Usai mendapatkan kontrak kerja dari Badan Tim Nasional (BTN), pelatih tim nasional Indonesia U-19 Indra Sjafri langsung membeberkan sedikit program kerjanya. Program Indra adalah: general preparation, specific preparation, dan pra-kompetisi.
“Tahapan general preparation bertujuan meningkatkan kondisi fisik para pemain. Yang paling rendah, VO2Max pemain mencapai 55. Sedangkan yang tinggi 60. Karena itu, yang paling rendah kami upayakan meningkat sebanyak lima strip, dari 55 jadi 60. Kemudian yang 60 menjadi 65,” ujar pelatih yang pernah membawa Timnas merebut trofi HKFA U-17 dan HKFA U-19 di Hong Kong.
“Di tahapan specific preparation, akan dilakukan uji coba yang disesuaikan dengan program kami. Lalu pada tahapan pra-kompetisi; menjalani uji coba. Semua lawan akan selalu dikoordinasikan dengan HPU BTN. Kami akan presentasi ke HPU dalam 3-4 hari ke depan,” ujar sosok kelahiran Lubuk Nyiur, Batang Kapas, Pesisir Selatan, Sumatera Barat, 2 Februari 1963 tersebut.
Untuk peningkatan VO2Max, Indra mengaku terus berkonsultasi dengan pelatih fisik Nursaelan. Indra pun memiliki target yang tidak mudah dari BTN. Yakni, melaju hingga ke babak semifinal Piala AFC U-19. Tujuannya, supaya lolos ke putaran final Piala Dunia U-20 di Selandia Baru tahun 2015.
Dilanjutkannya, sebagian besar para pemain masih menjalani kesempatan liburan. Sedangkan lainnya, sudah kembali menjalani latihan di daerah masing-masing untuk memenuhi pekerjaan rumah (PR) yang diberikan.
PR yang dimaksud yakni berupa peningkatan kemampuan individu seputar teknik dan fisik supaya tidak menurun selama liburan.
“Saya ingin para pemain mengalami peningkatan. Misalnya, seputar fisik dan akurasi passing. Setelah mereka dikumpulkan lagi dalam TC, sudah harus lebih baik agar bisa tetap di Timnas,” pungkasnya. (esa/hsw)