26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Mantan Kiper Timnas Pamer Alat Vital

Mengejek LawanKepiawaian Hermansyah sebagai penjaga gawang membuat namanya tak tergantikan menghuni bawah mistar gawang Tim Nasional Indonesia di era 1980-an dan 1990-an. Dia juga menjadi kiper di beberapa tim besar di Indonesia pada masa keemasannya.
SEMARANG- Kehebatannya sebagai kiper membuat namanya melambung dan menjadi salah satu legenda hidup sepak bola Indonesia. Namun kiper yang familiar dengan wajah oriental ini harus bersiap-siap menerima malu karena ulahnya sendiri yang kelewat batas.
Sore kemarin (19/8), Hermansyah tiba-tiba mempertontonkan (maaf) kemaluannya di tengah-tengah Stadion Jatidiri Semarang, seusai laga antara PSIS melawan PS Bangka. Saat ini, Hermansyah adalah pelatih kiper PS Bangka.
Peristiwa yang tak lazim ini terjadi setelah laga usai. Hermansyah berusaha merangsek ke wasit yang keluar lapangan hendak masuk kamar ganti. Hermansyah serta ofisial PS Bangka lain memangn
sangat tidak puas dengan kepemimpinan wasit Sapari dari Bandung yang dianggap sering merugikan timnya selama laga babak 12 Besar Divisi Utama PT Liga Indonesia ini berlangsung. Namun Hermansyah-lah yang tampak paling emosional.
Eks kiper Bandung Raya ini juga nyaris baku pukul dengan seorang panitia pelaksana pertandingan (panpel) PSIS yang mencoba menghadang Hermansyah ketika hendak mendekati wasit Sapari. Nah, saat Hermansyah sudah berhasil dilerai oleh panpel lain ke tengah lapangan, tiba-tiba dia memelorotkan celana kolornya dan mempertontonkan  kemaluannya.
Tidak jelas, kepada siapa dia mempertontonkan alat vitalnya itu. Padahal, saat itu ribuan penonton masih memenuhi Stadion Jatidiri dan belum beranjak pulang karena situasi ricuh. Kejadian tak senonoh yang berlangsung hanya beberapa detik itu berhasil diabadikan fotografer Jawa Pos Radar Semarang, Adityo Dwi Riyantoto.
Ketika dikonfirmasi kemarin, Hermansyah mengaku kecewa dengan kinerja wasit serta petugas keamanan panpel dan penonton yang terus menghujani bench PS Bangka dengan lemparan-lemparan botol air mineral.
“Kami kecewa dengan kinerja wasit dan juga penonton, kita disuguhi hal yang tidak bener. Harusnya mereka kasihan juga dong dengan PSIS kalau suatu saat mereka main di luar kandang,” beber Hermansyah.
“Saya kira wasit sangat nekat, padahal (laga) tadi (kemarin, Red) disiarkan langsung TV One,” katanya.
Saat dikonfirmasi soal kenekatannya memelorotkan celana, Hermansyah enggan berkomentar. “Pokoknya saya kecewa dengan wasit,” tegasnya.
Pengawas Pertandingan (PP) Nur Salim dari Kediri mengaku sudah menyaksikan kejadian memalukan tersebut dan mencatatnya untuk menjadi bahan laporan. “Semua kejadian kita catat untuk jadi bahan laporan, termasuk apa yang dilakukan Hermansyah,” ujarnya yang kemarin sempat men-copy foto-foto yang diabadikan Radar Semarang sebagai bukti.
Menanggapi ulah Hermansyah, semua pengurus PT LI kompak untuk tidak memberikan jawaban saat dikonfirmasi. Hanya, Ketua Komdis Hinca Panjaitan langsung memberikan respon keras atas tingkah laku yang menurutnya sangat memalukan.
“Itu pasti masuk Komdis dan akan masuk dalam kategori perilaku buruk yang sangat tidak pantas dilakukan, apalagi oleh seorang pelatih,” tegasnya.
Namun, lanjut Hinca, pihaknya tak akan langsung memproses masalah itu begitu saja. Meski sudah mendapatkan bukti dari media, Komdis masih akan menunggu data dari PT LI yang biasanya akan melaporkan masalah pelanggaran ke Komdis.
