DELISERDANG- Sedikitnya lima penumpang tewas dan ratusan penumpang lainnya selamat dan mengalami luka-lukan
setelah pesawat Jupiter Airlines yang tiba dari Thailand terbakar sesaat mendarat di Bandara Kualanamu, Kabupaten Deliserdang, Senin (23/12) pagi.
Peristiwa pesawat terbakar dan penumpang tewas ini hanyalah sebuah skenario, bagian dari simulasi kecelakaan pesawat terbang yang dilakukan pihak Bandara Internasional Kualanamu.
Latihan diawali simulasi sebuah pesawat sedang turun dari ketinggian 8.000 kaki dan melaporkan ke bagian navigasi Bandara Kualanamu untuk mendarat. Dari komunikasi yang dilakukan pilot pesawat dengan petugas navigasi KNIA, tidak ditemukan adanya indikasi masalah hingga pesawat akan mendarat.
Namun, ketika pesawat yang diilustrasikan dengan jenis JPT 101 PK-XXX tersebut mulai mendarat, badan pesawat mulai dan sayapnya menyentuh landasan pacu sehingga memercikkan api.
Pesawat yang tidak terkendali keluar dari landasan pacu, sedangkan percikan api tersebut menyebabkan badan pesawat yang baru mendarat itu menjadi terbakar.
Petugas KNIA yang mengetahui adanya kecelakaan segera meluncur ke lokasi kecelakaan sambil membawa tangki yang berisi cairan untuk memadamkan kebakaran itu.
Ketika pemadaman berlangsung, manajemen Bandara Kualanamu segera menghubungi seluruh instansi terkait, mulai dari Polres Deli Serdang, Kodim 0204/Deli Serdang, Badan SAR, hingga PMI dan pengelola RS yang segara meluncur ke lokasi kecelakaan.
Petugas dengan pakaian khusus memasuki pesawat setelah api mulai dapat dipadamkan untuk melakukan penyelamatan bagi penumpang pesawat.
Upaya penyelamatan diikuti petugas SAR yang tiba di lokasi dan membawa penumpang ke luar pesawat dan memilah penumpang yang tewas, mengalami luka bakar, luka berat, atau luka ringan.
Penumpang yang diilustrasikan tewas dimasukkan ke dalam kantong jenazah berwarna hitam, sedangkan penumpang yang selamat tetapi mengalami luka-luka diberikan tanda untuk memudahkan perawatan yang dibutuhkan.
Penumpang yang sehat atau hanya mengalami luka ringan diberikan tanda hijau dan diberikan perawatan seperlunya di lokasi kejadian. Sedangkan penumpang yang mengalami luka berat diberi tanda merah sambil dimasukkan ke mobil ambulan untuk dirawat ke RS yang ditentukan.
Dalam proses penyelamatan itu, Bandara Kualanamu dinyatakan ditutup untuk sementara waktu karena landasan pacu tidak dapat dilalui disebabkan dipenuhi kendaraan tim penyelamat.
Setelah penyelamatan selesai, pesawat yang mengalami kecelakaan dipasangkan security line untuk memudahkan proses investigasi penyebab terjadinya kecelakaan.
Setelah seluruh kendaraan tidak ada lagi di landasan pacu untuk memberikan pertolongan, Bandara Kualanamu kembali dinyatakan terbuka dan dapat melayani pendaratan.
Simulasi ini dimulai dengan menampilkan pendaratan pesawat. Tak lama berselang, pesawat Jupiter Airlines, yang mengangkut 200 penumpang, dikabarkan mengalami kecelakaan saat mendarat di Bandara Kualanamu. Bagian sayapnya terbakar ketika landing.
Suara srine pun meraung-raung. Tim penyelamat dan pemadam kebakaran langsung meluncur ke landasan pacu. Di sana, pesawat Jupiter Airlines sudah terbakar. Pemadaman dilakukan dengan menyemprotkan busa racun api dari kendaraan pemadam.
Sementara itu, para korban pun diselamatkan dan dievakuasi. Penyelamatan dilakukan petugas bandara, Basarnas, BNPB, PMI, dan personel TNI. Mereka mengevakuasi korban selamat dengan cepat dari lokasi kebakaran. Korban luka pun ditandu meninggalkan lokasi itu dan langsung mendapat perawatan. Korban tewas juga dievakuasi dan dimasukkan ke dalam kantung mayat. Sementara itu, api yang membakar pesawat dengan cepat berhasil dipadamkan. “Hasilnya bagus. Kecepatan pemadaman api spontan dan cepat,” kata Kacab Angkasa Pura II Bandara Kualanamu, Said Ridwan.
Dia menambahkan, simulasi ini digelar untuk melatih kesiapan komando, komunikasi, koordinasi SAR di Bandara Kualanamu.
“Kegiatan ini kita gelar setidaknya 2 tahun sekali untuk kesiapan penanggulangan darurat,” jelasnya.
Latihan di area terminal kargo KNIA melibatkan seluruh instansi terkait, mulai dari petugas keamanan bandara, TNI, Polri, Dinas Pemadam Kebakaran, hingga Palang Merah Indonesia (PMI) dan pengelola rumah sakit (RS). (mag-1/rbb)