30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Dahlan Iskan dan Anis Baswedan yang Terbaik

thumb_945547_09374010092013_dahlan_senyomJAKARTA – Sebelas peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat sudah menyampaikan visi dan misi pada 15 September 2013. Dari seluruh peserta, Menteri BUMN Dahlan Iskan dan Rektor Universitas Paramadina Jakarta Anies Baswedan dianggap sebagai yang terbaik saat memaparkan visi dan misi.

“Dahlan dan Anies paling unggul dalam menyampaikan visi dan misi,” kata Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Mercubuana Heri Budianto di Jakarta, Selasa (17/9).

Ia menjelaskan, Dahlan dan Anies unggul dalam dua hal. Pertama, subtansi visi misi yang disampaikan dalam pidato. Kedua, faktor teknis saat menyampaikan pidato, yakni tata bahasa yang digunakan dan mimik.

Dari segi subtansi, kata Heri, Dahlan menyampaikan isu krusial terkait perlunya mengatasi persoalan kemiskinan. “Ini pesan yang mudah dipahami oleh rakyat kita, dan merupakan isu utama mengenai soal-soal kerakyatan,” katanya.

Isu yang disampaikan Dahlan, lanjut Heri, merupakan cerminan sikap dan kinerjanya selama di kabinet. Ketika menjalankan tugas, pria kelahiran Magetan ini kerap turun ke lapangan dan menyapa langsung masyarakat. Karena itu, ia mengetahui persoalan-persoalan kerakyatan. “Ini kekuatan Dahlan yang tidak dimiliki calon lainnya,” kata Heri.

Ia menuturkan, Anies juga menyampaikan subtansi menarik mengenai diperlukannya sumber daya manusia yang handal untuk membawa bangsa Indonesia menuju kemakmuran. Selain itu, kata Heri, Penggagas Gerakan Indonesia Mengajar ini menyatakan diperlukan SDM yang berintegritas untuk mengatasi persoalan tsunami korupsi yang terjadi di Indonesia saat ini.

“Saya menilai Anies mampu menyampaikan pesan sesuai dengan apa yang dia lakukan selama ini sebagai pendidik dan menyampaikan dengan baik,” kata Heri.

Namun ia menjelaskan, Dahlan dan Anies memiliki suatu perbedaan. Menurut Heri, pesan yang disampaikan Dahlan lebih mudah dipahami publik dari segala tingkatan. Sementara Anies masih terjebak dengan pesan-pesan politik yang hanya bisa dipahami oleh kalangan tertentu.

Meski begitu, Heri menyebut Dahlan dan Anies merupakan tokoh yang bisa menyaingi kandidat capres dari partai lain apabila salah satunya menjadi pemenang konvensi capres Demokrat.

“Menurut saya jika Demokrat ingin diperhitungkan dalam Pemilihan Presiden tahun 2009, maka keduanya memiliki kans besar untuk itu. Tinggal melihat proses konvensi apakah kedua tokoh ini mampu bersaing dengan kandidat lain,” kata Heri. (gil/jpnn)

thumb_945547_09374010092013_dahlan_senyomJAKARTA – Sebelas peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat sudah menyampaikan visi dan misi pada 15 September 2013. Dari seluruh peserta, Menteri BUMN Dahlan Iskan dan Rektor Universitas Paramadina Jakarta Anies Baswedan dianggap sebagai yang terbaik saat memaparkan visi dan misi.

“Dahlan dan Anies paling unggul dalam menyampaikan visi dan misi,” kata Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Mercubuana Heri Budianto di Jakarta, Selasa (17/9).

Ia menjelaskan, Dahlan dan Anies unggul dalam dua hal. Pertama, subtansi visi misi yang disampaikan dalam pidato. Kedua, faktor teknis saat menyampaikan pidato, yakni tata bahasa yang digunakan dan mimik.

Dari segi subtansi, kata Heri, Dahlan menyampaikan isu krusial terkait perlunya mengatasi persoalan kemiskinan. “Ini pesan yang mudah dipahami oleh rakyat kita, dan merupakan isu utama mengenai soal-soal kerakyatan,” katanya.

Isu yang disampaikan Dahlan, lanjut Heri, merupakan cerminan sikap dan kinerjanya selama di kabinet. Ketika menjalankan tugas, pria kelahiran Magetan ini kerap turun ke lapangan dan menyapa langsung masyarakat. Karena itu, ia mengetahui persoalan-persoalan kerakyatan. “Ini kekuatan Dahlan yang tidak dimiliki calon lainnya,” kata Heri.

Ia menuturkan, Anies juga menyampaikan subtansi menarik mengenai diperlukannya sumber daya manusia yang handal untuk membawa bangsa Indonesia menuju kemakmuran. Selain itu, kata Heri, Penggagas Gerakan Indonesia Mengajar ini menyatakan diperlukan SDM yang berintegritas untuk mengatasi persoalan tsunami korupsi yang terjadi di Indonesia saat ini.

“Saya menilai Anies mampu menyampaikan pesan sesuai dengan apa yang dia lakukan selama ini sebagai pendidik dan menyampaikan dengan baik,” kata Heri.

Namun ia menjelaskan, Dahlan dan Anies memiliki suatu perbedaan. Menurut Heri, pesan yang disampaikan Dahlan lebih mudah dipahami publik dari segala tingkatan. Sementara Anies masih terjebak dengan pesan-pesan politik yang hanya bisa dipahami oleh kalangan tertentu.

Meski begitu, Heri menyebut Dahlan dan Anies merupakan tokoh yang bisa menyaingi kandidat capres dari partai lain apabila salah satunya menjadi pemenang konvensi capres Demokrat.

“Menurut saya jika Demokrat ingin diperhitungkan dalam Pemilihan Presiden tahun 2009, maka keduanya memiliki kans besar untuk itu. Tinggal melihat proses konvensi apakah kedua tokoh ini mampu bersaing dengan kandidat lain,” kata Heri. (gil/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/