26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

KA Woojin Untuk Kualanamu Bakal Dioperasikan

indexMEDAN-Kereta api Woojin yang sengaja diimpor dari Korea Selatan dan digunakan untuk kereta api khusus Bandara Internasional Kuala Namu (KNIA) dijadwalkan tiba hari ini, Senin (26/8) di Pelabuhan Belawan, Medan.

Direktur Utama PT Railink M. Fadhil mengatakan jadwal kedatangan KA Woojin itu awalnya diperkirakan tiba kemarin, Minggu (25/8/2013). Namun, jadwal itu sedikit meleset akibat kendala ombak di perairan Selat Malaka.

”Sekarang posisinya sudah ada di Malaysia, kelihatannya ada masalah ombak di laut sehingga agak meleset. KA Woojin akan tiba di Belawan kalau tidak hari ini, Senin besok,” ujarnya, Minggu (25/8/2013).

Uji kelayakan KA Woojin, sambungnya, harus dilakukan karena terkait dengan keselamatan penumpang. Diharapkan proses tersebut tidak memakan waktu lama dan KA Woojin dapat beroperasi paling lambat pada 15 September 2013.

Apabila keempat rangkaian KA Woojin telah berfungsi maksimum, tuturnya, diperkirakan jumlah penumpang yang dapat diangkut mencapai 5.848 penumpang setiap hari. Dengan begitu, Railink menargetkan pendapatan tiket mencapai Rp125 miliar pada 2015 dan dapat terus meningkat hingga Rp180 miliar pada 2019.

Fadhil, seperti dikutip dari liputanbisnis  menjelaskan, KA Woojin terdiri dari 172 tempat duduk dengan operasional pada tahap awal sebanyak 26 kali lintasan. Setelah beroperasi secara penuh, KA Woojin akan memiliki 34 kali lintasan dengan masing-masing sebanyak 17 kali lintasan pulang-pergi.

Ongkos Tetap Rp80 Ribu

Kereta Woojin yang diimpor dari Korea Selatan dan digunakan untuk kereta api khusus Bandara Internasional Kuala Namu (KNIA)
Direktur Utama PT Railink M. Fadhil mengatakan ditargetkan dengan beroperasinya KA Woojin secara penuh dapat mengangkut maksimum 25% calon penumpang Bandara Kuala Namu.

Fasilitas KA Woojin diklaim jauh lebih nyaman dalam hal tempat duduk, desain lebih modern dan rak bagasi lebih luas dibandingkan dengan KA KRBE Inka yang saat ini digunakan untuk sementara.

Untuk kecepatan KA relatif tidak ada perbedaan antara KA Woojin dan KA KRBE Inka. Rute Medan-Kuala Namu diperkirakan ditempuh dalam waktu 35-45 menit.

Jarak tempuh ketika berangkat menuju Bandara Kuala Namu diperkirakan memakan waktu 35 menit karena rute ini menjadi perjalanan prioritas demi ketepatan waktu penerbangan. Sedangkan untuk rute pulang dari Bandara Kuala Namu akan memakan waktu sekitar 45 menit akibat berpapasan dengan kereta reguler.

Saat ini Railink menggunakan satu set kereta yang terdiri dari empat gerbong KA KRBE Inka diperbantukan dari PT Kereta Api Indonesia. KA KRBE Inka memiliki kapasitas 308 tempat duduk dan beroperasi sebanyak 26 kali lintasan yang terdiri dari masing-masing 13 kali pulang-pergi.

Kereta ini beroperasi menyesuaikan jadwal penerbangan pesawat mulai pukul 04.30 WIB hingga pukul 22.30 WIB dengan tarif Rp80.000 per penumpang.

