26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Seluruh Sandera Bebas, Teroris Terpojok

 

Serangan teroris di Mal Westgate Kenya
Serangan teroris di Mal Westgate Kenya

NAIROBI-

Pemerintah Kenya menyatakan, pasukannya sudah menguasai hampir seluruh lantai Mal Westgate yang diserbu teroris Sabtu siang (21/9). Serbuan pasukan khusus membuat dua teroris tewas dan beberapa lainnya terluka.

“Kami sudah menguasai seluruh lantai. Sementara itu, teroris berlari dan bersembunyi di sejumlah toko. Tak ada tempat untuk lari,” kata Menteri Dalam Negeri Joseph Ole Lenku tadi malam, sekitar pukul 23.00. Selain korban dari pihak teroris, empat anggota militer Kenya dilaporkan terluka saat membebaskan para sandera. “Segala upaya telah dilakukan untuk mengakhiri permasalahan ini,” tegas Joseph. Hingga tadi malam, tercatat 68 korban tewas, 175 cedera.

Joseph juga menegaskan, hampir seluruh sandera berhasil diselamatkan. Konfirmasi itu disampaikan otoritas Kenya menyusul keluarnya kepulan asap pekat dan suara ledakan dari dalam pertokoan. Suara ledakan terdengar menyusul rangkaian ledakan kecil dan rentetan senjata.

Sebelumnya pasukan keamanan berlarian ke sejumlah posisi untuk mengepung pusat pertokoan. Otoritas keamanan Kenya kepada Reuters di lokasi kejadian mengatakan, ledakan terjadi karena serangan dilakukan pasukan keamanan yang hendak masuk pertokoan melalui atap. Asap hitam pekat itu masih tampak membubung di atas gedung 15 menit setelah terjadi ledakan.

Seorang petugas senior mengatakan, polisi berupaya melumpuhkan militan Somalia setelah berusaha menyelamatkan sandera yang terperangkap semalaman di pertokoan tersebut. “Aparat keamanan kami yang sangat berdedikasi telah berusaha keras dan hati-hati untuk menemukan cara menetralkan penyerang dengan upaya menyelamatkan sebanyak-banyaknya warga yang disandera,” katanya.

Sementara itu, juru bicara penyerang Al Shabaab yang mendesak Kenya menarik mundur pasukannya dari”Somalia (negara tetangga Kenya) mengancam akan membunuh para sandera. Itu dilakukan jika pasukan keamanan Kenya yang dibantu pakar dari Barat dan Israel berusaha merangsek masuk dan mematahkan perlawanan mereka. “Tentara Israel dan Kenya berusaha masuk lewat pintu barat, tapi tidak berhasil,” kata Ali Mohamud Rage, juru bicara Al Shabaab, yang dipublikasikan secara online. “Kelompok mujahidin akan membunuh semua sandera jika pihak musuh berusaha masuk,” tambahnya.

Meskipun kelompok militan asal Somalia Al Shabaab mengklaim bertanggung jawab atas serangan maut tersebut, Panglima Angkatan Darat Kenya Julius Karangi mengatakan, para penyerang berasal dari beberapa negara berbeda. Namun, dia tidak menjelaskan asal negara mereka. “Kami memiliki cukup informasi untuk meyakini bahwa mereka berasal dari beberapa negara. Ini adalah terorisme global,” ujar Karangi. Sejumlah penyerang, termasuk warga Somalia dengan kewarganegaraan ganda, adalah anggota militan Al Shabaab.

Sempat beredar kabar bahwa salah seorang anggota kelompok bersenjata adalah perempuan berkulit putih. Diduga, dia merupakan ibu tiga anak asal Inggris, Samantha Lewthwaite, yang dijuluki “janda putih”. Dia adalah anggota kunci Al Shabaab. Selain Lewthwaite, dua warga Inggris lainnya yang bernama Liban Adam dan Ahmed Nasir Shirdoon terlibat dalam aksi teror itu.”

Sumber yang belum dikonfirmasi menyebutkan, perempuan 29 tahun tersebut ada di antara orang-orang yang memakai kedok dalam penyerbuan di Mal Westgate. Sebuah gambar yang beredar di situs jejaring sosial menunjukkan gambar seorang perempuan berkulit putih, memakai balaclava, dan membawa senjata.

Selain itu, dalam posting di Twitter, Al Shabaab sempat memuji janda putih dan membual bahwa dia ada di antara mereka. “Sherafiyah Lewthwaite alias Samantha adalah perempuan tegar! Kami senang dia ada dalam barisan kita,” tulis mereka seperti dimuat Mirror.co.uk kemarin.

