KUPANG-Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan sadar bahwa pilihannya untuk ikut maju sebagai peserta konvensi capres Partai Demokrat memiliki tantangan.
Sebab elektabilitas partai berlambang segitiga mercy itu belakangan merosot akibat sejumlah kadernya yang terlibat kasus korupsi. Namun pria berusia 62 tahun ini merasa yakin dirinya tidak akan ikut terseret dalam persoalan yang sama.
“Sekarang saya kira orang bebas dan bisa bedakan antara Demokrat dengan saya. Saya ‘gak khawatir, waktu di PLN orang takut saya kebawa rusak, tapi saya bisa menyelamatkan diri. Di BUMN juga begitu, tapi saya bisa memperbaiki,” ucap Dahlan di sela-sela perjalanan safari ke Indonesia Timur di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Minggu (25/8) seperti dilansir dari JPNN (grup Sumut Pos).
Dahlan menilai, Partai Demokrat masih bisa diselamatkan dari keterpurukan. Maka itu dia berkeinginan untuk memperbaiki Partai Demokrat dari krisis keterpurukan.
“Waktu itu kan Demokrat bagus, bahwa kemudian ada bencana korupsi segala macem. Pilihannya hanya dua, Demokrat dihancurkan atau Demokrat diperbaiki. Saya pilih diperbaiki, karena saya lihat masih bisa diperbaiki. Kalau diperbolehkan Demokrat saya akan memperbaiki,” tutur Dahlan.
Lalu bagaimana cara memperbaikinya? “Ya dengan tampil yang tidak seperti itu lah (tidak korupsi,) dan menjadi partai modern seperti yang sejak dulu diinginkan Pak SBY,” tutup bekas Dirut PLN ini.
Di sisi lain, meski diminta secara langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk mengikuti konvensi penjaringan Capres dari Partai Demokrat, hingga saat ini Dahlan Iskan tak mengenyampingkan tugasnya di kementerian. “Seharusnya saya datang kemarin ke komite, tapi karena sudah terjadwal acara ini (safari ke wilayah Indonesia Timur, Red) selama tiga hari, saya pilih ngurusi BUMN,” papar Dahlan di Denpasar, Bali, Minggu (25/8).
Bahkan bila hanya karena alasan itu namanya dicoret oleh komite Demokrat, Dahlan tak mau ambil pusing. “Kalau hanya karena alasan itu komite bilang ‘gak boleh ikut, ya udah ‘gak usah ikut (konvensi partai Demokrat, Red),” tegasnya.
Yang jelas kata Dahlan, dia sudah sampaikan alasan mengapa dirinya tak bisa menghadiri undangan. Tapi akhirnya, Komite Demokrat justru mau mengalah dan menunda untuk bertemu dengan dirinya.
“Saya sudah sampaikan karena saya ada urusan BUMN ke Atambua. Mereka akhirnya menunda tanggal 27 Agustus. Saya bilang kalau tanggal 27 gak bisa karena ada urusan BUMN juga. Akhirnya saya ditanya sama komite kapan waktu yang longgar. Saya bilang tanggal 28,” akunya.
Dahlan juga menegaskan selama mengikuti konvensi dirinya tidak akan berkampanye. “Sampai akhir konvensi saya tidak akan kampanye. Itu masih lama, sampai April. Jadi saya masih akan kerja serius (di BUMN, Red),” tutup Dahlan. (wid/chi/jpnn)