”Setelah KA Woojin tiba, kami mau mengoperasikan keduanya untuk sementara. Kami masih mempelajari, pangsa pasar KA sudah bagus karena dapat mengurangi beban jalan raya dan lebih efisien bagi penumpang,” jelasnya seperti dikutip dari liputanbisnis. [kl/ded]

indexMEDAN-Kereta api Woojin yang sengaja diimpor dari Korea Selatan dan digunakan untuk kereta api khusus Bandara Internasional Kuala Namu (KNIA) dijadwalkan tiba hari ini, Senin (26/8) di Pelabuhan Belawan, Medan.

Direktur Utama PT Railink M. Fadhil mengatakan jadwal kedatangan KA Woojin itu awalnya diperkirakan tiba kemarin, Minggu (25/8/2013). Namun, jadwal itu sedikit meleset akibat kendala ombak di perairan Selat Malaka.

”Sekarang posisinya sudah ada di Malaysia, kelihatannya ada masalah ombak di laut sehingga agak meleset. KA Woojin akan tiba di Belawan kalau tidak hari ini, Senin besok,” ujarnya, Minggu (25/8/2013).

Uji kelayakan KA Woojin, sambungnya, harus dilakukan karena terkait dengan keselamatan penumpang. Diharapkan proses tersebut tidak memakan waktu lama dan KA Woojin dapat beroperasi paling lambat pada 15 September 2013.

Apabila keempat rangkaian KA Woojin telah berfungsi maksimum, tuturnya, diperkirakan jumlah penumpang yang dapat diangkut mencapai 5.848 penumpang setiap hari. Dengan begitu, Railink menargetkan pendapatan tiket mencapai Rp125 miliar pada 2015 dan dapat terus meningkat hingga Rp180 miliar pada 2019.

Fadhil, seperti dikutip dari liputanbisnis  menjelaskan, KA Woojin terdiri dari 172 tempat duduk dengan operasional pada tahap awal sebanyak 26 kali lintasan. Setelah beroperasi secara penuh, KA Woojin akan memiliki 34 kali lintasan dengan masing-masing sebanyak 17 kali lintasan pulang-pergi.

Ongkos Tetap Rp80 Ribu

Kereta Woojin yang diimpor dari Korea Selatan dan digunakan untuk kereta api khusus Bandara Internasional Kuala Namu (KNIA)
Direktur Utama PT Railink M. Fadhil mengatakan ditargetkan dengan beroperasinya KA Woojin secara penuh dapat mengangkut maksimum 25% calon penumpang Bandara Kuala Namu.

Fasilitas KA Woojin diklaim jauh lebih nyaman dalam hal tempat duduk, desain lebih modern dan rak bagasi lebih luas dibandingkan dengan KA KRBE Inka yang saat ini digunakan untuk sementara.

Untuk kecepatan KA relatif tidak ada perbedaan antara KA Woojin dan KA KRBE Inka. Rute Medan-Kuala Namu diperkirakan ditempuh dalam waktu 35-45 menit.

Jarak tempuh ketika berangkat menuju Bandara Kuala Namu diperkirakan memakan waktu 35 menit karena rute ini menjadi perjalanan prioritas demi ketepatan waktu penerbangan. Sedangkan untuk rute pulang dari Bandara Kuala Namu akan memakan waktu sekitar 45 menit akibat berpapasan dengan kereta reguler.

Saat ini Railink menggunakan satu set kereta yang terdiri dari empat gerbong KA KRBE Inka diperbantukan dari PT Kereta Api Indonesia. KA KRBE Inka memiliki kapasitas 308 tempat duduk dan beroperasi sebanyak 26 kali lintasan yang terdiri dari masing-masing 13 kali pulang-pergi.

Kereta ini beroperasi menyesuaikan jadwal penerbangan pesawat mulai pukul 04.30 WIB hingga pukul 22.30 WIB dengan tarif Rp80.000 per penumpang.

”Setelah KA Woojin tiba, kami mau mengoperasikan keduanya untuk sementara. Kami masih mempelajari, pangsa pasar KA sudah bagus karena dapat mengurangi beban jalan raya dan lebih efisien bagi penumpang,” jelasnya seperti dikutip dari liputanbisnis. [kl/ded]

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/