26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Dapat Rp1 Triliun, tapi Salahkan Masyarakat

Pekerja melakukan pengorekan drainase di Jalan Kl.Yos Sudarso Medan, Jumat (1/11). //AMINOER RASYID/SUMUT POS
Pekerja melakukan pengorekan drainase di Jalan Kl.Yos Sudarso Medan, Jumat (1/11). //AMINOER RASYID/SUMUT POS

MEDAN-Persoalan banjir yang sudah terjadi sejak puluhan tahun lalu,  sampai saat ini masih dirasakan masyarakat, khususnya biila terjadi hujan deras.

Ini sungguh ironis karena pada setiap tahun Pemko Medan tetap mendapatkan dana untuk memperbaiki drainase dalam jumlah yang besar. Tak kurang Rp1 triliun sudah digelontorkan kepada Dinas Bina Marga Kota Medan perbaikan drainse.

Hal ini disampaikan Anggota Komisi D DPRD Medan, Jumadi  dalam rapat pembahasan Ranperda R-APBD Kota Medan 2014 di gedung sementara DPRD Medan di Jalan Krakatau, Selasa (26/11).

“Sampai saat ini banjir masih menjadi persoalan yang belum terselesaikan, padahal anggaran untuk itu sudah mencapai Rp1 triliun termasuk usulan anggaran pada tahun 2014, sebesar Rp.120 miliar, “ bilang Jumadi.

Selanjutnya Jumadi mengatakan agar Pemko Medan mencontoh apa yang dilakukan oleh Pemko Surabaya dalam mengatasi banjir. “Saya pikir, kalau memang bagus apa yang mereka lakukan (Pemko Surabaya, Red), kenapa tidak dicontoh,” tandas Jumadi.

Di tempat yang sama Wakil Ketua Komisi D Landen Marbun juga meminta Dinas Bina Marga untuk lebih fokus dalam perawatan daripada melakukan pembangunan darinase baru. “Setelah perawatannya berlangsung baik, barulah kita pikirkan untuk melakukan pembangunan yang baru,” katanya.

Sementara itu Kadis Bina Marga, Bina Marga Kota Medan mengatakan bahwa masih seringnya Kota Medan mengalami banjir, salah satu penyebabnya adalah buruknya prilaku sebagi warga yang kerap membuang sampah di saluran drainase.

Dirinya berpendapat agar kota Medan terbesar dari masalah bajir dibutuhkan peran serta semua pihak, seperti dinas kebersihan ataupun pihak kecamatan. “Percuma saja saluran drainase diperbaiki jika masih ada yang membuang sampah di sana, karena itu bisa menyebabkan penyumbatan yang berpotensi mengakibatkan banjir,” keluh Syahnan.

Selanjutnya pria berkacamata ini mengklamin bahwa pihaknya telah bekerja maksimal. Itu dibuktikan dengan sudah diperbaikinya 20 titik drainase dari 65 titik yang ada.

Mantan Sekretaris Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan ini mengaku pihaknya tengah mengerjakan titik genangan air lainnya. “Pada 2014 juga kita telah menganggarkan untuk penanganan genangan air ini,” katanya.

Untuk 2014, Dinas Binamarga Medan menganggarkan untuk belanja tidak langsung senilai Rp17 miliar lebih dan belanja langsung Rp400 miliar lebih. Sedangkan untuk penerimaan PAD dari sewa alat berat senilai Rp750 juta. (dik)

Pekerja melakukan pengorekan drainase di Jalan Kl.Yos Sudarso Medan, Jumat (1/11). //AMINOER RASYID/SUMUT POS
Pekerja melakukan pengorekan drainase di Jalan Kl.Yos Sudarso Medan, Jumat (1/11). //AMINOER RASYID/SUMUT POS

MEDAN-Persoalan banjir yang sudah terjadi sejak puluhan tahun lalu,  sampai saat ini masih dirasakan masyarakat, khususnya biila terjadi hujan deras.

Ini sungguh ironis karena pada setiap tahun Pemko Medan tetap mendapatkan dana untuk memperbaiki drainase dalam jumlah yang besar. Tak kurang Rp1 triliun sudah digelontorkan kepada Dinas Bina Marga Kota Medan perbaikan drainse.

Hal ini disampaikan Anggota Komisi D DPRD Medan, Jumadi  dalam rapat pembahasan Ranperda R-APBD Kota Medan 2014 di gedung sementara DPRD Medan di Jalan Krakatau, Selasa (26/11).

“Sampai saat ini banjir masih menjadi persoalan yang belum terselesaikan, padahal anggaran untuk itu sudah mencapai Rp1 triliun termasuk usulan anggaran pada tahun 2014, sebesar Rp.120 miliar, “ bilang Jumadi.

Selanjutnya Jumadi mengatakan agar Pemko Medan mencontoh apa yang dilakukan oleh Pemko Surabaya dalam mengatasi banjir. “Saya pikir, kalau memang bagus apa yang mereka lakukan (Pemko Surabaya, Red), kenapa tidak dicontoh,” tandas Jumadi.

Di tempat yang sama Wakil Ketua Komisi D Landen Marbun juga meminta Dinas Bina Marga untuk lebih fokus dalam perawatan daripada melakukan pembangunan darinase baru. “Setelah perawatannya berlangsung baik, barulah kita pikirkan untuk melakukan pembangunan yang baru,” katanya.

Sementara itu Kadis Bina Marga, Bina Marga Kota Medan mengatakan bahwa masih seringnya Kota Medan mengalami banjir, salah satu penyebabnya adalah buruknya prilaku sebagi warga yang kerap membuang sampah di saluran drainase.

Dirinya berpendapat agar kota Medan terbesar dari masalah bajir dibutuhkan peran serta semua pihak, seperti dinas kebersihan ataupun pihak kecamatan. “Percuma saja saluran drainase diperbaiki jika masih ada yang membuang sampah di sana, karena itu bisa menyebabkan penyumbatan yang berpotensi mengakibatkan banjir,” keluh Syahnan.

Selanjutnya pria berkacamata ini mengklamin bahwa pihaknya telah bekerja maksimal. Itu dibuktikan dengan sudah diperbaikinya 20 titik drainase dari 65 titik yang ada.

Mantan Sekretaris Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan ini mengaku pihaknya tengah mengerjakan titik genangan air lainnya. “Pada 2014 juga kita telah menganggarkan untuk penanganan genangan air ini,” katanya.

Untuk 2014, Dinas Binamarga Medan menganggarkan untuk belanja tidak langsung senilai Rp17 miliar lebih dan belanja langsung Rp400 miliar lebih. Sedangkan untuk penerimaan PAD dari sewa alat berat senilai Rp750 juta. (dik)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/