Namun, Joseph Lenku membantah adanya beberapa perempuan di antara para penyerang. “Tak ada perempuan. Semua teroris itu pria. Beberapa dari mereka memang berpakaian seperti perempuan,” tegas Joseph. (AP/ABC/c10/kim)

 

Serangan teroris di Mal Westgate Kenya
Serangan teroris di Mal Westgate Kenya

NAIROBI-

Pemerintah Kenya menyatakan, pasukannya sudah menguasai hampir seluruh lantai Mal Westgate yang diserbu teroris Sabtu siang (21/9). Serbuan pasukan khusus membuat dua teroris tewas dan beberapa lainnya terluka.

“Kami sudah menguasai seluruh lantai. Sementara itu, teroris berlari dan bersembunyi di sejumlah toko. Tak ada tempat untuk lari,” kata Menteri Dalam Negeri Joseph Ole Lenku tadi malam, sekitar pukul 23.00. Selain korban dari pihak teroris, empat anggota militer Kenya dilaporkan terluka saat membebaskan para sandera. “Segala upaya telah dilakukan untuk mengakhiri permasalahan ini,” tegas Joseph. Hingga tadi malam, tercatat 68 korban tewas, 175 cedera.

Joseph juga menegaskan, hampir seluruh sandera berhasil diselamatkan. Konfirmasi itu disampaikan otoritas Kenya menyusul keluarnya kepulan asap pekat dan suara ledakan dari dalam pertokoan. Suara ledakan terdengar menyusul rangkaian ledakan kecil dan rentetan senjata.

Sebelumnya pasukan keamanan berlarian ke sejumlah posisi untuk mengepung pusat pertokoan. Otoritas keamanan Kenya kepada Reuters di lokasi kejadian mengatakan, ledakan terjadi karena serangan dilakukan pasukan keamanan yang hendak masuk pertokoan melalui atap. Asap hitam pekat itu masih tampak membubung di atas gedung 15 menit setelah terjadi ledakan.

Seorang petugas senior mengatakan, polisi berupaya melumpuhkan militan Somalia setelah berusaha menyelamatkan sandera yang terperangkap semalaman di pertokoan tersebut. “Aparat keamanan kami yang sangat berdedikasi telah berusaha keras dan hati-hati untuk menemukan cara menetralkan penyerang dengan upaya menyelamatkan sebanyak-banyaknya warga yang disandera,” katanya.

Sementara itu, juru bicara penyerang Al Shabaab yang mendesak Kenya menarik mundur pasukannya dari”Somalia (negara tetangga Kenya) mengancam akan membunuh para sandera. Itu dilakukan jika pasukan keamanan Kenya yang dibantu pakar dari Barat dan Israel berusaha merangsek masuk dan mematahkan perlawanan mereka. “Tentara Israel dan Kenya berusaha masuk lewat pintu barat, tapi tidak berhasil,” kata Ali Mohamud Rage, juru bicara Al Shabaab, yang dipublikasikan secara online. “Kelompok mujahidin akan membunuh semua sandera jika pihak musuh berusaha masuk,” tambahnya.

Meskipun kelompok militan asal Somalia Al Shabaab mengklaim bertanggung jawab atas serangan maut tersebut, Panglima Angkatan Darat Kenya Julius Karangi mengatakan, para penyerang berasal dari beberapa negara berbeda. Namun, dia tidak menjelaskan asal negara mereka. “Kami memiliki cukup informasi untuk meyakini bahwa mereka berasal dari beberapa negara. Ini adalah terorisme global,” ujar Karangi. Sejumlah penyerang, termasuk warga Somalia dengan kewarganegaraan ganda, adalah anggota militan Al Shabaab.

Sempat beredar kabar bahwa salah seorang anggota kelompok bersenjata adalah perempuan berkulit putih. Diduga, dia merupakan ibu tiga anak asal Inggris, Samantha Lewthwaite, yang dijuluki “janda putih”. Dia adalah anggota kunci Al Shabaab. Selain Lewthwaite, dua warga Inggris lainnya yang bernama Liban Adam dan Ahmed Nasir Shirdoon terlibat dalam aksi teror itu.”

Sumber yang belum dikonfirmasi menyebutkan, perempuan 29 tahun tersebut ada di antara orang-orang yang memakai kedok dalam penyerbuan di Mal Westgate. Sebuah gambar yang beredar di situs jejaring sosial menunjukkan gambar seorang perempuan berkulit putih, memakai balaclava, dan membawa senjata.

Selain itu, dalam posting di Twitter, Al Shabaab sempat memuji janda putih dan membual bahwa dia ada di antara mereka. “Sherafiyah Lewthwaite alias Samantha adalah perempuan tegar! Kami senang dia ada dalam barisan kita,” tulis mereka seperti dimuat Mirror.co.uk kemarin.

Namun, Joseph Lenku membantah adanya beberapa perempuan di antara para penyerang. “Tak ada perempuan. Semua teroris itu pria. Beberapa dari mereka memang berpakaian seperti perempuan,” tegas Joseph. (AP/ABC/c10/kim)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/