GEMA keceriaan dan senyuman berlimpah di Marine Life Park, satu wahana di Resort World Sentosa (RWS) Singapura. Ya, satu integrated resort atau pusat hiburan terbesar yang baru dibangun 2010 lalu ini, meluncurkan program interaksi lumba-lumba pada 18 September lalu.
Dalam kesempatan itu, sebanyak 10 anak-anak kurang mampu dari The Little Arts Academy menjadi yang pertama bertemu dengan lumba-lumba Indo-Pacific Bottlenose. Mereka sebagai tamu pertama untuk program interaksi dengan lumba-lumba.
Senior Vice President of Attractions di RWS, Roger Lienhard, mengatakan, pengalaman ini dirancang untuk menginspirasi para tamu menghargai lautan dan mengambil peran dalam konservasi alam laut.
“Para duta hewan kami akan terus menawarkan kesempatan belajar yang menarik untuk ribuan pelajar yang datang ke Marine Life Park,” tuturnya.
Program interaksi Dolphin Island adalah program pertemuan laut terbaru yang ditawarkan di Marine Life Park. Program interaksi dengan lumba-lumba di Dolphin Island terdiri dari beberapa pilihan interaksi. Yakni Dolphin Discovery, Dolphin Observer, dan Dolphin Trek.
Dolphin Discovery, para peserta dapat bertemu lumba-lumba di dalam air setinggi pinggang, dan program ini akan dibuka untuk publik pada 30 September 2013 mendatang. “Teman-teman dan keluarga yang menemani dan memilih untuk tidak masuk ke dalam air dapat memilih program Dolphin Observer, dengan tempat duduk di pinggir laguna. Para tamu yang tidak dapat berenang dapat memilih Dolphin Trek, mereka dapat terbenam sedalam empat meter di dalam laguna dan berjalan di antara lumba-lumba,” beber Lienhard.
“Untuk interaksi yang jauh lebih dekat dan personal dengan berenang beriringan dengan lumba-lumba, kami menyediakan Dolphin Adventure, yang akan diluncurkan akhir tahun ini,” tambahnya.
Sementara, Centre Director dari The Little Arts Academy, Aminah Hussien, mengatakan, sesi ini memberikan kesempatan belajar yang baik untuk anak-anak, dan mereka benar-benar menikmatinya. “Kami sangat senang mereka mendapatkan kesempatan untuk bertemu langsung dengan hewan menakjubkan ini tanpa harus bepergian jauh,” ujarnya.
Pelajar dari The Little Arts Academy, Richelle Ho, mengatakan, pengalaman ini benar-benar pengalaman tidak terlupakan. “Saya tidak pernah berpikir dapat bertemu sangat dekat dengan lumba-lumba. Saya sangat senang dan saya ingin mencoba lagi,” ungkapnya.
Sebelumnya, Vice President Travel and Leisure Sales, Baven Chin, mengatakan, pihaknya memberikan berbagai atraksi baru yang menarik bagi para pengunjung dan sangat cocok untuk menghabiskan libur akhir pekan, khususnya bagi masyarakat Indonesia yang menjadi negara tetangga dan memiliki jarak yang tidak terlalu jauh.
Persembahan terbaru RWS tersebut, di antaranya Ultimate Marine Encounters. “Marine Ecounters ini adalah program terbaru, yakni pengunjung dapat bertemu langsung dengan berbagai kehidupan laut. Open Ocean Dive juga memungkinkan para penyelam untuk terjun ke dalam 18,2 juta air di habitat open ocean, yang merupakan pusat dan sorotan utama di akuarium terbesar dunia,” jelasnya.
Baven Chin juga menjelaskan, Marine Life Park merupakan wahana yang menyatukan pengalaman basah dan kering dengan dua atraksi utama, yakni Adventure Cove Waterpark dan SEA Aquarium. Oceanarium ini juga merupakan terbesar dalam segi volume air dan panel akrilik terbesar di dunia. “SEA Aquarium meraih dua rekor dunia Guiness sebagai akuarium terbesar sedunia, dengan 42,8 juta liter air dan 100 ribu hewan dari 800 spesies, serta dinding pandang terbesar di dunia. Panjangnya 36 meter dengan tinggi 8,3 meter, dan tebal 70 cm,” bebernya.
SEA Aquarium juga merupakan rumah untuk ikan kerapu goliath yang megah dan beberapa raksasa laut lainnya. “Aquarium ini juga menjadi rumah untuk 200 ikan hiu, diselingi dengan 50 panel interaktif, dan lebih dari 20 layar sentuh. Kami menawarkan pengunjung untuk bisa bertemu langsung dengan hiu dalam kerangkeng akrilik silindris,” ujar Baven Chin.
Semenjak kedatangan lumba-lumba pada November 2012 lalu, para pelatih di Marine Life Park telah menyediakan perawatan yang terbaik untuk hewan-hewan ini. “Para spesialis kami juga telah menelusuri informasi harian yang dikumpulkan dari perilaku sosial lumba-lumba, asupan makan, dan juga serangkaian pemeriksaan kesehatan hewan. Data-data ini akan membantu untuk edukasi, konservasi, dan proyek riset di masa mendatang,” tandasnya.
Chief Veterinarian Marine Life Park, dr Alfonso Lopez, mengatakan, kesehatan hewan-hewan menjadi prioritas pihaknya. “Lumba-lumba kami telah beradaptasi dengan habitat mereka di bawah perawatan tim kesehatan hewan kami. Para pelatih juga terus menerus memperbaharui ragam rutinitas dan memastikan hewan-hewan asuhan kami mendapat latihan fisik yang cukup, stimulasi mental, kegiatan pengayaan, dan juga waktu sosial dengan para pelatih serta dengan lumba-lumba lain,” pungkasnya. (put)