SEJENAK, mari mempersilakan Neymar menjadi antagonis di lini depan Barcelona. Cederanya Lionel Messi jelas sangat memungkinkan Neymar menjadi sosok menakutkan bagi lini belakang Celtic FC, saat kedua tim bersua di penyisihan Grup H Liga Champions.
Jika Messi main, meskipun kerap disandingkan bersama Neymar, terlihat sesuatu yang berbeda dari karakter asli Neymar. Eks striker Santos itu biasanya meliuk-liuk, mengobrak-abrik kotak penalti lawan lalu menuntaskan menjadi gol.
Namun di Barcelona, Neymar sepertinya ditugasi menjadi pemberi umpan matang bagi rekan di lini depan, tentu saja termasuk Messi.
Terbukti, dari tujuh laga yang sudah dilakoninya, walau sebagian dari bangku cadangan, Neymar baru membukukan satu gol. Sementara Messi sudah bikin tujuh gol.
Gerardo ‘Tata’ Martino, arsitek Barcelona mungkin saja bakal mengubah strategi dengan menempatkan Neymar sebagai target man. Artinya, setiap aliran bola ke lini depan, diupayakan mesti ke kaki Neymar. Walaupun jujur saja Barca punya banyak pemain oke untuk menuntaskan peluang jadi gol. Pedro Rodrigez bisa menjadi andalan untuk urusan gol. Pun di lini kedua, nama Fabregas kerap mencetak gol penting.
Di laga terakhir, Neymar sudah tak dimainkan. Menurut Tata, dia butuh istirahat. Ini juga indikasi tenaganya sengaja disimpan agar lebih fit melawan Celtic yang terkenal militan.
“Dia bermain tiga atau empat hari lalu, dia bermain dalam delapan laga berurutan dan mengakumulasi banyak menit bermain,” jelas Tata dilansir Sport kemarin.
“Saya ingin merawatnya, melindunginya. Dia butuh istirahat. Hal terpenting adalah para pemain berada dalam kondisi bagus hingga akhir musim. Ada laga setiap tiga setengah hari, itu sangat padat,” lanjut Tata Martino.
Memang butuh tenaga ekstra untuk meraih angka di kandang Celtic. Musim lalu, Barca takluk 2-1 di sana di ajang serupa.
Untuk memantapkan performa di kandang, kubu Celtic menegaskan ingin lebih memperkuat lini depan. Arsitek Celtic, Neil Lennon butuh striker oke untuk memaksimalkan peluang sekecil apapun di kotak penalti Barca.
“Sejak saya melatih Celtic, kami belum punya striker kelas dunia. Dulu ada Henrik Larsson. Ya cuma dia,” beber Lennon dilansir Soccerway (30/9) kemarin.
Sejauh ini, duet striker Georgios Samaras dan Anthony Stokes masih kurang memuaskan Lennon. Di laga perdana penyisihan Grup H kontra Milan, Celtic menyerah 2-0 dan duet striker tadi tak berkontribusi maksimal. “Harus ada striker papan atas untuk mencetak gol di Liga Champions,” beber Lennon lagi.
Sindiran itu dirasakan Georgios Samaras. Maka itu dia mewanti-wanti agar timnya bisa memaksimalkan peluang sekecil apapun ketika menghadapi Barcelona.
“Saya pikir kami takkan membuat banyak peluang saat menghadapi Barcelona, jadi kami harus lebih efektif lagi,” kata Samaras kepada BBC.
“Jika kami sudah mendapat kesempatan, kami harus bisa mengirim bola ke dalam gawang jika ingin mendapatkan hasil dari pertandingan nanti,” tegasnya. (ful)