Saya naik pesawat kelas 1 dengan 20 kursi dan 20 jendela yang terbagi rata di sisi kanan dan kiri. Jendela dan kursi di sisi kanan masing-masing 10, begitu pula di sisi kiri dan sudah termasuk kursi pilot dan co-pilot.
Penumpang di sana hanya saya, seorang pramugari, dan seorang wanita yang sedang di toilet. Sayap pesawat bisa terlihat dari jendela ke 5, di sisi kiri maupun kanan.Saya duduk di kursi ke 5, tepat di samping jendela ke 5.
Tapi… mengapa tidak terlihat sayap pesawatnya?
Clue: Kebiasaan penumpang.
Â
Jawaban:
Jika pesawat nyaris kosong, penumpang kemungkinan besar tidak akan segan-segan untuk membuat dirinya senyaman mungkin. Dalam hal ini, si penumpang (saya) langsung tidur selonjor di kursinya. Batasan pegangannya diangkat, dan kursinya ditidurkan sampai hampir 180 derajat, sampai posisinya paling nyaman untuk tiduran.
Jadi posisi kepala ada di bawah jendela. Makanya ngga bisa liat sayap pesawat. Â (*)
Saya naik pesawat kelas 1 dengan 20 kursi dan 20 jendela yang terbagi rata di sisi kanan dan kiri. Jendela dan kursi di sisi kanan masing-masing 10, begitu pula di sisi kiri dan sudah termasuk kursi pilot dan co-pilot.
Penumpang di sana hanya saya, seorang pramugari, dan seorang wanita yang sedang di toilet. Sayap pesawat bisa terlihat dari jendela ke 5, di sisi kiri maupun kanan.Saya duduk di kursi ke 5, tepat di samping jendela ke 5.
Tapi… mengapa tidak terlihat sayap pesawatnya?
Clue: Kebiasaan penumpang.
Â
Jawaban:
Jika pesawat nyaris kosong, penumpang kemungkinan besar tidak akan segan-segan untuk membuat dirinya senyaman mungkin. Dalam hal ini, si penumpang (saya) langsung tidur selonjor di kursinya. Batasan pegangannya diangkat, dan kursinya ditidurkan sampai hampir 180 derajat, sampai posisinya paling nyaman untuk tiduran.
Jadi posisi kepala ada di bawah jendela. Makanya ngga bisa liat sayap pesawat. Â (*)