“Kami kumpulkan data dulu biar lengkap. Menunggu laporan dari PT LI,” terangnya.  (bas/smu/aam/jpnn/ko/jpnn)

Mengejek LawanKepiawaian Hermansyah sebagai penjaga gawang membuat namanya tak tergantikan menghuni bawah mistar gawang Tim Nasional Indonesia di era 1980-an dan 1990-an. Dia juga menjadi kiper di beberapa tim besar di Indonesia pada masa keemasannya.
SEMARANG- Kehebatannya sebagai kiper membuat namanya melambung dan menjadi salah satu legenda hidup sepak bola Indonesia. Namun kiper yang familiar dengan wajah oriental ini harus bersiap-siap menerima malu karena ulahnya sendiri yang kelewat batas.
Sore kemarin (19/8), Hermansyah tiba-tiba mempertontonkan (maaf) kemaluannya di tengah-tengah Stadion Jatidiri Semarang, seusai laga antara PSIS melawan PS Bangka. Saat ini, Hermansyah adalah pelatih kiper PS Bangka.
Peristiwa yang tak lazim ini terjadi setelah laga usai. Hermansyah berusaha merangsek ke wasit yang keluar lapangan hendak masuk kamar ganti. Hermansyah serta ofisial PS Bangka lain memangn
sangat tidak puas dengan kepemimpinan wasit Sapari dari Bandung yang dianggap sering merugikan timnya selama laga babak 12 Besar Divisi Utama PT Liga Indonesia ini berlangsung. Namun Hermansyah-lah yang tampak paling emosional.
Eks kiper Bandung Raya ini juga nyaris baku pukul dengan seorang panitia pelaksana pertandingan (panpel) PSIS yang mencoba menghadang Hermansyah ketika hendak mendekati wasit Sapari. Nah, saat Hermansyah sudah berhasil dilerai oleh panpel lain ke tengah lapangan, tiba-tiba dia memelorotkan celana kolornya dan mempertontonkan  kemaluannya.
Tidak jelas, kepada siapa dia mempertontonkan alat vitalnya itu. Padahal, saat itu ribuan penonton masih memenuhi Stadion Jatidiri dan belum beranjak pulang karena situasi ricuh. Kejadian tak senonoh yang berlangsung hanya beberapa detik itu berhasil diabadikan fotografer Jawa Pos Radar Semarang, Adityo Dwi Riyantoto.
Ketika dikonfirmasi kemarin, Hermansyah mengaku kecewa dengan kinerja wasit serta petugas keamanan panpel dan penonton yang terus menghujani bench PS Bangka dengan lemparan-lemparan botol air mineral.
“Kami kecewa dengan kinerja wasit dan juga penonton, kita disuguhi hal yang tidak bener. Harusnya mereka kasihan juga dong dengan PSIS kalau suatu saat mereka main di luar kandang,” beber Hermansyah.
“Saya kira wasit sangat nekat, padahal (laga) tadi (kemarin, Red) disiarkan langsung TV One,” katanya.
Saat dikonfirmasi soal kenekatannya memelorotkan celana, Hermansyah enggan berkomentar. “Pokoknya saya kecewa dengan wasit,” tegasnya.
Pengawas Pertandingan (PP) Nur Salim dari Kediri mengaku sudah menyaksikan kejadian memalukan tersebut dan mencatatnya untuk menjadi bahan laporan. “Semua kejadian kita catat untuk jadi bahan laporan, termasuk apa yang dilakukan Hermansyah,” ujarnya yang kemarin sempat men-copy foto-foto yang diabadikan Radar Semarang sebagai bukti.
Menanggapi ulah Hermansyah, semua pengurus PT LI kompak untuk tidak memberikan jawaban saat dikonfirmasi. Hanya, Ketua Komdis Hinca Panjaitan langsung memberikan respon keras atas tingkah laku yang menurutnya sangat memalukan.
“Itu pasti masuk Komdis dan akan masuk dalam kategori perilaku buruk yang sangat tidak pantas dilakukan, apalagi oleh seorang pelatih,” tegasnya.
Namun, lanjut Hinca, pihaknya tak akan langsung memproses masalah itu begitu saja. Meski sudah mendapatkan bukti dari media, Komdis masih akan menunggu data dari PT LI yang biasanya akan melaporkan masalah pelanggaran ke Komdis.
“Kami kumpulkan data dulu biar lengkap. Menunggu laporan dari PT LI,” terangnya.  (bas/smu/aam/jpnn/ko/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/