bus AKAP diperkirakan mencapai 72.838 orang dengan 1.836 bus. Begitu juga dengan bus AKDP, diperkirakan mencapai 91.845 orang dengan 6.123 bus, serta 51.880 orang menggunakan MPU AKDP dengan 6.485 unit bus.Sedangkan, untuk arus balik menggunakan bus AKAP diperkirakan berjumlah 91.609 orang penumpang dengan 6.107 bus. Menggunakan bus AKDP 91.609 orang penumpang dengan 6.107 bus dan 51.736 orang penumpang mengunakan 6.467 bus,” tutupnya.

Sementara itu General Manager PT Pelni Cabang Medan, Halim Pradhana mengatakan, lonjakan penumpang angkutan laut yang melalui pelabuhan Belawan Sumatera Utara di perkirakan terjadi pada hari senin depan(5/8).

Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya mengaku siap menghadapi arus mudik dan balik Lebaran di Pelabuhan Utama Belawan.
“Untuk memberikan rasa aman dan nyaman, mereka juga telah mendirikan posko gabungan bersama Otoritas Pelabuhan Pelindo dan Operator PT Pelni berkoordinasi dengan pihak Polresta Pelabuhan Belawan serta unsur keamanan lain,” ujarnya.

Lebih lanjut dia memaparkan, berdasarkan pengamatan yang dilakukan sampai hari ini arus mudik belum menunjukkan peningkatan yang signifikan. Artinya, jumlah penumpang yang datang maupun pergi melalui Pelabuhan Utama Belawan masih relatif normal.(dek/mag-9)

SELAIN ditemukannya supir positif menggunakan narkoba, beberapa bus juga dilarang berangkat membawa penumpang arus mudik Idul Fitri 1334 H, karena kaca depan retak. Bus tersebut semuanya jenis Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).

“Ya, bus-bus yang mengalami kaca depan retak juga kita larang untuk berangkat.

Sebab, kendaraan mereka bisa dinyatakan tidak laik jalan dan bisa membahayakan bagi penumpang. Bus-bus yang mengalami keretakan kaca semuanya jenis AKAP,” kata Kepala Terminal Pinang Baris, Richard Medi Simatupang kepada Sumut Pos, Jumat (2/8).

Dijelaskannya, hingga Jumat (2/8), ada dua bus yang dilarang berangkat, karena kaca depannya mengalami keretakan. Tim pemeriksaan pun menyuruh perusahaan bus itu untuk mengganti busnya dengan yang lain. “Kita suruh perusahaan busnya untuk menggantinya. Kalau tidak, kita tidak berikan untuk berangkat,” jelasnya.

Ditambahkan, pemeriksaan kesehatan kendaraan dan tes urine supir terus dilakukan di Terminal Amplas. Posko kesehatan, BNN terus akan beridiri hingga H+7 mendatang.

Mulai Jumat (2/8), Posko Demi Indonesia juga mulai berdiri di Terminal Pinang Baris. “Mulai hari ini (Jumat, Red), Posko Demi Indonesia juga berdiri di Terminal Amplas. Ini tentu akan membantu kita dalam memberikan pelayanan kepada penumpang yang berangkat lewat Terminal Amplas,” paparnya.
Di tempat terpisah, Kepala Terminal Pinang Baris, Ardhani Siregar SSos mengatakan, pemeriksaan kesehatan bus, supir serta pemeriksaan urine tetap berlangsung. Selama dua hari dilakukan pemeriksaan, belum ditemukan adanya supir yang terindikasi mengkonsumsi narkoba. “Kalau di Pinang Baris, belum ada supir yang terindikasi menggunakan narkoba,” katanya.

Ditambahkan, Terminal Pinang Baris didominasi oleh bus-bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP). Artinya, arus mudik belum terlalu banyak dari hari biasa. “Arus penumpang di Pinang Baris belum terlalu banyak. Mungkin karena di terminal ini didominasi bus AKDP, sehingga penumpang memilih mudik jelang Lebaran saja,” paparnya.

Sama seperti di Terminal Amplas, Posko Kesehatan dan BNN juga akan tetap berdiri hingga H+7. Di sini, juga berdiri Posko Demi Indonesia yang didirikan oleh Sumut Pos Group. “Ya, keberadaan Posko Demi Indonesia ini sangat membantu penumpang yang berangkat. Kita berharap agar Posko ini juga berdiri hingga H+7 nanti,” harapnya.

Menurut pantuan Sumut Pos, penumpang untuk bus AKAP memang mulai naik sedikit. Terlihat di pool-pool bus AKAP sepanjang Jalan Sisingamaraja, mulai disesaki penumpang. Berbeda dengan pool bus AKDP, penumpang belum terlalu banyak. “Kalau untuk bus AKDP, mungkin mulai banyak menjelang Lebaran. Berbeda dengan AKAP yang jaraknya jauh, sehingga penumpang terpkasa mulai berangkat sekarang,” kata, Siagian seorang supir KPUJ Tour.
Sementara Kepala Terminal Tipa A Amplas, Richard Medi Simatupang mengatakan, diperkirakan untuk lebaran tahun ini jumlah pemudik yang melalui Terminal Amplas Medan akan mengalami kenaikan 5 persen dari tahun sebelumnya.

Dengan rincian jumlah penumpang mudik sebanyak 216.563 orang dan untuk arus balik di perkirakan sebanyak 215.674 orang.
“Meningkat 5 persen dari tahun lalu yang sebanyak 205.735 orang dan kami perkirakan untuk puncak arus mudik Lebaran di Terminal Amplas diperkirakan terjadi pada Minggu ini,” ujarnya di Medan, Jumat(2/8).

Lebih lanjut dia menambahkan, terminal Amplas sendiri menyediakan tiga jenis jasa angkutan yakni Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) dan MPU(mobil penumpang umum) AKDP.

“Untuk arus mudik menggunakan Bus AKAP diperkirakan mencapai 72.838 orang dengan 1.836 bus. Begitu juga dengan bus AKDP, diperkirakan mencapai 91.845 orang dengan 6.123 bus, serta 51.880 orang menggunakan MPU AKDP dengan 6.485 unit bus.Sedangkan, untuk arus balik menggunakan bus AKAP diperkirakan berjumlah 91.609 orang penumpang dengan 6.107 bus. Menggunakan bus AKDP 91.609 orang penumpang dengan 6.107 bus dan 51.736 orang penumpang mengunakan 6.467 bus,” tutupnya.

Sementara itu General Manager PT Pelni Cabang Medan, Halim Pradhana mengatakan, lonjakan penumpang angkutan laut yang melalui pelabuhan Belawan Sumatera Utara di perkirakan terjadi pada hari senin depan(5/8).

Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya mengaku siap menghadapi arus mudik dan balik Lebaran di Pelabuhan Utama Belawan.
“Untuk memberikan rasa aman dan nyaman, mereka juga telah mendirikan posko gabungan bersama Otoritas Pelabuhan Pelindo dan Operator PT Pelni berkoordinasi dengan pihak Polresta Pelabuhan Belawan serta unsur keamanan lain,” ujarnya.

Lebih lanjut dia memaparkan, berdasarkan pengamatan yang dilakukan sampai hari ini arus mudik belum menunjukkan peningkatan yang signifikan. Artinya, jumlah penumpang yang datang maupun pergi melalui Pelabuhan Utama Belawan masih relatif normal.(dek/mag-9)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/