LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Seorang ibu, Lisa Boru Ginting melahirkan di pengungsian saat erupsi Gunung Sinabung, di Kabupaten Tanah Karo, yang tengah menunjukkan aktivitasnya yang tinggi. Bayi yang lahir di Balai Desa Telagah Sei Bingei, Kab. Langkat, itu diberi nama Tagana Orba Sitepu.
“Anakku diberi nama Tagana Orba Sitepu,” kata Lisa di lokasi pengungsian Langkat seperti dikutip Merdeka.com dari Antara, Sabtu (7/12).
Kenapa diberi nama Tagana Orba Sitepu, menurut Lisa, karena yang membantunya melahirkan adalah petugas Tagana.
Lisa Boru Ginting menjelaskan dirinya bahwa dia merupakan warga desa Kuta Rakyat, Kec. Naman Teran Kabupaten Tanah Karo, mengungsi ke Langkat karena erupsi gunung Sinabung. Saat erupsi gunung Sinabung, dua pekan lalu dirinya dalam kondisi hamil tua dan siap untuk melahirkan anak keempatnya itu.
Dirinya bersama suaminya Dinadi Sitepu, harus ikut berjalan kaki dari desanya menuju desa Telagah, Kec. Sei Bingei, Kab. Langkat, dan sempat bermalam di jalan.
“Saat itulah, ia mengalami mual-mual hendak melahirkan. Saat itu sejumlah warga yang mengungsi coba membantunya melahirkan di jalan menuju ke pengungsian,” katanya.
Namun karena kondisi yang tidak memungkinkan Lisa Boru Ginting belum juga melahirkan anaknya. Mengetahui ada yang ingin melahirkan sejumlah petugas Tagana dari Kantor Sosial Kabupaten Langkat, kemudian menjemputnya dengan ambulans dan membawanya ke Puskesmas Namu Ukur Kecamatan Sei Bingei.
Lisa pun melahirkan anak laki-laki di Puskesmas tersebut, dan memberinya nama Tagana Orba Sitepu. Kini usia Tagana sudah hampir dua pekan di pengungsian. Bayi mungil ini terlihat sehat dan ceria, meskipun berada dalam posko pengungsian.
Sejumlah warga yang memberikan bantuan untuk para pengungsi menyempatkan diri untuk melihat dan berfoto bersama bayi tersebut. Lisa Boru Ginting dan ratusan pengungsi lainnya hanya bisa berharap kondisi gunung Sinabung segera normal, agar mereka bisa kembali ke kediamannya di Naman Teran Kabupaten Tanah Karo. (net/bbs)