BERASTAGI,SUMUTPOS.CO-Bupati Simalungun Jopinus Ramli Saragih atau dikenal dengan sebutan JR Saragih dipastikan tidak berada didalam Helikopter miliknya yang jatuh di Rumah Sakit Efarina Etaham di Berastagi, Senin (30/12).
Hal ini disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Sumut, Asren Nasution.
“Beliau tidak ada dalam heli tersebut, ini saya masih terus menunggu perkembangan dari anggota saya dilapangan,” katanya sesaat lalu.
Asren menyebutkan, sejauh ini ia baru mendapatkan informasi mengenai jumlah korban dalam peristiwa tersebut. Namun data para korban belum didapatkan.
Diketahui, helikopter milik Bupati Simalungun JR Saragih itu jatuh sesaat akan mendarat di RS Efarina Etaham di Jalan Jamin Ginting, Desa Korpri, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo.
Informasi yang didapatkan, heli tersebut tiba di lokasi dengan membawa sejumlah karyawan rumah sakit sekitar pukul 10.30 WIB. Namun secara tiba-tiba heli tersebut jatuh di sisi sebelah kanan jalan dari Brastagi menuju Medan.
Sejauh ini belum diperoleh data resmi mengenai jumlah korban dalam peristiwa tersebut.
Membawa Lima Penumpang
Satu unit helikopter terjatuh di depan Rumah Sakit Efarina Etaham, Brastagi, Tanah Karo, Kondisi helikopter dilaporkan hancur.
Informasi yang diperoleh, jumlah penumpang helikopter sebanyak lima orang. Namun belum diketahui nama dan identitas korban, termasuk kondisi para para penumpang tersebut.
Diketahui, helikopter yang jatuh tersebut milik Bupati Simalungun, JR Saragih. Namun dipastikan Sang Bupati tidak ada dalam rombongan itu.
Helikopter yang belum diketahui jenisnya itu jatuh sesaat akan mendarat di RS Efarina Etaham di Jalan Jamin Ginting, Desa Korpri, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo pukul 10.30 WIB.
Belum diketahui penyebab pasti jatuhnya heli tersebut. Sejumlah sakti menuturkan, secara tiba-tiba heli tersebut jatuh dan menimpa kabel listrik di depan rumah sakit tersebut. [dd/KL]