31 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Harga Sembako Tinggi sejak BBM Naik

MEDAN- Para pedagang di sejumlah pasar tradisional di Medan kerap dituding menjadi perpanjangan tangan mafia dalam menaikkan harga kebutuhan pokok. Tetapi pedagang menegaskan kalau harga kebutuhan seperti beras, gula pasir, minyak goreng curah, telur ayam, dan lainnya mulai melambung sejak pemerintah mengumumkan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).

Ahuang, pedagang sembako di Pusat Pasar Sambu Medan menegaskan, kenaikan harga terjadi Juni lalu. Dirincikan Ahuang harga bahan pokok hari ini seperti harga beras paling murah Rp9 ribu perkilo padahal sebelumnya beras premium Rp9,5 ribu perkilo, harga gula pasir Rp12,5 ribu perkilo sebelumnya Rp12 ribu, minyak goreng curah bertahan di Rp9 ribu, terkecuali telur ayam yang sejak bulan puasa dan menjelang Lebaran harganya Rp1.200 per butirnya kini turun di kisaran Rp900 hingga Rp1.100 per butirnya. “Kalau dirata-ratakan selisih harga kenaikan sekitar Rp500 per item. Tapi ya namanya masyarakat belanja tiap hari jadi kenaikan bagi mereka terasa juga,” ujarnya.

Ahuang mengungkapkan bahwa dia masih bersyukur karena walaupun harga naik, tapi tetap stabil di bulan Ramadan lalu. Artinya harga kebutuhan tidak naik lagi di bulan Ramadan. Sebab bila naik, maka dia harus menambah modal lagi untuk dagangannya.

Sebelumnya, dalam paparannya 2 Agustus lalu, Suharno selaku Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara kepada wartawan mengatakan inflasi Juli untuk Medan sebesar 2,74 Persen. Menurutnya, terjadinya inflasi di Medan pada Juli 2013 dipengaruhi oleh adanya kenaikan harga pada beberapa komoditi antara lain bensin naik 27,12 persen, bawang merah 62,80 persen, angkutan dalam kota 17,28 persen, daging ayam ras 11,32 persen, angkutan udara 6,12 persen, upah pembantu rumah tangga 2,61 persen dan harga telur ayam ras 10,67 persen.

Mikael Budisatrio dari TPID Sumut yang turut hadir mengatakan harga bahan pangan stabil dalam posisi tinggi. Naiknya harga bahan pangan yang memicu inflasi ini karena BBM naik, cuaca tidak stabil sehingga mempengaruhi produksi bahan pangan dan pasar antar daerah yang terbuka. TPID akan pengoptimalkan sidak ke pasar-pasar tradisional, meminta kepada pedagang jangan seenaknya menaikkan harga. (mag-9)

MEDAN- Para pedagang di sejumlah pasar tradisional di Medan kerap dituding menjadi perpanjangan tangan mafia dalam menaikkan harga kebutuhan pokok. Tetapi pedagang menegaskan kalau harga kebutuhan seperti beras, gula pasir, minyak goreng curah, telur ayam, dan lainnya mulai melambung sejak pemerintah mengumumkan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).

Ahuang, pedagang sembako di Pusat Pasar Sambu Medan menegaskan, kenaikan harga terjadi Juni lalu. Dirincikan Ahuang harga bahan pokok hari ini seperti harga beras paling murah Rp9 ribu perkilo padahal sebelumnya beras premium Rp9,5 ribu perkilo, harga gula pasir Rp12,5 ribu perkilo sebelumnya Rp12 ribu, minyak goreng curah bertahan di Rp9 ribu, terkecuali telur ayam yang sejak bulan puasa dan menjelang Lebaran harganya Rp1.200 per butirnya kini turun di kisaran Rp900 hingga Rp1.100 per butirnya. “Kalau dirata-ratakan selisih harga kenaikan sekitar Rp500 per item. Tapi ya namanya masyarakat belanja tiap hari jadi kenaikan bagi mereka terasa juga,” ujarnya.

Ahuang mengungkapkan bahwa dia masih bersyukur karena walaupun harga naik, tapi tetap stabil di bulan Ramadan lalu. Artinya harga kebutuhan tidak naik lagi di bulan Ramadan. Sebab bila naik, maka dia harus menambah modal lagi untuk dagangannya.

Sebelumnya, dalam paparannya 2 Agustus lalu, Suharno selaku Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara kepada wartawan mengatakan inflasi Juli untuk Medan sebesar 2,74 Persen. Menurutnya, terjadinya inflasi di Medan pada Juli 2013 dipengaruhi oleh adanya kenaikan harga pada beberapa komoditi antara lain bensin naik 27,12 persen, bawang merah 62,80 persen, angkutan dalam kota 17,28 persen, daging ayam ras 11,32 persen, angkutan udara 6,12 persen, upah pembantu rumah tangga 2,61 persen dan harga telur ayam ras 10,67 persen.

Mikael Budisatrio dari TPID Sumut yang turut hadir mengatakan harga bahan pangan stabil dalam posisi tinggi. Naiknya harga bahan pangan yang memicu inflasi ini karena BBM naik, cuaca tidak stabil sehingga mempengaruhi produksi bahan pangan dan pasar antar daerah yang terbuka. TPID akan pengoptimalkan sidak ke pasar-pasar tradisional, meminta kepada pedagang jangan seenaknya menaikkan harga. (mag-9)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/