26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ribuan Benda Kuno Ditemukan

Hasil Penelitian Situs Kota Cina di Medan Marelan

MEDAN- Penelitian dan ekskavasi (penggalian) arkeologi yang digelar selama tiga minggu di situs Kota Cina tepatnya di Kelurahan Paya Pasir, Medan Marelan oleh Ecole francaise d’Extreme Orient (EFEO) Prancis, kembali menegaskan arti pentingnya Situs Kota Cina sebagai satu bandar perniagaan utama di Sumatera Timur pada abad ke-11.
Penelitian ini juga telah mempertegas kembali peranan Situs Kota Cina dalam segitiga arkeologi di Sumatera Utara yang menghubungkan Barus, Portibi dan Kota Cina sebagaimana yang ditegaskan Daniel Perret dalam bukunya, Kolonialisme dan Etnisitas.

Dr Daniel Perret di dampingi Ery Soedewo peneliti di Balai Arkeologi Medan mengatakan, selama tiga minggu ekskavasi berlangsung, mereka membuat enam petak ekskavasi di tiga titik yang berbeda dengan ukuran 5×5 meter dengan kedalaman 0,5 hingga 1,5 meter. “Hasilnya, ditemukan dalam jumlah besar seperti fragmen keramik, fragmen gerabah, koin Cina, manik-manik, tulang belulang, kerang, peleburan besi, bata kuno, batu pecahan arca serta yang sangat menarik adalah ditemukannya serpihan lempengan emas kuno,” terangnya, Sabtu (14/5).
Ery juga menyebutkan, satu minggu penelitian yang tersisa akan digunakan untuk menganalisis seluruh temuan-temuan ekskavasi.

Sementara itu, Kepala Pussis-Unimed Ichwan Azhari mengatakan, ekskavasi ini menunjukkan apresiasi dan perhatian dunia internasional yang begitu penting terhadap penyingkapan misteri sejarah dan arkeologi di Kota Cina yang memiliki peranan penting pada abad ke 11 hingga 15 di Sumatera Timur. “Hasil penelitian dan ekskavasi yang dipimpin Dr Daniel Perret ini secara perlahan akan mengungkap misteri kota kuno di utara Kota Medan yang situsnya kurang mendapat perhatian dari pemerintah Kota Medan,” jelasnya.

Penelitian dan ekskavasi ini didanai pemerintah Prancis melalui Lembaga Kajian Prancis untuk Asia (EFEO) yang dilaksanakan sejak 28 April 2011 dan dipimpin Dr Daniel Perret. Penelitian ini melibatkan 30 orang peneliti dan tenaga pembantu lapangan yang dilaksanakan secara kerjasama antara Pusat Arkeologi Nasional, Balai Arkeologi Medan, Pussis-Unimed dan Museum Kota Cina.

Di samping itu, Peneliti Pussis-Unimed Erond Damanik mengemukakan, hasil penelitian tersebut akan memperkuat hipotesis tentang peranan Kota Cina sebagai bandar perniagaan di Sumatera Timur pada abad 11 sebagaimana yang ditegaskan Dr Edwards McKinnon dalam disertasi doktoralnya di Cornell University Amerika Serikat yang telah melakukan penelitian di Situs Kota Cina sejak 1972-1977. “Atas dasar itu pula, kiranya Pemko Medan perlu mengambil tindakan berupa langkah-langkah penyelamatan situs Kota Cina sebelum seluruhnya tergerus masyarakat,” katanya.(saz)

Hasil Penelitian Situs Kota Cina di Medan Marelan

MEDAN- Penelitian dan ekskavasi (penggalian) arkeologi yang digelar selama tiga minggu di situs Kota Cina tepatnya di Kelurahan Paya Pasir, Medan Marelan oleh Ecole francaise d’Extreme Orient (EFEO) Prancis, kembali menegaskan arti pentingnya Situs Kota Cina sebagai satu bandar perniagaan utama di Sumatera Timur pada abad ke-11.
Penelitian ini juga telah mempertegas kembali peranan Situs Kota Cina dalam segitiga arkeologi di Sumatera Utara yang menghubungkan Barus, Portibi dan Kota Cina sebagaimana yang ditegaskan Daniel Perret dalam bukunya, Kolonialisme dan Etnisitas.

Dr Daniel Perret di dampingi Ery Soedewo peneliti di Balai Arkeologi Medan mengatakan, selama tiga minggu ekskavasi berlangsung, mereka membuat enam petak ekskavasi di tiga titik yang berbeda dengan ukuran 5×5 meter dengan kedalaman 0,5 hingga 1,5 meter. “Hasilnya, ditemukan dalam jumlah besar seperti fragmen keramik, fragmen gerabah, koin Cina, manik-manik, tulang belulang, kerang, peleburan besi, bata kuno, batu pecahan arca serta yang sangat menarik adalah ditemukannya serpihan lempengan emas kuno,” terangnya, Sabtu (14/5).
Ery juga menyebutkan, satu minggu penelitian yang tersisa akan digunakan untuk menganalisis seluruh temuan-temuan ekskavasi.

Sementara itu, Kepala Pussis-Unimed Ichwan Azhari mengatakan, ekskavasi ini menunjukkan apresiasi dan perhatian dunia internasional yang begitu penting terhadap penyingkapan misteri sejarah dan arkeologi di Kota Cina yang memiliki peranan penting pada abad ke 11 hingga 15 di Sumatera Timur. “Hasil penelitian dan ekskavasi yang dipimpin Dr Daniel Perret ini secara perlahan akan mengungkap misteri kota kuno di utara Kota Medan yang situsnya kurang mendapat perhatian dari pemerintah Kota Medan,” jelasnya.

Penelitian dan ekskavasi ini didanai pemerintah Prancis melalui Lembaga Kajian Prancis untuk Asia (EFEO) yang dilaksanakan sejak 28 April 2011 dan dipimpin Dr Daniel Perret. Penelitian ini melibatkan 30 orang peneliti dan tenaga pembantu lapangan yang dilaksanakan secara kerjasama antara Pusat Arkeologi Nasional, Balai Arkeologi Medan, Pussis-Unimed dan Museum Kota Cina.

Di samping itu, Peneliti Pussis-Unimed Erond Damanik mengemukakan, hasil penelitian tersebut akan memperkuat hipotesis tentang peranan Kota Cina sebagai bandar perniagaan di Sumatera Timur pada abad 11 sebagaimana yang ditegaskan Dr Edwards McKinnon dalam disertasi doktoralnya di Cornell University Amerika Serikat yang telah melakukan penelitian di Situs Kota Cina sejak 1972-1977. “Atas dasar itu pula, kiranya Pemko Medan perlu mengambil tindakan berupa langkah-langkah penyelamatan situs Kota Cina sebelum seluruhnya tergerus masyarakat,” katanya.(saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/